Kemenkes Catat Angka Penyakit Urologi di Indonesia Terus Meningkat, Faktor Gaya Hidup Sangat Berpengaruh
Sakit dan susah buang air kecil menjadi salah satu gejala penyakit urologi yang perlu diwaspadai. (Healthline)
17:12
6 Maret 2024

Kemenkes Catat Angka Penyakit Urologi di Indonesia Terus Meningkat, Faktor Gaya Hidup Sangat Berpengaruh

- Masalah kesehatan seperti sakit ginjal, gangguan prostat, dan kandung kemih adalah beberapa jenis penyakit urologi. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, terlepas dari usia dan jenis kelamin penderitanya.    Menurut data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus penyakit urologi seperti gagal ginjal dan batu saluran kemih semakin meningkat setiap tahunnya. Menurut data Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas) tahun 2020, prevalensi gagal ginjal di Indonesia tercatat sebanyak 3,8 persen atau sekitar 739.208 jiwa.   Sementara itu, prevalensi penyakit batu ginjal di Indonesia adalah sekitar 0,6 persen atau 6 per 1.000 penduduk. Sayangnya, meningkatnya angka penyakit tersebut masih terkendala dengan sebaran tenaga medis dan kurangnya fasilitas pendukung untuk penyembuhannya.   Sementara itu, menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2019, masalah saluran pencernaan seperti batu empedu, fatty liver, obesitas, sirosis hati, asam lambung dan diare, termasuk dalam 10 penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia dengan tingkat fatalitas sekitar 80 kasus per 100 ribu penduduk.   Penyebab penyakit urologi muncul bisa beragam. Namun dalam perkembangannya, faktor gaya hidup menjadi salah satu yang paling berpengaruh menyebabkan munculnya penyakit ini pada tubuh pasien.   Masalah kesehatan ini dapat terjadi pada siapa saja, baik pada pria maupun wanita, termasuk anak-anak hingga orang dewasa.  Oleh sebab itu, urologi juga menjadi area kesehatan yang cukup penting.   Gangguan pada sistem saluran kemih biasanya akan ditangani oleh dokter spesialis urologi (urologis). Dokter spesialis ini umumnya akan memeriksa penyakit seputar, ginjal, ureter, kelenjar adrenal, hingga uretra.    Pada dasarnya, penyakit pada sistem perkemihan memiliki pilihan pengobatan yang cukup bervariasi. Namun, perawatan masalah yang berkaitan dengan saluran kemih ini dilakukan sesuai dengan jenis penyakitnya.    Selain dengan perawatan medis, beberapa penyakit urologi sebenarnya dapat diobati dengan mengubah gaya hidup. Sebagai contoh, pasien gagal ginjal dianjurkan untuk menjalani diet gagal ginjal khusus agar kerja ginjal mereka tidak terlalu berat.    Sementara pada sistem kemih manusia, yang menjadi sistem yang cukup kompleks karena terdiri atas berbagai katup, pipa, dan pompa juga sangat berpengaruh terhadap gaya hidup. Jika salah satu dari organ tersebut mengalami masalah, penyakit urologi, seperti kerusakan ginjal, pun tidak dapat dihindari.    Maka dari itu, saluran kemih Anda perlu dijaga agar terhindar dari penyakit. Caranya, paling mudah bisa dengan banyak meminum air putih atau selalu terhidrasi dengan cukup. Kemudian, kebiasaan tidak menahan kencing juga sangat berpengaruh.   Mulai berhenti merokok dan kurangi minum minuman beralkohol juga bisa diterapkan untuk mencegah penyakit urologis. Batasi asupan garam dan kafein dalam sehari dan pastikan Anda menjaga berat badan tetap sehat dan ideal.   Untuk anak-anak, ajarkan untuk buang air kecil sebelum tidur. Ingat, jangan biasakan menahan kencing. Bersihkan vagina sehabis buang air kecil dari depan ke belakang untuk para wanita. Untuk pria juga perlu supaya tidak mengalami infeksi saluran kemih.   Terkait penyakit urologi, Grup RS Siloam menyelenggarakan simposium medis bertajuk "Advancing Patient Care through Minimal Invasive Techniques", di Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat belum lama ini. Acara tersebut merupakan respons terhadap meningkatnya angka penyakit urologi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.    dr. Angela Halim, Referral Regional 1 Head Grup RS Siloam memaparkan, simposium ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mendiskusikan perkembangan terbaru dalam teknik minimal invasive surgery, khususnya dalam bidang urologi dan saluran pencernaan (digestif).   Misalnya, bedah minimal invasif yang menjadi teknik pembedahan dengan sayatan kecil di mana prosedur ini bisa dilakukan untuk mendiagnosis dan menyembuhkan berbagai penyakit. Melalui sayatan kecil tersebut, dokter spesialis dapat memasukkan alat yang dilengkapi kamera dan lampu untuk menampilkan kondisi di dalam tubuh pasien pada sebuah layar sehingga dapat membantu diagnosa dan prosedur bedah.    Berkat luka sayatan yang kecil, bedah minimal invasif dikenal memiliki berbagai keuntungan seperti waktu penyembuhan yang lebih singkat, bekas luka minimal, risiko infeksi, komplikasi pasca-operasi, dan perdarahan lebih rendah, serta waktu operasi lebih singkat.   Simposium ini menyajikan beragam topik seputar bedah minimal invasif dalam bidang urologi dan digestif yang merupakan hasil kolaborasi dari 3 Rumah Sakit (RS) Siloam, yakni RS Siloam ASRI, RS Siloam Kebun Jeruk, dan RS Siloam Putera Bahagia Cirebon.   “Simposium ini kami selenggarakan untuk mendukung peningkatan wawasan para dokter di Indonesia terkait prosedur bedah minimal invasif yang dapat dilakukan oleh Grup RS Siloam dan mengingatkan kembali pentingnya memulai diagnosis dan perawatan di tingkat primer sehingga fasilitas kesehatan primer dapat merujuk pasien yang membutuhkan perhatian lebih lanjut ke fasilitas kesehatan yang lebih komprehensif,” lanjut dr. Angela.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #kemenkes #catat #angka #penyakit #urologi #indonesia #terus #meningkat #faktor #gaya #hidup #sangat #berpengaruh

KOMENTAR