3 Pelanggaran Israel yang Buat Hamas Mengancam Hentikan Pembebasan Sandera
TENTARA ISRAEL - Foto ini diambil pada Minggu (9/2/2025) dari publikasi resmi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Sabtu (8/2/2025) memperlihatkan tentara Israel dari Pasukan Komando Selatan dikerahkan ke beberapa titik di Jalur Gaza. Hamas membeberkan tiga pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan oleh Israel. 
08:10
11 Februari 2025

3 Pelanggaran Israel yang Buat Hamas Mengancam Hentikan Pembebasan Sandera

Hamas membeberkan tiga pelanggaran gencatan senjata yang dibuat oleh Israel.

Akibat ketiga pelanggaran tersebut, Hamas memberikan ancaman akan menghentikan pembebasan sandera Israel.

Dijadwalkan Hamas akan membebaskan sejumlah sandera Israel pada Sabtu (15/2/2025) mendatang.

Namun, menurut Hamas, Israel telah melanggar kesepakatan gencatan senjata yang dinilai sudah rapuh itu.

Dikutip dari Reuters, juru bicara sayap militer Hamas, Abu Ubaida membeberkan tiga pelanggaran yang telah dibuat oleh Israel.

Pertama, kata Abu Ubaida, Israel telah menunda warga Palestina untuk kembali ke Gaza utara.

Abu Ubaida juga mengatakan Israel telah menembak warga Palestina di Gaza utara serta menghentikan bantuan memasuki jalur tersebut.

Gencatan senjata sebagian besar telah berlaku sejak dimulai pada 19 Januari, meskipun ada beberapa insiden di mana warga Palestina terbunuh oleh pasukan Israel.

Jumlah bantuan kemanusiaan ke Gaza telah meningkat sejak gencatan senjata, kata badan-badan bantuan.

Maka dari itu, Abu Ubaida mengancam pembebasan sandera berikutnya yang dijadwalkan pada hari Sabtu akan ditunda sampai Israel mematuhi perjanjian gencatan senjata.

Menanggapi ancaman Hamas, Israel malah menuduh kelompok bersenjata Gaza itu yang melanggar kesepakatan gencatan senjata.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz bahkan memberikan instruksi kepada Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk bersiap di Gaza.

Seorang pejabat Israel mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu saat ini sedang mengadakan konsultasi keamanan.

Kabinet keamanan yang terdiri dari menteri-menteri tertentu, termasuk pertahanan, keamanan nasional, dan urusan luar negeri, akan bertemu pada Selasa (11/2/2025) pagi, kata pejabat tersebut.

Dikutip dari Al Arabiya, sejauh ini Hamas telah membebaskan 16 dari 33 sandera, termasuk lima sandera Thailand yang dikembalikan dalam pembebasan tak terjadwal.

Sebagai gantinya, Israel telah membebaskan ratusan tahanan dan narapidana, mulai dari tahanan yang menjalani hukuman seumur hidup karena serangan mematikan hingga warga Palestina yang ditahan selama perang dan ditahan tanpa dakwaan.

Sebelumnya, Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan delegasi Israel telah kembali dari perundingan gencatan senjata di Qatar.

Tidak ada perincian langsung mengenai alasan pengembalian dari perundingan, yang dimaksudkan untuk menyetujui dasar bagi tahap kedua dari perjanjian gencatan senjata multi-fase dan pertukaran sandera dengan tahanan yang dicapai bulan lalu.

Seorang pejabat Palestina yang mengetahui diskusi tersebut mengatakan kemajuan terhambat oleh ketidakpercayaan antara kedua belah pihak, yang saling menuduh melanggar ketentuan gencatan senjata.

"Ada rasa tidak percaya, terutama karena Hamas melihat kurangnya implementasi fase pertama kesepakatan terkait protokol kemanusiaan dan izin masuknya material ke Gaza sesuai perjanjian," kata pejabat itu.

Ancaman Donald Trump

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memberikan ancaman akan "membiarkan kekacauan terjadi" jika tawanan Israel tidak dibebaskan pada Sabtu mendatang.

Berbicara dari Ruang Oval kepada wartawan, Trump mengatakan bahwa pada akhirnya pemerintah Israel lah yang akan memutuskan apa yang akan terjadi.

"Saya berbicara atas nama saya sendiri. Israel dapat mengesampingkannya," kata Trump, dikutip dari Al Mayadeen.

Ancaman itu bukan pertama kalinya dilontarkan Trump.

Sebelumnya, ia pernah mengeluarkan peringatan serupa pada Desember lalu sebelum memangku jabatan.

Kala itu, Trump mengancam akan mendatangkan malapetaka ke Gaza jika para tawanan tidak dibebaskan paling lambat 20 Januari 2024. 

Namun, pemerintahan Trump juga menyetujui perjanjian gencatan senjata yang akan memungkinkan pembebasan tawanan Israel dan tahanan Palestina secara bertahap dalam beberapa tahap.

Kali ini, Trump dilaporkan mengatakan bahwa ia tidak menginginkan pembebasan "sedikit demi sedikit", dan menekankan bahwa "semua sandera" harus dibebaskan sekaligus.

Ancaman terbarunya muncul setelah Perlawanan Palestina mengumumkan niatnya untuk menahan sejumlah tawanan, yang rencananya akan dibebaskan pada hari Sabtu, karena rezim Israel berulang kali melanggar perjanjian gencatan senjata(*)

Editor: Siti Nurjannah Wulandari

Tag:  #pelanggaran #israel #yang #buat #hamas #mengancam #hentikan #pembebasan #sandera

KOMENTAR