Mengalami Keputihan Saat Ramadhan, Bisa Menyebabkan Batal Puasa?
Ilustrasi perempuan yang sedang mengalami keputihan. (Sumber: freepik/user18526052).
06:30
21 Maret 2024

Mengalami Keputihan Saat Ramadhan, Bisa Menyebabkan Batal Puasa?

- Keputihan adalah fenomena alami yang umum terjadi pada wanita. Cairan keputihan yang keluar dari vagina menunjukkan bahwa seorang wanita sedang berada dalam siklus ovulasi, di mana sel telur yang matang dilepaskan dari indung telur dan masuk ke tuba falopi untuk dibuahi.

Namun, dalam beberapa situasi, wanita mungkin mencatat peningkatan keluarnya cairan keputihan saat berpuasa. Apakah ada hubungan antara keputihan dan puasa? Apa penyebabnya? Apakah menyebabkan batal puasa?

Apakah Ada Kaitannya Antara Keputihan dan Puasa?

Dikutip dari siloamhospital.com, Kamis (21/3), keputihan atau yang juga dikenal sebagai leukorrhea adalah kondisi di mana cairan keluar dari area kewanitaan.

Cairan ini biasanya berwarna transparan atau putih dan tidak berbau, menunjukkan sifat keputihan yang normal. Hal ini umum terjadi pada wanita karena fluktuasi hormon.

Namun, keputihan perlu diperhatikan jika cairannya berwarna cokelat atau memiliki aroma yang tajam, seperti bau busuk atau amis.

Keputihan abnormal seringkali disertai dengan gejala seperti nyeri, gatal, dan kemerahan di vagina, yang mungkin menandakan infeksi bakteri.

Namun, apakah puasa berhubungan dengan keputihan? Pada dasarnya, tidak ada korelasi langsung antara keputihan dan puasa.

Keputihan saat berpuasa mungkin terjadi karena fluktuasi hormon yang terjadi pada saat itu, bukan karena puasa itu sendiri yang menjadi penyebabnya.

Selama keputihan tetap dalam batas yang normal, tidak perlu khawatir. Yang penting adalah menjaga kebersihan vagina dan mengonsumsi makanan sehat serta bergizi selama berpuasa.

Namun, jika keputihan menjadi abnormal, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Keputihan abnormal bisa disebabkan oleh kondisi seperti kandidiasis vaginalis atau vulvovaginitis (infeksi jamur), trikomoniasis (infeksi parasit), atau vaginosis bakterialis (infeksi bakteri).

Keputihan Dapat Membatalkan Puasa?

Dilansir dari dailymuslim.com, Kamis (21/3), dalam pandangan madzhab Imam Syafi'i, keputihan tidak termasuk dalam 9 hal yang dapat membatalkan puasa.

Penjelasan ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Buya Yahya dalam bukunya Fiqih Praktis Puasa.

Buya Yahya menguraikan bahwa dalam ilmu fiqih, cairan yang berasal dari kemaluan wanita dibagi menjadi 3 jenis: pertama, cairan yang berada di bagian luar kemaluan wanita, yang dapat dijangkau oleh jari saat jongkok atau membersihkan kemaluan saat buang air kecil, dan menurut hukum, cairan ini dianggap suci.

Kedua, cairan yang berada di bagian tengah kemaluan wanita, yaitu area yang dapat dijangkau oleh suami saat berhubungan suami istri.

Ulama memiliki pendapat yang beragam mengenai hukum cairan ini, tetapi mayoritas pendapat menganggapnya suci.

Ketiga, cairan yang keluar dari area bagian dalam, seperti air seni, air madzi, atau air mani, yang dianggap najis menurut hukum Islam.

Dalam konteks bersuci dalam agama Islam, jika seorang wanita sudah berwudhu dan kemudian mengalami keluarnya cairan dari organ intimnya, penting untuk menentukan dari area mana cairan tersebut keluar.

Jika berasal dari area ketiga (bagian dalam), maka wudhunya dianggap batal, tetapi jika berasal dari area lainnya, wudhunya tetap sah.

Dalam ilmu medis, keputihan dianggap berasal dari area tengah kewanitaan. Oleh karena itu, dalam konteks puasa, keputihan bukanlah sesuatu yang membatalkan puasa.

Hal-hal yang dapat membatalkan puasa adalah berhubungan suami istri di siang hari dan keluarnya air mani dengan sengaja, sedangkan keputihan bukan termasuk kedua hal tersebut.

Penyebab Keputihan

Keputihan dapat timbul akibat berbagai faktor, baik yang bersumber dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh.

Faktor-faktor internal yang bisa menyebabkan keputihan meliputi perubahan hormon, seperti yang terjadi selama masa pubertas, kehamilan, atau menopause.

Selain itu, infeksi juga bisa menjadi penyebab keputihan, termasuk infeksi jamur, bakteri, atau virus. Iritasi, seperti yang disebabkan oleh penggunaan sabun pembersih vagina yang tidak cocok, juga dapat menjadi penyebab keputihan.

Di sisi lain, faktor-faktor eksternal juga dapat menyebabkan keputihan, seperti pemakaian pakaian yang terlalu ketat, kebiasaan menggunakan pantyliner, atau penggunaan alat kontrasepsi.

Tips Mencegah Keputihan

Keputihan normal tidak memerlukan kekhawatiran, tetapi dapat mengganggu kenyamanan saat berpuasa.

Oleh karena itu, disarankan untuk mengambil langkah-langkah pencegahan. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah keputihan selama puasa:

Menjaga kebersihan dan kekeringan area kewanitaan, termasuk mengeringkannya setelah buang air.

Hindari penggunaan bedak atau spray vagina karena bisa memicu keputihan.

Hindari penggunaan parfum vagina.

Jauhi vaginal douching dan penggunaan sabun antiseptik berlebihan.

Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik selama puasa.

Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang serta kaya akan probiotik.

Kelola stres dengan baik.

Ganti celana dalam yang basah dan lembap.

Pastikan sirkulasi udara di sekitar area kewanitaan dengan mengenakan celana dalam berbahan katun.

Gunakan pantyliner yang mengandung antiseptik alami dan ganti secara teratur.

Hindari makanan yang berpotensi menyebabkan keputihan.

Konsumsi makanan yang baik untuk kesehatan vagina, seperti cranberry, ubi jalar, yoghurt, apel, buah delima, stroberi, goji berry, kacang kedelai, dan alpukat.

Pada dasarnya, keputihan adalah suatu keadaan yang sangat umum terjadi pada wanita. Baik saat puasa maupun dalam keadaan sehari-hari, yang perlu dilakukan adalah menjaga kebersihan area kewanitaan dengan baik.

Vagina memiliki kemampuan alami untuk mengatur dan menjaga kebersihannya sendiri, sehingga yang diperlukan hanyalah menjaga kebersihan tanpa menggunakan produk pembersih vagina yang berlebihan, serta menjalani aktivitas seksual yang sehat dan tidak berisiko.

Namun, jika keputihan menunjukkan gejala yang tidak normal seperti nyeri atau gatal pada vagina, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #mengalami #keputihan #saat #ramadhan #bisa #menyebabkan #batal #puasa

KOMENTAR