Mengenal Pembesaran Prostat, Penyakit yang Saat Ini Diderita Raja Charles III 
Raja Charles di ruang tengah di Istana Buckingham. (Akun resmi X Royal Family (@RoyalFamily))
16:04
19 Januari 2024

Mengenal Pembesaran Prostat, Penyakit yang Saat Ini Diderita Raja Charles III 

 

 

  Kabar kurang sedap datang dari Raja Charles III yang saat ini sedang mengalami gangguan kesehatan.   Raja Charles III yang baru dilantik pada 6 Mei 2023 ini, disebut akan menjalani operasi pembesaran prostat.   Dilansir dari Men'sHealth, Jumat (19/1), sejumlah agenda Raja Charles III telah dibatalkan karena alasan medis. Beberapa di antaranya adalah pertemuan dengan anggota kabinet dan pejabat di Skotlandia.   Raja Charles III bersiap untuk dirawat di rumah sakit dalam penyembuhan karena gangguan prostat.   Di sisi lain Ratu Kamila yang menggantikan kegiatan Raja Charles di Skotlandia menyatakan bahwa Raja sedang baik-baik saja dan akan segera kembali menunaikan tugasnya kenegaraan.   Sebuah pernyataan resmi yang keluar dari Istana Buckingham dipercaya sebagai sebuah peringatan agar para pria memiliki kesadaran terkait pentingnya memantau kesehatan Prostat mereka sendiri.   "Sama dengan ribuan pria setiap tahunnya, Raja mencari pengobatan untuk pembesaran prostatnya," begitu bunyi dalam surat resmi yang dikeluarkan kerajaan Inggris.  

  Oleh karenanya, sebagai upaya pencegahan penyakit ini penting untuk mengetahui lebih dalam seperti apa penyakit pembesaran prostat ini.    Dilansir dari Prostate Cancer UK, Pembesaran prostat merupakan kondisi terjadinya perubahan ukuran pada prostat menjadi lebih meningkat. Terdapat istilah medis untuk gangguan ini, yaitu pembesaran prostat jinak.   Penyebab penyakit ini bukan kanker.  Pembesaran prostat terjadi karena terjadinya peningkatan jumlah sel atau bisa disebut dengan hyperplasia.   Usia yang rentan mengalami gangguan ini adalah di atas 50 tahun. Meski demikian, pembesaran postat sebenarnya juga dapat terjadi pada pria yang lebih muda, hanya saja kasus ini jarang terjadi.   Tidak mudah mengidentifikasi penyakit ini karena tidak semua orang penderita pembesaran prostat mendapatkan gejala-gejalanya.   Namun seiring berjalannya waktu, prostat akan semakin tumbuh dan mengakibatkan tertekannya bagian luar uretra sehingga uretra menyempit.  

  Kondisi tersebut dapat memperlambat atau bahkan menghentikan aliran urin saat mencoba buang air kecil. Oleh karenanya pria yang mengalami gangguan penyakit ini akan mengalami kesusahan saat buang air kecil.   Situasi tersebut mungkin adalah bagian awal kesadaran adanya gangguan pada prostat karena tanpa gejala sebelumnya.   Terdapat sekitar satu dari tiga pria berusia di atas 50 tahun yang mengalami gejala saluran kemih disebabkan oleh pembesaran prostat.   Ada beberapa faktor penting yang dapat meningkatkan resiko pembesaran prostat di antaranya adalah usia, tingkat hormon dan kelebihan berat badan.   Pada usia, seiring bertambahnya usia resiko mengalami pembesaran prostat semakin besar. Hal ini karena terjadinya penurunan fungsi tubuh.   Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa pria di atas 50 tahun memiliki potensi besar untuk mengalami gangguan penyakit ini.  

  Sementara itu pada tingkat hormon dapat mempengaruhi adanya gangguan pada prostat karena perubahan keseimbangan hormon (estrogen dan testosteron).   Perubahan tersebut terjadi karena faktor usia. Hal ini dapat menyebabkan pembesaran pada prostat.   Di sisi lain, kelebihan berat badan juga dapat mengakibatkan hadirnya penyakit ini. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria yang memiliki kelebihan berat badan dan penderita diabetes memiliki postensi lebih besar untuk terkena pembesaran prostat.   ***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #mengenal #pembesaran #prostat #penyakit #yang #saat #diderita #raja #charles

KOMENTAR