Pertemuan Uni Eropa: Strategi Hadapi Ancaman Rusia dan Kebijakan Trump
Petugas Layanan Darurat Ukraina menyisir puing-puing di apartemen yang hancur dalam serangan udara Rusia di Kharkiv, Ukraina, Kamis (24/10/2024).(AFP/SERGEY BOBOK)
16:18
3 Februari 2025

Pertemuan Uni Eropa: Strategi Hadapi Ancaman Rusia dan Kebijakan Trump

- Negara-negara di Eropa kini dihadapkan pada tantangan atau masalah baru.

Perang Rusia-Ukraina yang belum berakhir, ditambah dengan rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif baru pada barang-barang dari beberapa negara, semakin memperumit situasi.

Pada Senin (3/2/2025), para pemimpin Uni Eropa berkumpul di istana kerajaan di Brussels, Belgia, untuk membahas langkah-langkah memperkuat pertahanan Eropa terhadap Rusia serta strategi menghadapi kebijakan tarif Trump yang akan berdampak pada Kanada, Meksiko, dan China.

Pertemuan ini juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer untuk makan siang dan makan malam bersama.

Antonio Costa, Presiden Dewan Eropa, menyatakan, pertemuan satu hari tersebut lebih difokuskan pada kebijakan pertahanan ketimbang pertemuan puncak formal.

"Pertemuan ini ditujukan untuk diskusi terbuka tanpa deklarasi atau keputusan resmi apa pun," ujarnya.

Sesi pertama pertemuan tersebut akan membahas geopolitik dan hubungan dengan Amerika Serikat, di mana langkah Trump mengenai tarif diperkirakan akan menjadi topik utama.

Kekhawatiran di kalangan pejabat Uni Eropa semakin meningkat, terutama terkait kemungkinan tindakan serupa yang mungkin diambil oleh Trump.

Presiden Trump yang baru memulai masa jabatan keduanya pada 20 Januari 2025, akan menjadi faktor penting dalam pembicaraan mengenai pertahanan Eropa.

Ia mendorong negara-negara Eropa untuk meningkatkan pengeluaran untuk pertahanan dan mengurangi ketergantungan pada Amerika Serikat dalam kerangka aliansi keamanan NATO.

Ketegangan dalam hubungan transatlantik semakin meningkat setelah Trump menyerukan kepada anggota Uni Eropa, khususnya Denmark.

Yakni ketika Trump menyatakan agar Greenland diserahkan kepada Amerika Serikat, serta penolakannya untuk mengesampingkan tindakan militer atau tekanan ekonomi terhadap Kopenhagen.

Para pemimpin Uni Eropa diharapkan membahas kebutuhan kemampuan militer di masa mendatang, termasuk cara pendanaan dan peningkatan kerja sama melalui proyek-proyek bersama.

"Eropa perlu memikul tanggung jawab yang lebih besar untuk pertahanannya sendiri," kata Costa dalam suratnya kepada para pemimpin.

"Eropa perlu menjadi lebih tangguh, lebih efisien, lebih otonom, dan menjadi aktor keamanan dan pertahanan yang lebih andal," jelasnya.

Menurut beberapa diplomat, salah satu solusi yang mungkin dibahas adalah meminjam untuk membiayai proyek pertahanan, alih-alih menggunakan hibah.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, negara-negara Eropa telah meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka, mengingat situasi keamanan yang semakin mendesak di perbatasan Uni Eropa.

Tag:  #pertemuan #eropa #strategi #hadapi #ancaman #rusia #kebijakan #trump

KOMENTAR