Banyak Manfaat Positif bagi Pasangan Muda Tinggal Mandiri
Tinggal mandiri setelah menikah bantu orangtua lebih konsisten dalam mengasuh anak. Ini alasan pentingnya ruang sendiri dalam keluarga.(FREEPIK)
14:05
29 Juni 2025

Banyak Manfaat Positif bagi Pasangan Muda Tinggal Mandiri

 

 

  Belajar hidup mandiri adalah langkah awal agar pasangan bisa tumbuh bersama, belajar menyelesaikan konflik, dan membentuk ritme kehidupan rumah tangga mereka sendiri.

Keputusan pasangan untuk tinggal mandiri setelah menikah tak hanya berdampak positif pada relasi suami-istri, tetapi juga pada pola asuh anak kelak.

Psikolog Meity Arianty, STP., M.Psi., menyampaikan bahwa pasangan yang hidup mandiri cenderung mampu membentuk pola asuh yang lebih konsisten dan stabil secara emosional bagi anak.

“Pasangan yang tinggal mandiri memiliki kebebasan lebih besar dalam merancang pola asuh yang sesuai dengan nilai, prinsip, dan visi pendidikan anak yang mereka sepakati bersama,” ujar Meity kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Sebaliknya, jika tinggal bersama keluarga besar, proses pengasuhan kerap kali terganggu oleh banyaknya pendapat yang belum tentu selaras dengan visi pasangan sebagai orangtua baru.

Pola asuh yang lebih stabil saat pasangan tinggal mandiri

Meity menjelaskan, salah satu keuntungan tinggal terpisah dari orangtua adalah terciptanya ruang aman bagi pasangan untuk mengenal ritme hidup bersama. Dari sana, mereka bisa membangun keputusan bersama secara sadar dan saling belajar sebagai ayah dan ibu.

Dalam kondisi ini, pola asuh anak pun terbentuk secara lebih terarah, konsisten, dan penuh kesepakatan, karena hanya ada satu komando dalam pengasuhan: ayah dan ibu.

“Tinggal mandiri membantu membentuk identitas keluarga inti sebagai ‘kami’, dan menjaga ritme yang stabil bagi anak,” tambah Meity.

Risiko jika tinggal bersama keluarga besar

Jika pasangan tinggal bersama orangtua, potensi konflik dalam pola asuh meningkat. Anak bisa menerima banyak arahan yang berbeda dari figur dewasa di rumah seperti kakek nenek, atau om dan tantenya. Hal ini memunculkan conflicting authority, yaitu ketika anak bingung harus mengikuti siapa.

“Anak menerima arahan yang berbeda-beda dari figur dewasa di rumah, sehingga membingungkan dan melemahkan efektivitas pola asuh,” jelas Meity.

Selain itu, pasangan bisa merasa tidak percaya diri mengambil keputusan sendiri karena tekanan dari orang yang lebih tua. Keputusan pengasuhan pun menjadi warisan, bukan hasil diskusi bersama.

Mandiri bukan berarti memutus hubungan

Meski mendorong pasangan untuk tinggal mandiri, Meity menekankan bahwa ini bukan berarti memutus hubungan dengan keluarga besar. Justru, pola relasi yang sehat tetap dijaga, namun dengan batasan peran yang jelas.

Tinggal mandiri memberi ruang bagi pasangan untuk belajar dari kesalahan, membangun kepercayaan diri sebagai orangtua, dan menciptakan pola hidup yang mereka rasa paling sesuai untuk keluarganya.

Tag:  #banyak #manfaat #positif #bagi #pasangan #muda #tinggal #mandiri

KOMENTAR