



Bela Zelensky dari Tuduhan Trump, PM Inggris: Ia Pemimpin Demokratis, Bukan Diktator
Menepis tuduhan Presiden AS, DOnald Trump yang menyebut Zelensky sebagai diktator, Starmer mengatakan bahwa Presiden Ukraina ini adalah pemimpin yang terpilih secara demokratis.
Dalam percakapan telepon pada Rabu (19/2/2025), malam, waktu setempat, Keir menegaskan bahwa keputusan Zelensky untuk menangguhkan pemilu selama perang adalah sangat tepat.
"Sangatlah masuk akal untuk menunda pemilihan umum selama masa perang," jelasnya, dikutip dari BBC.
Downing Street menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari kebijakan darurat militer yang diberlakukan di Ukraina sejak invasi Rusia.
Trump sebelumnya mengkritik kepemimpinan Zelensky.
Menurut Trump, Zelensky adalah diktator tanpa pemilu.
"Seorang Diktator tanpa Pemilu, Zelensky sebaiknya bergerak cepat atau dia tidak akan memiliki Negara lagi," tulis Trump, dikutip dari The Guardian.
Ia juga menuduh Zelensky telah melakukan "pekerjaan yang buruk" dalam menangani konflik yang sedang berlangsung.
Namun tuduhan ini dibantah oleh banyak pihak, salah satunya adalah Keir Starmer.
Starmer justu menekankan perlunya solidaritas internasional dalam menghadapi ancaman Rusia.
Dalam panggilan teleponnya, Sir Keir juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama semua pihak untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan di Ukraina.
Ia mendukung upaya yang dipimpin oleh Amerika Serikat dalam menciptakan solusi diplomatik yang dapat mencegah agresi Rusia di masa depan.
"Perdana Menteri menegaskan kembali dukungannya terhadap upaya yang dipimpin AS untuk mencapai perdamaian abadi di Ukraina yang menghalangi Rusia dari agresi di masa mendatang," kata juru bicara Downing Street.
Downing Street menambahkan bahwa Inggris tetap berkomitmen untuk memberikan bantuan kepada Ukraina dalam mempertahankan kedaulatannya.
Setelah berbicara dengan Starmer, Zelensky menyatakan apresiasinya terhadap dukungan Inggris.
"Dukungan Inggris memang penting, dan kami tidak akan pernah melupakan rasa hormat yang telah ditunjukkan rakyat Inggris kepada Ukraina dan warga negara kami," kata Zelensky.
Sementara itu, Starmer dijadwalkan untuk melakukan perjalanan ke Washington DC minggu depan.
Di mana ia akan bertemu langsung dengan Trump untuk pertama kalinya sejak menjabat sebagai Perdana Menteri.
Pertemuan ini diperkirakan akan membahas berbagai isu, termasuk kebijakan luar negeri dan dukungan AS terhadap Ukraina.
Dalam pernyataannya, Sir Keir juga menegaskan kesiapan Inggris untuk berkontribusi dalam memastikan keamanan Ukraina pascakonflik.
Ia membuka kemungkinan pengerahan pasukan Inggris sebagai bagian dari kesepakatan damai, dengan syarat adanya dukungan dari Amerika Serikat.
Langkah ini menunjukkan bahwa Inggris tetap berkomitmen dalam mendukung Ukraina dan menolak retorika yang meragukan legitimasi kepemimpinan Zelensky.
Dengan pertemuan mendatang antara Starmer dan Trump, dunia akan menantikan bagaimana kebijakan AS dan Inggris terhadap Ukraina akan berkembang di masa depan.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Keir Starmer, Presiden Zelensky dan Konflik Rusia vs Ukraina
Tag: #bela #zelensky #dari #tuduhan #trump #inggris #pemimpin #demokratis #bukan #diktator