Kesepakatan Israel-Lebanon Diperpanjang, AS Tak Sebut Gencatan Senjata
Serangan udara Israel menghancurkan permukiman Kafaat di Beirut selatan, Lebanon, Senin (7/10/2024).(AFP)
19:18
27 Januari 2025

Kesepakatan Israel-Lebanon Diperpanjang, AS Tak Sebut Gencatan Senjata

- Amerika Serikat (AS) pada Minggu (26/1/2025) mengumumkan bahwa kesepakatan antara Israel dan Hizbullah di Lebanon diperpanjang hingga 18 Februari.

Meskipun AS tidak secara eksplisit menyebutnya sebagai gencatan senjata, pernyataan tersebut muncul akibat Israel melewatkan tenggat waktu menarik pasukannya.

Kematian 22 orang menyoroti kerentanan situasi

Penyebutan tentang gencatan senjata menjadi diragukan setelah pasukan Israel dilaporkan menewaskan 22 orang pada hari yang sama, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Pada Minggu (26/1/2025), pasukan Israel kembali melepaskan tembakan, yang mengakibatkan kematian 22 orang, termasuk enam wanita, saat mereka pulang ke desa masing-masing, menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Lebanon.

Militer Israel mengeklaim bahwa individu-individu yang menjadi target tersebut ditandai sebagai ancaman langsung bagi pasukannya.

"Pengaturan antara Lebanon dan Israel, yang dipantau oleh Amerika Serikat, akan terus berlaku hingga 18 Februari 2025," kata Gedung Putih dalam keterangannya yang dikutip dari kantor berita AFP.

Lebih lanjut, Amerika Serikat mengonfirmasi bahwa Gedung Putih dan Presiden Donald Trump akan melanjutkan negosiasi dengan Israel dan Lebanon untuk memulangkan para tahanan dari kedua belah pihak.

Para sandera tersebut ditangkap sejak dimulainya konflik di Gaza antara Hamas dan Israel pada 7 Oktober 2023.

Menyinggung mengenai upaya diplomatik, Gedung Putih tidak menyebutkan keterlibatan Perancis, yang sebelumnya bekerja sama dengan Amerika Serikat di bawah pemerintahan mantan Presiden Joe Biden untuk mencapai gencatan senjata yang terjadi pada 27 November 2024.

Gencatan senjata itu berhasil mengakhiri serangan militer Israel terhadap Hizbullah di Lebanon.

Berdasarkan kesepakatan yang ditetapkan selama 60 hari tersebut, tentara Lebanon dijadwalkan akan dikerahkan bersama pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah selatan saat tentara Israel mundur.

Namun, Israel dalam beberapa hari terakhir menegaskan bahwa mereka tidak berencana memenuhi tenggat waktu.

Menurut klaim Israel, tentara muda Lebanon belum memenuhi kewajibannya dalam kesepakatan yang ada.

Tag:  #kesepakatan #israel #lebanon #diperpanjang #sebut #gencatan #senjata

KOMENTAR