Mitos Atau Fakta, Tidur di Lantai Bisa Berpotensi Sebabkan Rematik? Begini Kata Dokter
Ilustrasi. 
16:10
3 Maret 2024

Mitos Atau Fakta, Tidur di Lantai Bisa Berpotensi Sebabkan Rematik? Begini Kata Dokter

Masih banyak masyarakat yang mengaitkan antara kebiasaan tidur di lantai dengan kejadian penyakit rematik.

Rematik, biasanya ditandai dengan gejala nyeri atau sakit pada bagian tertentu pada tubuh.

Namun benarkah? Terkait hal ini, Dokter Spesialis Orthopedi & Traumatologi Klinik Utama DR. Indrajana dr. Liauw Roger Leo, Sp.OT pun beri tanggapan.

"Sebenarnya begini, mitos itu kan berasal dari suatu kejadian bisa benar atau tidak. Tapi sebenarnya tidak sepenuhnya salah," ungkapnya pada awak media di Jakarta Pusat, Minggu (3/3/2024).

Namun, memang masih ada salah pemahaman pada masyarakat terkait nyeri ketika tidur di lantai, lalu dikaitkan dengan rematik.

Sedangkan dr Roger ungkap jika penyakit rematik hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan Rheumatoid Factor (RF) atau melalui laboratorium.

Rematik sendiri merupakan sebuah kondisi autoimun dan tidak disebabkan oleh kebiasaan tidur di lantai.

Penyakit ini pun tidak bisa sembuh total. Sedangkan rasa nyeri yang mungkin muncul setelah tidur di lantai dapat disembuhkan dengan lebih mudah dengan pijatan relaksasi.

"Kita tidur di lantai, rasakan esok hari bagaimana? Pegel, sakit dan sebagainya. Kenapa? Karena lantai keras dan kedua dingin. Itu kata kuncinya," jelasnya.

Manusia, memiliki kondisi darah yang hangat. Ditambah dengan kondisi lingkungan Indonesia yang merupakan negara tropis.

Begitu tidur di lantai yang terbuat dari tegel, rasa dingin bisa dihantarkan dengan baik.

"Berjam-jam, 6-8 jam memberikan rasa tidak nyaman signifikan. Makanya itu berakibat rasa nyeri. Dan awalnya otot, bukan sendi. Otot terasa sakit. Begitu terasa pegal, dilakukan adalah pijat atau refleksi, maka enak," tutupnya.

Editor: Malvyandie Haryadi

Tag:  #mitos #atau #fakta #tidur #lantai #bisa #berpotensi #sebabkan #rematik #begini #kata #dokter

KOMENTAR