Waspada Filariasis! Mengenal Penyakit Kaki Gajah yang Mengintai Jutaan Orang dan Disebabkan oleh Gigitan Nyamuk
Filariasis (Dok. Freepik)
20:17
8 November 2025

Waspada Filariasis! Mengenal Penyakit Kaki Gajah yang Mengintai Jutaan Orang dan Disebabkan oleh Gigitan Nyamuk

 - Tak hanya demam berdarah atau malaria, ternyata ada lagi satu penyakit yang diam-diam mengintai jutaan orang di dunia dan disebabkan oleh hewan nyamuk. Melansir dari Halodoc, filariasis atau yang lebih dikenal sebagai penyakit kaki gajah/elephantiasis adalah penyakit yang menyerang sistem limfatik, yaitu jaringan tubuh yang berfungsi mengatur keseimbangan cairan dan sistem kekebalan.

Lalu, apa hubungannya dengan nyamuk? Infeksi ini disebabkan oleh cacing mikroskopis jenis filaria yang hidup di dalam sistem getah bening manusia. Ketika cacing filaria bersarang di sistem ini, aliran getah bening bisa tersumbat dan menimbulkan pembengkakan parah. Nah, pada kondisi ini nyamuk berperan dalam proses penularan yang terjadi melalui gigitan yang telah membawa larva cacing tersebut dari orang yang terinfeksi sebelumnya.

Meskipun cacing filaria terutama menyerang pembuluh getah bening, parasit ini juga dapat beredar di dalam aliran darah penderita. Saat nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi, larva cacing ikut tersedot bersama darah dan kemudian berkembang di dalam tubuh nyamuk. Ketika nyamuk yang sama menggigit orang lain, larva filaria berpindah ke tubuh inang baru dan mulai berkembang biak di sistem getah bening.

Proses inilah yang pada akhirnya menyebabkan penyumbatan aliran getah bening dan menimbulkan pembengkakan ekstrem pada bagian tubuh tertentu misalnya pada kaki. Dilansir dari Alodokter, ada beberapa spesies cacing yang diketahui menjadi penyebab utama filariasis, yaitu Wuchereria bancroftiBrugia malayi, dan Brugia timori. Sedangkan penularannya bisa dilakukan oleh berbagai jenis nyamuk, termasuk CulexAedesAnopheles, dan Mansonia.

Gejala Umum Penyakit Filariasis/Kaki Gajah

Penyakit kaki gajah atau filariasis ditandai dengan pembengkakan pada tungkai, namun bisa juga menyerang bagian tubuh lain seperti lengan, dada, atau area kelamin. Menurut Alodokter, kulit di bagian yang bengkak dapat menebal, menggelap, kering, pecah-pecah, bahkan menimbulkan luka, dan kondisi ini sering kali bersifat permanen ketika sudah memasuki tahap kronis. Pada fase awal, banyak penderita tidak menunjukkan gejala apa apa sehingga infeksi sering tidak disadari dan baru terdeteksi setelah menimbulkan kerusakan sistem limfatik.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa sebagian besar infeksi filariasis bersifat tanpa gejala, namun tetap dapat menyebabkan kerusakan pada sistem limfatik dan ginjal serta mengganggu sistem kekebalan tubuh. Bila berlanjut ke tahap kronis, penyakit ini dapat menyebabkan limfedema atau pembengkakan jaringan, penebalan kulit (elephantiasis), serta pembesaran skrotum (hidrokel). WHO juga menyoroti dampak sosial dan ekonomi dari kondisi ini, karena deformitas tubuh dapat memicu stigma, tekanan mental, hingga kehilangan sumber penghasilan.

Sementara itu, Cleveland Clinic mencatat bahwa sekitar dua dari tiga penderita filariasis tidak mengalami gejala berat, namun penyakit ini dapat memicu peradangan akibat sistem imun yang terlalu aktif, serta menyebabkan penumpukan cairan di berbagai bagian tubuh seperti lengan, tungkai, payudara, skrotum, penis, vulva, bahkan wajah. Selain gejala kronis, serangan peradangan akut pada kulit, pembuluh, dan kelenjar getah bening juga sering terjadi akibat infeksi bakteri sekunder. Kondisi ini bisa berlangsung selama berminggu-minggu dan pastinya sangat mengganggu aktivitas sehari-hari penderita.

