Virus DBD Hanya Ditularkan Nyamuk, Tapi Risiko Kematian Meningkat Jika Salah Deteksi
Ilustrasi demam berdarah dengue (DBD). Demam berdarah hanya menular lewat nyamuk, namun risikonya bisa sangat fatal bila gejala awal dan tanda bahaya tidak segera dikenali.(SHUTTERSTOCK/Witsawat.S)
12:12
29 Juni 2025

Virus DBD Hanya Ditularkan Nyamuk, Tapi Risiko Kematian Meningkat Jika Salah Deteksi

Demam berdarah dengue (DBD) hanya bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, bukan melalui kontak langsung antar-manusia.

Namun, meski cara penularannya terbatas, infeksi dengue dapat menyebabkan perdarahan hebat hingga kerusakan organ vital jika tidak dikenali dan ditangani secara tepat waktu.

“DBD bukan penyakit yang menular antar-manusia. Virus dengue hanya bisa menyebar lewat vektor, yaitu nyamuk. Tapi komplikasinya bisa fatal kalau tidak dideteksi sejak dini,” kata Dr. dr. I Made Susila Utama, SpPD-KPTI dari RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah, Kamis (19/6/2025), dalam siaran langsung Instagram Kementerian Kesehatan RI.

Penularan terjadi saat nyamuk menggigit seseorang yang sedang dalam fase demam, lalu menggigit orang lain.

Virus hanya aktif dalam darah selama fase febril (demam), dan tidak lagi menular saat pasien memasuki fase pemulihan.

Jenis-jenis DBD dan risikonya

Infeksi virus dengue memiliki berbagai tingkat keparahan, dari ringan hingga berat. Berikut jenis-jenis yang perlu dikenali:

Demam tinggi mendadak, nyeri sendi, dan sakit kepala. Umumnya tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri, tetapi tetap perlu dipantau.

  • Demam berdarah dengue (DBD)

Terjadi kebocoran plasma dan penurunan trombosit. Gejala berupa mimisan, gusi berdarah, muntah darah, dan menstruasi berlebihan.

“Perdarahan dari mulut atau hidung adalah sinyal bahaya,” jelas Made.

  • Dengue shock syndrome (DSS)

Bila tidak ditangani, kebocoran plasma bisa menyebabkan tekanan darah anjlok dan organ gagal bekerja. Ini adalah kondisi yang paling gawat dan bisa mematikan.

  • Expanded Dengue Syndrome

Virus menyerang organ vital seperti otak (ensefalopati), hati (gagal hati), jantung (miokarditis), dan ginjal.

“Gejalanya bisa samar tapi dampaknya sangat berat,” kata Made.

Kapan harus ke dokter?

Banyak pasien yang mengabaikan demam dan hanya minum obat penurun panas di rumah. Padahal, waktu sangat krusial dalam menangani DBD.

“Kalau demam tidak turun dalam tiga hari, apalagi disertai muntah, nyeri ulu hati, atau perdarahan, segera ke fasilitas kesehatan,” kata Made.

Pemeriksaan laboratorium seperti NS1 dengue bisa dilakukan sejak hari pertama demam.

Pemeriksaan darah lengkap secara berkala penting untuk memantau trombosit dan hematokrit.

Penurunan trombosit drastis dan kenaikan hematokrit cepat menjadi tanda bahaya yang membutuhkan penanganan segera.

DBD memang tidak menular dari manusia ke manusia, tetapi dampaknya bisa sangat serius bila tidak dikenali sejak awal.

Memahami jenis infeksi dengue, gejala klinis, dan waktu ideal ke dokter sangat penting untuk mencegah komplikasi fatal.

 

Tag:  #virus #hanya #ditularkan #nyamuk #tapi #risiko #kematian #meningkat #jika #salah #deteksi

KOMENTAR