



6 Langkah Mengatasi Trauma Psikologis agar Kesehatan Mental Tetap Terjaga dan Stabil
- Trauma adalah kata yang tampak singkat, tetapi membawa beban sangat dalam bagi siapa pun yang pernah mengalaminya. Luka batin dari peristiwa traumatis bisa menghantui pikiran, memicu ketakutan, dan mengurangi kualitas hidup secara emosional maupun fisik. Untuk itulah, upaya sadar dan langkah bijak sangat diperlukan agar trauma tidak menjadi beban yang berkepanjangan.
Melansir dari laman rsj.acehprov.go.id, terdapat beberapa cara efektif untuk mengatasi trauma yang mengganggu kesehatan mental, mulai dari menerima dukungan sosial hingga menyediakan ruang untuk merawat diri sendiri. Sementara itu, portal kesehatan Hello Sehat menyajikan beberapa strategi tambahan untuk "menghilangkan trauma" secara perlahan seperti melalui pendekatan emosional, gaya hidup, dan dukungan lingkungan.
Memang tidak ada satu satu cara mutlak yang cocok untuk semua orang. Namun, dengan memahami beberapa langkah praktis dan manusiawi berikut, kita bisa memilih jalan menuju pemulihan dengan lebih lembut dan penuh kasih terhadap diri sendiri.
Berikut 6 langkah praktik untuk mengatasi trauma:
1. Terima dan Akui Perasaan yang Muncul
Menghindari atau menekan emosi, seperti kesedihan, kemarahan, atau rasa takut justru bisa memperpanjang penderitaan. Disarankan agar kita mengizinkan diri sendiri merasakan dan menerima apa yang muncul sebagai bagian dari proses penyembuhan.
2. Bangun Dukungan Sosial dan Tidak Terlalu Menyendiri
Sahabat, keluarga, atau komunitas bisa menjadi jembatan pelipur lara dalam masa-masa susah. Tidak harus langsung bercerita tentang trauma, cukup kehadiran mereka bisa menguatkan. Kebiasaan menyendiri yang berlebihan bisa memperparah kondisi mental.
3. Merawat Tubuh Lewat Aktivitas Fisik dan Pola Hidup Sehat
Olahraga rutin, makan seimbang, tidur cukup, semua ini bukan sekadar gaya hidup sehat biasa, tetapi fondasi pemulihan psikologis. Olahraga dapat membantu menurunkan stres pascatrauma melalui pelepasan hormon endorfin.
4. Tuliskan Pikiran dan Pengalaman Lewat Jurnal atau Ekspresi Kreatif
Menulis jurnal, melukis, atau media ekspresi lain membantu "mengeluarkan" beban batin yang sulit diungkap lisan. Dengan merawat diri secara emosional termasuk memasukkan ruang untuk refleksi pribadi dan ekspresi.
5. Fokus pada Self-Love dan Hentikan Menyalahkan Diri secara Terus-menerus
Trauma sering menanamkan rasa bersalah atau malu. Berhenti menyalahkan diri sendiri menjadi langkah penting agar bisa membuka diri untuk dukungan dan pemulihan.
6. Cari Bantuan Profesional Bila Dibutuhkan
Meski kita mencoba berbagai cara mandiri, kadang beban trauma terlalu berat untuk ditangani sendirian. Direkomendasikan untuk konsultasi dengan psikolog atau psikiater sebagai bagian dari proses penyembuhan yang aman dan terarah.
Menjalani proses pulih dari trauma bukanlah perlombaan dengan waktu. Ada hari yang terasa maju, dan ada pula yang rasanya mundur. Penting untuk memberi ruang bagi diri sendiri untuk hening, menangis, merajut kembali kekuatan.
Dukungan sosial, merawat diri, dan tidak tergesa-gesa dalam jalan pemulihan menjadi penekanan utama agar seseorang tidak merasa sendirian dalam perjalanannya. Hello Sehat juga mengingatkan bahwa meski trauma kadang tampak membekas dalam waktu lama, konsistensi, kesabaran, dan langkah-langkah adaptif bisa membantu meringankan beban secara bertahap.
Hidup tidak menjanjikan bahwa luka lama akan hilang begitu saja, tetapi kita bisa memilih untuk tidak terus-menerus dikontrol oleh kenangan itu. Dengan menyangga diri sendiri dalam kasih, dukungan orang dekat, dan profesional bila diperlukan, perlahan kita bisa menata ulang rasa, kembali percaya, dan membuka lembaran baru yang lebih ringan.
Tag: #langkah #mengatasi #trauma #psikologis #agar #kesehatan #mental #tetap #terjaga #stabil