Elon Musk Tantang Zelensky Gelar Pemilu Ukraina: Buktikan Anda Bukan Diktaktor
TRUMP DAN MUSK - Tangkapan layar ini diambil pada Jumat (21/2/2025) dari live streaming Fox News yang tayang pada Kamis (20/2/2025), memperlihatkan Presiden AS Donald Trump (kiri) dan pengusaha AS Elon Musk (kanan) berbicara dalam wawancara dengan jurnalis Fox News. Elon Musk menantang Presiden Ukraina Zelensky untuk menggelar pemilu di Ukraina. 
15:10
21 Februari 2025

Elon Musk Tantang Zelensky Gelar Pemilu Ukraina: Buktikan Anda Bukan Diktaktor

Miliarder dan pengusaha Amerika, Elon Musk, mengatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky harus mengadakan pemilihan umum presiden untuk membuktikan bahwa ia mewakili keinginan rakyat Ukraina, jika tidak, ia dianggap sebagai diktator.

“Zelensky harus mengadakan pemilu untuk membuktikan bahwa ia mewakili keinginan rakyat, atau ia adalah seorang diktator,” tulis Elon Musk di platform X miliknya, Kamis (20/2/2025).

Elon Musk mengatakan warga Ukraina membenci presiden mereka.

"Ia tahu ia akan kalah telak, meskipun telah menguasai SEMUA media Ukraina, jadi ia membatalkan pemilihan. Kenyataannya, ia dibenci oleh rakyat Ukraina," tulis Elon Musk.

Ia juga membela Donald Trump yang tidak melibatkan Zelensky dalam perundingan dengan Rusia di Arab Saudi pada Selasa (18/2/2025) yang bertujuan untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

Sebelumnya, setelah Donald Trump kembali ke Gedung Putin, Elon Musk ditunjuk sebagai penasihat senior Presiden Donald Trump, yang mengawasi Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE).

Donald Trump sebut Zelensky adalah Diktator

Pernyataan tersebut muncul setelah Presiden AS Donald Trump melancarkan serangan kedua terhadap Zelensky, pada hari Rabu (19/2/2025), yang mengatakan Zelensky adalah diktator yang tidak dipilih.

Donald Trump menuduh Zelensky tidak populer dalam sebuah postingan di situs X miliknya dan yang lain di jejaring sosial Truth Social miliknya.

"Saya tidak suka mengatakannya, tetapi tingkat persetujuannya turun menjadi 4 persen," tulisnya, Rabu (19/2/2025).

Ia juga mengkritik disorganisasi pemilu di Ukraina dan menegaskan bahwa sejumlah bantuan Amerika telah "dicuri", merujuk pada 350 miliar dolar bantuan AS yang diklaim Trump tidak memiliki laporan yang jelas.

"Anda seharusnya tidak pernah memulainya," kata Donald Trump, menuduh Zelensky memulai perang Rusia-Ukraina, seperti diberitakan France24.

Setelah Donald Trump menyebut Zelensky sebagai diktator, sejumlah pemimpin negara Eropa membela Zelensky, termasuk Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.

Hubungan AS dan Eropa terkait perang Ukraina mulai berubah sejak Donald Trump kembali ke Gedung Putih.

Pada 12 Februari 2025, Donald Trump menelepon Putin dan mengatakan akan bertemu dengannya sebelum akhir bulan Februari untuk membahas usulannya agar AS menengahi negosiasi Rusia dan Ukraina dalam upaya mengakhiri perang.

Sebelum itu, pada 18 Februari 2025, perwakilan Rusia dan AS bertemu di Arab Saudi tanpa melibatkan perwakilan dari Ukraina untuk membahas usulan Donald Trump.

Masa jabatan Zelensky sebagai presiden Ukraina berakhir pada Mei tahun 2024, tetapi Ukraina belum menyelenggarakan pemilu karena perang dan darurat militer.

Selain itu, jutaan warga Ukraina telah meninggalkan negara itu dan lebih dari 20 persen wilayah telah berada di bawah kendali Rusia

Rusia sebelumnya mengulangi klaim yang sama bahwa tidak ada negosiasi yang dapat dilakukan dengan Zelensky karena ia adalah presiden yang "tidak sah" dan tidak mewakili Ukraina.

Namun Kremlin pekan lalu mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin mengesampingkan hal tersebut dan bersedia untuk negosiasi.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Editor: Siti Nurjannah Wulandari

Tag:  #elon #musk #tantang #zelensky #gelar #pemilu #ukraina #buktikan #anda #bukan #diktaktor

KOMENTAR