MSG atau Garam, Mana yang Lebih Sehat untuk Pola Makan Keluarga?
Ilustrasi: Garam Laut. (Pixabay)
13:11
16 Oktober 2024

MSG atau Garam, Mana yang Lebih Sehat untuk Pola Makan Keluarga?

Kesehatan keluarga menjadi prioritas utama di banyak rumah tangga modern. Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah asupan natrium, yang sebagian besar berasal dari garam.

Garam, yang biasa digunakan untuk menambah cita rasa makanan, sering kali menjadi penyebab masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke jika dikonsumsi secara berlebihan. Namun, ada alternatif lain yang semakin populer sebagai penambah rasa, yaitu monosodium glutamate (MSG). Jadi, mana yang lebih sehat untuk pola makan keluarga, MSG atau garam?

“Dalam konteks menjaga kesehatan, terutama dalam hal pengurangan natrium, MSG bisa menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan garam meja. MSG memberikan rasa gurih yang sama, namun dengan kandungan natrium yang jauh lebih rendah, ” ungkap ahli gizi Leony Susan kepada wartawan.



Garam meja terdiri dari dua elemen utama, natrium dan klorida. Meski natrium sangat penting untuk fungsi tubuh, asupan berlebih bisa berbahaya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan batas konsumsi natrium harian sekitar 2.000 mg, yang setara dengan sekitar 5 gram garam. Namun, banyak orang seringkali mengonsumsi lebih dari itu tanpa disadari, terutama karena garam tersembunyi dalam makanan olahan dan restoran.

“Garam yang berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang pada gilirannya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Ini menjadi salah satu alasan utama mengapa kita perlu mengendalikan jumlah garam dalam makanan keluarga kita,” jelas Leony.

Banyak keluarga berusaha mengurangi garam, namun tantangannya adalah menjaga rasa makanan tetap lezat. Di sinilah MSG bisa menjadi solusi yang menarik.

Fakta MSG dan Bedanya dengan Garam

MSG adalah garam dari asam glutamat, yang secara alami ditemukan dalam makanan seperti tomat, keju, dan daging. MSG dikenal memberikan rasa umami, rasa gurih yang kaya yang sering dikaitkan dengan kelezatan makanan.

“Perbedaan utama antara MSG dan garam adalah kandungan natriumnya. Garam meja mengandung sekitar 39% natrium, sementara MSG hanya mengandung sekitar 12% natrium. Artinya, kita bisa mengurangi asupan natrium secara signifikan dengan menggunakan MSG tanpa mengorbankan rasa gurih dalam makanan,” jelas Leony.

MSG dapat digunakan untuk meningkatkan rasa dalam berbagai jenis masakan, dari sup, tumisan, hingga makanan panggang. Dengan penggunaan yang tepat, MSG dapat menggantikan sebagian besar garam dalam masakan, sehingga membantu mengurangi asupan natrium dalam pola makan keluarga sehari-hari.

Mitos Seputar MSG

Meskipun MSG memiliki manfaat kesehatan, penggunaannya sering kali dibayangi oleh mitos yang tidak berdasar. Salah satu mitos yang paling terkenal adalah bahwa MSG menyebabkan berbagai gejala seperti sakit kepala dan mual, yang disebut sebagai sindrom restoran Tiongkok. Namun, banyak penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa MSG aman untuk dikonsumsi.

“Banyak orang masih percaya pada mitos lama tentang MSG, padahal penelitian terbaru menunjukkan bahwa MSG aman digunakan dalam jumlah yang wajar. Jika digunakan dengan tepat, MSG tidak menimbulkan risiko kesehatan yang serius,” kata Leony.

Mana yang Lebih Sehat?

Dalam konteks kesehatan keluarga, mengurangi asupan garam adalah langkah penting untuk mencegah penyakit terkait natrium. Dengan mengganti sebagian garam dengan MSG, keluarga dapat menikmati makanan lezat dengan risiko yang lebih rendah terhadap kesehatan.

“MSG memberikan rasa gurih yang mirip dengan garam, namun dengan kandungan natrium yang jauh lebih rendah. Ini menjadikannya pilihan yang lebih sehat bagi keluarga yang ingin menjaga kesehatan mereka tanpa harus mengorbankan rasa makanan,” jelas Leony.

Namun, seperti halnya bahan makanan lainnya, moderasi adalah kunci. “Baik garam maupun MSG harus digunakan dalam jumlah yang tepat. Tidak ada yang salah dengan penggunaan keduanya, selama kita memperhatikan takaran dan proporsinya sesuai kebutuhan,” tambahnya.

Editor: Banu Adikara

Tag:  #atau #garam #mana #yang #lebih #sehat #untuk #pola #makan #keluarga

KOMENTAR