



BSI Gandeng BIBD Kembangkan Produk Syariah Go Global
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menggandeng Bank Islam Brunei Darussalam (BIBD) untuk mengembangkan transaksi global. Khususnya transaksi risk participation portfolio dengan underlying letter of credit (L/C). Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta mengatakan, kolaborasi ini merupakan strategi perusahaan mengembangkan produk perbankan syariah, terutama di kawasan ASEAN.
Performa bisnis trade finance di BSI memiliki volume transaksi USD 1,3 miliar pada 2024. Atau tumbuh USD 30,2 juta secara tahunan. Didominasi transaksi ekspor, impor dan supplier financing.
"Dengan adanya komitmen kerjasama ini, perseroan optimis potensi bisnis tahun 2025 sebesar USD 25 juta," kata Bob.
Perjanjian Islamic Risk Participation ini menandai keseriusan BSI untuk bersaing di tingkat global. Sekaligus menguatkan peran ekonomi syariah sebagai new engine pertumbuhan ekonomi nasional. Mengingat, bank hasil merger tiga entitas syariah Himbara itu sudah masuk 10 besar bank syariah global dari sisi kapitalisasi pasar.
"Kolaborasi dengan BIBD akan memperkuat posisi BSI di kancah internasional dan bersama-sama menjadi motor penggerak bagi perkembangan industri keuangan syariah di level regional," imbuhnya.
BSI saat ini sudah memiliki kantor cabang luar negeri (KCLN) di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Yang telah beroperasi sejak 2023. Selain itu, juga telah memperoleh izin untuk membuka kantor cabang di Arab Saudi. Diproyeksi akan mulai beroperasi secara penuh pada 2026. Dengan fokus pada ekosistem haji dan umrah serta potensi pasar dari jamaah Indonesia.