Simak! 10 Penyebab Rematik pada Usia Muda dan Cara Menguranginya agar Tidak Makin Parah
Rematik juga ternyata bisa menyerang anak muda, lho. (stockking/Freepik)
17:13
31 Oktober 2025

Simak! 10 Penyebab Rematik pada Usia Muda dan Cara Menguranginya agar Tidak Makin Parah

 Penyebab rematik pada usia muda sering kali tidak disadari hingga gejala seperti nyeri sendi, kaku, dan bengkak mulai mengganggu aktivitas. Padahal, penyakit ini tidak hanya menyerang lansia. 

Menurut American College of Rheumatology, sekitar 8 dari 100.000 orang berusia 18–34 tahun juga bisa mengalami rheumatoid arthritis (RA), salah satu bentuk rematik yang bersifat autoimun.

Rheumatoid arthritis (RA) terjadi ketika sistem imun tubuh justru menyerang jaringan sendiri, terutama sendi. 

Kondisi ini menimbulkan peradangan yang menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan kekakuan. 

RA pada usia muda cenderung lebih agresif dan berpotensi menimbulkan kerusakan sendi lebih cepat dibandingkan pada usia lanjut.

Berikut beberapa penyebab rematik di usia muda yang perlu kamu ketahui seperti dirangkum dari WebMD dan American University of the Caribbean School of Medicine.

1. Faktor Genetik

Jika salah satu anggota keluarga, seperti orang tua atau saudara kandung, memiliki riwayat rematik, risiko kamu untuk mengalaminya juga meningkat. 

Beberapa gen, terutama yang berhubungan dengan sistem imun seperti Human Leukocyte Antigen (HLA), diketahui dapat memicu respons autoimun yang berlebihan dan menyebabkan peradangan sendi.

2. Gangguan Autoimun

Penyebab rematik pada usia muda paling umum adalah gangguan pada sistem kekebalan tubuh. 

RA termasuk penyakit autoimun, di mana tubuh keliru menyerang jaringan sehat, terutama di persendian tangan, kaki, dan pergelangan. 

Kondisi ini menyebabkan nyeri kronis dan kerusakan tulang jika tidak ditangani dengan cepat.

3. Cedera atau Tekanan Berulang pada Sendi

Aktivitas fisik yang terlalu berat, seperti olahraga kontak atau pekerjaan yang membuat sendi sering terbebani, dapat mempercepat kerusakan tulang rawan. 

Akibatnya, sendi menjadi lebih rentan terhadap peradangan dan nyeri seperti pada rematik.

4. Kelebihan Berat Badan

Obesitas menambah beban pada sendi, terutama di lutut, pinggul, dan pergelangan kaki. 

Tekanan ini bisa mempercepat kerusakan jaringan pelindung di sekitar sendi. 

Studi juga menunjukkan bahwa jaringan lemak menghasilkan zat peradangan yang dapat memperburuk gejala rematik di usia muda.

5. Infeksi dan Peradangan Kronis

Beberapa infeksi virus atau bakteri tertentu dapat memicu reaksi imun yang berlebihan, memicu timbulnya penyakit autoimun seperti RA. 

Jika sistem imun tidak kembali normal setelah infeksi sembuh, peradangan bisa terus berlangsung di jaringan sendi.

6. Perubahan Hormon

Wanita lebih berisiko mengalami rheumatoid arthritis karena pengaruh hormon estrogen. Fluktuasi hormon ini dapat memengaruhi respons imun tubuh. 

Itulah sebabnya, perempuan berusia muda yang mengalami perubahan hormon drastis (misalnya pasca kehamilan atau penggunaan kontrasepsi tertentu) bisa memiliki risiko lebih tinggi.

7. Gaya Hidup Tidak Sehat

Kebiasaan merokok menjadi salah satu faktor utama penyebab rematik pada usia muda. 

Nikotin dapat memperburuk peradangan dan menurunkan efektivitas obat rematik. Selain itu, konsumsi alkohol juga bisa mengganggu kerja obat-obatan dan memperburuk gejala.

8. Stres dan Kurang Istirahat

Stres kronis dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan memperburuk kondisi autoimun. 

Sementara itu, kurang tidur membuat proses pemulihan jaringan terganggu, menyebabkan rasa nyeri dan kekakuan semakin parah.

9. Pola Makan Tidak Seimbang

Makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan garam berlebihan dapat memicu peradangan dalam tubuh. 

Sebaliknya, pola makan kaya sayur, buah, dan ikan berlemak seperti salmon dapat membantu mengurangi risiko rematik di usia muda karena kandungan omega-3-nya bersifat antiinflamasi.

10. Faktor Lingkungan dan Pekerjaan

Paparan bahan kimia, logam berat, atau polusi juga diduga berkontribusi terhadap timbulnya penyakit autoimun. 

Pekerjaan yang mengharuskan kamu banyak duduk tanpa peregangan atau berdiri terlalu lama pun bisa memperparah tekanan pada sendi.

Meskipun tidak semua faktor penyebab bisa dikontrol, kamu tetap dapat menurunkan risikonya dengan langkah-langkah berikut:

  • Rutin berolahraga ringan seperti berenang atau yoga.

  • Menjaga berat badan ideal.

  • Mengonsumsi makanan antiinflamasi.

  • Berhenti merokok dan membatasi alkohol.

  • Tidur cukup dan kelola stres dengan baik.

Mendeteksi rematik lebih awal dan menjalani terapi agresif bisa mencegah kerusakan sendi permanen serta menjaga kualitas hidup pasien muda tetap baik.

Penyebab rematik pada usia muda bisa berasal dari faktor genetik, gaya hidup, hingga gangguan autoimun. 

Mengenali tanda-tandanya sejak awal sangat penting agar pengobatan bisa dimulai lebih cepat. 

Dengan pengelolaan yang tepat, penderita rematik di usia muda tetap dapat menjalani hidup aktif dan produktif tanpa gangguan berarti.

*

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #simak #penyebab #rematik #pada #usia #muda #cara #menguranginya #agar #tidak #makin #parah

KOMENTAR