Di Turki, Zelensky Ungkap Alasan Pilih Tunda Kunjungan ke Arab Saudi, Reschedule Ketemu MBS
ZELENSKY DAN ERDOGAN. - Gambar merupakan tangkap layar dari YouTube First Post pada Rabu (19/2/2025), menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengadakan konferensi pers berdiskusi, Selasa (18/2/2025). 
09:50
19 Februari 2025

Di Turki, Zelensky Ungkap Alasan Pilih Tunda Kunjungan ke Arab Saudi, Reschedule Ketemu MBS

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengumumkan penundaan kunjungannya ke Arab Saudi hingga 10 Maret 2025.

Keputusan tersebut disampaikan dalam sebuah konferensi pers setelah pertemuannya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Suspilne melaporkan.

Di Turki, Zelensky menjelaskan alasan penundaan kunjungannya adalah karena adanya pertemuan delegasi Rusia dan Amerika Serikat di Arab Saudi pada tanggal 18 Februari.

Zelensky mengungkapkan rasa kecewanya setelah mengetahui bahwa Ukraina tidak diundang dalam pembicaraan tersebut.

"Anda tidak dapat membuat keputusan tanpa Ukraina mengenai bagaimana mengakhiri perang di Ukraina," kata Zelensky.

"Kami tidak diundang ke pertemuan Rusia-AS di Arab Saudi. Itu mengejutkan kami, seperti halnya bagi banyak orang," ungkap Zelensky.

Pembicaraan yang berlangsung di Arab Saudi menandai negosiasi langsung pertama antara AS dan Rusia sejak dimulainya invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.

Delegasi Rusia, yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan sejumlah pejabat AS lainnya.

Seperti diketahui, pada Selasa (18/2/2025), delegasai AS dan Rusia menggelar pertemuan di Arab Saudi untuk membahas berbagai isu, termasuk hubungan ekonomi dan diplomatik antara kedua negara.

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan Federasi Rusia dan Amerika Serikat sepakat untuk melanjutkan misi diplomatik mereka serta menunjuk duta besar masing-masing negara.

Pembicaraan juga mencakup perang Rusia-Ukraina.

Perwakilan Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa "semua pihak" dalam perang harus melakukan konsesi untuk mencapai kesepakatan damai.

Perwakilan Rusia menekankan pentingnya upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik ini.

Ukraina tidak diundang untuk berpartisipasi dalam negosiasi tersebut, yang menambah kekecewaan di pihak Kyiv.

Zelensky menegaskan tidak ada keputusan mengenai masa depan Ukraina yang dapat diambil tanpa melibatkan negara tersebut.

"Setiap negara memiliki hubungan bilateral dengan negara lain. Anda boleh membahas apa saja, tetapi Anda tidak bisa membuat keputusan mengenai bagaimana mengakhiri perang di Ukraina tanpa Ukraina," tegas Zelensky, seperti yang dilansir dari Kyiv Independent.

Belum jelas sejauh mana Ukraina akan terlibat dalam diskusi masa depan antara Amerika Serikat dan Rusia mengenai penyelesaian konflik.

Zelensky telah menyampaikan keinginannya agar Ukraina menjadi bagian dari pembicaraan apapun yang berhubungan dengan penyelesaian perang.

Pertemuan Zelensky-MBS Dijadwalkan Ulang

Selain itu, Zelensky juga mengungkapkan bahwa dia telah berbicara dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dan telah menjadwalkan ulang kunjungannya ke Riyadh pada tanggal 10 Maret mendatang.

Dalam wawancara dengan jaringan media Jerman ARD pada Senin (17/2/2025), Zelensky memperingatkan tentang potensi kesepakatan damai yang mungkin dibahas secara terburu-buru tanpa partisipasi penuh Ukraina.

Ia menegaskan bahwa Ukraina tidak akan menerima perjanjian damai yang tidak melibatkan negara tersebut.

Keith Kellogg ke Ukraina

Sementara itu, pada Rabu (19/2/2025), Perwakilan Khusus Administrasi Kepresidenan AS untuk Ukraina, Keith Kellogg dijadwalkan tiba di Ukraina.

Kellogg akan bertemu dengan Zelensky serta Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Oleksandr Syrsky.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Editor: Siti Nurjannah Wulandari

Tag:  #turki #zelensky #ungkap #alasan #pilih #tunda #kunjungan #arab #saudi #reschedule #ketemu

KOMENTAR