Bukan Sekadar Topping, Ini Dia 3 Manfaat Keju bagi Kesehatan yang Harus Kamu Tahu!
Keju dikenal luas sebagai salah satu produk olahan susu yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Dari sarapan cepat di pagi hari hingga topping meleleh favorit di pizza, keju selalu punya tempat istimewa. Selain menjadi bahan makanan yang lezat dan serbaguna, ternyata keju juga mengandung beragam zat gizi penting yang dapat memberikan manfaat nyata bagi kesehatan tubuh.
Dilansir dari Health.com, keju merupakan produk olahan susu yang mengandung protein, lemak, kalsium, fosfor, dan vitamin A, K, serta B kompleks. Kombinasi zat gizi ini menjadikan keju bukan hanya sumber energi, tetapi juga makanan yang mendukung berbagai fungsi penting tubuh mulai dari pembentukan tulang, menjaga metabolisme, hingga meningkatkan daya tahan tubuh.
Namun, di sisi lain, keju juga bisa tinggi kalori, natrium, dan lemak jenuh, tergantung dari jenisnya. Menurut Medical News Today, setiap jenis keju memiliki komposisi gizi makro yang berbeda. Misalnya, mozzarella termasuk keju yang relatif rendah lemak dan kalori, sehingga sering dipilih sebagai alternatif yang lebih sehat. Ricotta juga merupakan jenis keju rendah lemak dan kalori dibandingkan keju lainnya. Sementara itu, cheddar memang mengandung lemak, garam, dan kalori yang lebih tinggi, tetapi tetap kaya akan vitamin serta mineral yang memberikan manfaat bila dikonsumsi secara bijak.
Sebagai gambaran, mengutip dari Ciputra Hospital berikut kandungan gizi yang terdapat pada satu potong keju cheddar (sekitar 28 gram):
- Kalori: 113
- Lemak total: 9,32 g
- Lemak jenuh: 5,29 g
- Lemak tak jenuh: 2,89 g
- Natrium: 183 mg
- Kalsium: 199 mg (sekitar 20% dari kebutuhan harian)
- Selenium: 7,9 mcg (sekitar 14% dari kebutuhan harian)
- Karbohidrat: 0,94 g
- Protein: 6,41 g
- Vitamin: A, K2, B2, dan B12
- Mineral tambahan: fosfor, magnesium, dan natrium
Manfaaat Keju bagi Kesehatan
1. Menjaga Kesehatan Tulang dan Gigi
Salah satu manfaat utama keju adalah kemampuannya dalam menjaga kekuatan tulang dan gigi. Dilansir dari Health.com, pola makan yang rendah kalsium, vitamin D, dan protein dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis, yaitu kondisi ketika tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
Keju mengandung ketiga nutrisi penting tersebut, ditambah fosfor dan magnesium yang juga berperan besar dalam menjaga kepadatan dan kekuatan tulang. Sejalan dengan hal tersebut, Medical News Today menyebutkan konsumsi keju dikaitkan dengan kepadatan mineral tulang yang lebih tinggi serta penurunan risiko patah tulang.
Hal ini disebabkan oleh kandungan protein, kalsium, dan vitamin D yang bekerja bersama menjaga struktur tulang tetap kuat. Menariknya, keju yang melalui proses fermentasi seperti cheddar dan parmesan disebut memiliki manfaat paling konsisten terhadap kesehatan tulang karena proses fermentasinya membantu penyerapan nutrisi lebih optimal.
Tak hanya bermanfaat bagi tulang, keju juga berpotensi meningkatkan kesehatan gigi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi keju dapat meningkatkan pH pada plak gigi, yang berarti menurunkan tingkat keasaman di mulut. Kondisi ini dapat membantu melindungi gigi dari risiko karies atau gigi berlubang.
2. Menjaga Kesehatan Jantung dan Tekanan Darah
Selain bermanfaat bagi tulang, keju juga memiliki potensi untuk menunjang kesehatan jantung dan membantu menjaga tekanan darah tetap stabil. Menurut Ciputra Hospital, kandungan kalsium dalam keju berperan dalam menurunkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi. Sebuah penelitian pada tahun 2024 menunjukkan bahwa konsumsi keju dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan cara meningkatkan metabolisme lemak dan menurunkan kadar trigliserida dalam tubuh.
Meskipun hasil tersebut menjanjikan, para ahli menegaskan bahwa penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk memperkuat bukti ini. Oleh karena itu, disarankan untuk memilih jenis keju yang rendah lemak dan rendah natrium, seperti cottage cheese atau feta, agar manfaatnya bisa dirasakan tanpa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Health.com menambahkan bahwa beberapa penelitian menemukan hubungan antara konsumsi keju dan penurunan risiko penyakit jantung, termasuk risiko kematian akibat gangguan jantung. Meski jenis keju yang dikonsumsi tidak disebutkan secara spesifik, para ahli dari American Heart Association (AHA) merekomendasikan untuk memilih produk susu rendah lemak atau bebas lemak. Hal ini karena asupan lemak jenuh dan natrium yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
3. Baik untuk Pencernaan
Selain kaya nutrisi penting seperti kalsium dan protein, beberapa jenis keju juga dapat memberikan manfaat bagi kesehatan pencernaan. Menurut Medical News Today, keju yang telah melalui proses pematangan (aged cheese) namun tidak dipanaskan atau dipasteurisasi dapat mengandung probiotik, yaitu bakteri baik yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan mikroflora usus.
Probiotik ini membantu menurunkan peradangan di dalam tubuh, memperlancar proses pencernaan, menghambat pertumbuhan mikroorganisme berbahaya, serta meningkatkan penyerapan nutrisi. memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan. Dengan sistem pencernaan yang sehat, daya tahan tubuh pun cenderung lebih kuat karena sebagian besar sistem imun manusia berpusat di saluran pencernaan.
Meski keju memiliki beragam manfaat bagi tubuh, mulai dari menjaga kesehatan tulang dan jantung, hingga mendukung pencernaan, semua kebaikan itu hanya bisa didapat jika dikonsumsi dengan porsi yang tepat. Beberapa jenis keju, terutama seperti cheddar, brie, dan gouda, memiliki kadar lemak jenuh yang cukup tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan, lemak jenuh ini dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah, yang pada akhirnya bisa memicu risiko penyakit jantung.
Selain itu, banyak keju olahan dan keju tua mengandung natrium dalam jumlah tinggi, yang ditambahkan untuk memperpanjang masa simpan dan mempertahankan cita rasanya. Asupan garam berlebih dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, terutama bagi individu yang sensitif terhadap natrium. Dilansir dari Health.com, porsi konsumsi keju yang aman adalah sekitar 28–40 gram per hari, setara dengan satu hingga dua potong kecil. Jumlah ini sudah cukup untuk mendapatkan manfaat nutrisi seperti kalsium, protein, dan vitamin tanpa menambah asupan lemak atau garam berlebih.
Pada akhirnya, keju tetap bisa menjadi bagian dari pola makan sehat dan seimbang asal dikonsumsi dengan porsi yang wajar dan jenis yang tepat. Di balik setiap potong kecilnya keju bukan hanya menghadirkan cita rasa gurih, tapi juga kebaikan nutrisi yang dapat mendukung kesehatan tubuh. (*)
Tag: #bukan #sekadar #topping #manfaat #keju #bagi #kesehatan #yang #harus #kamu #tahu