Pengobatan dan Pencegahan Filariasis

Rencana perawatan filariasis tergantung pada gejala dan tingkat keparahan yang dialami pasien. Secara umum, penanganan meliputi pemberian obat antiparasit seperti ivermectindiethylcarbamazine (DEC), atau albendazole yang berfungsi membunuh cacing dewasa di dalam tubuh atau mencegahnya berkembang biak. Pengobatan ini juga dapat membantu menghentikan penularan kepada orang lain dan biasanya diberikan secara berkala, misalnya satu kali dalam setahun selama beberapa minggu. 

Dalam kasus tertentu, tindakan operasi bisa jadi diperlukan untuk mengangkat cacing mati dari aliran darah atau mengurangi penumpukan cairan di skrotum akibat hidrokel. Selain itu, pengelolaan pembengkakan menjadi bagian penting dari perawatan jangka panjang, termasuk menjaga kebersihan kulit, mengangkat posisi tungkai (elevasi), dan menggunakan perban atau pakaian kompresi untuk memperlancar aliran getah bening.

Sedangkan, Alodokter menambahkan bahwa tujuan utama pengobatan filariasis adalah mencegah infeksi memburuk serta menghindari komplikasi. Setelah pemberian obat antiparasit, jumlah cacing dalam tubuh akan berkurang sehingga pembengkakan di kelenjar getah bening bisa mereda dan aliran limfa menjadi lebih lancar.

Meski pembengkakan tungkai yang berat tidak bisa kembali normal sepenuhnya, pasien dianjurkan untuk menjaga kebersihan area yang bengkak dengan mencucinya setiap hari, mengistirahatkan kaki dalam posisi lebih tinggi, menggunakan stocking kompres, serta membersihkan luka dengan antiseptik bila ada. Latihan ringan juga dapat membantu menjaga kelancaran aliran getah bening. Jika pembengkakan sudah parah atau terdapat hidrokel, operasi dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi tersebut.

Sebagai bentuk antisipasi atau pentingnya pencegahan untuk menghentikan penyebaran penyakit ini, berikut beberapa upaya yang efektif untuk menghindari gigitan nyamuk, terutama di wilayah tropis yang menjadi daerah endemik:

  • Sangat diianjurkan tidur menggunakan kelambu
  • Memakai losion anti nyamuk
  • Mengenakan pakaian tertutup seperti baju berlengan panjang dan celana panjang, terutama pada malam hari
  • Diadakan program pengobatan pencegahan massal di wilayah dengan risiko tinggi misal dengan memberikan obat antiparasit tahunan kepada masyarakat, yang berfungsi mencegah cacing muda berkembang biak dan menghentikan penularan ke nyamuk.
  • Menjaga kebersihan lingkungan seperti menyingkirkan genangan air tempat nyamuk berkembang biak

Kewaspadaan terhadap gigitan nyamuk dan pencegahan sejak dini menjadi langkah terbaik untuk menghindari risiko filariasis. Dukungan terhadap program pengobatan pencegahan massal yang dijalankan pemerintah dan lembaga kesehatan juga sangat penting. Upaya bersama ini tidak hanya membantu menekan angka penularan, tetapi juga melindungi masyarakat luas dari dampak jangka panjang yang bisa mempengaruhi kesehatan, ekonomi, dan kualitas hidup. Dengan kesadaran dan tindakan bersama, penyakit kaki gajah bukan lagi ancaman yang menakutkan, melainkan sesuatu yang bisa dicegah dan dikendalikan.

Editor: Candra Mega Sari

Tag:  #waspada #filariasis #mengenal #penyakit #kaki #gajah #yang #mengintai #jutaan #orang #disebabkan #oleh #gigitan #nyamuk

KOMENTAR