



Sering Sedih dan Menangis Tanpa Sebab, Waspadai Gejala Depresi
Depresi sering kali diasosiasikan dengan kesedihan yang mendalam atau perasaan hampa berkepanjangan. Namun, tidak semua gejala depresi muncul secara jelas.
Pada banyak kasus, depresi hadir dalam bentuk yang lebih samar dan sulit dikenali sehingga sering kali diabaikan atau disalahartikan sebagai masalah lain.
Jika belakangan ini kamu sering mengalami keluhan fisik yang tidak dapat dijelaskan, mudah tersinggung tanpa alasan yang jelas, atau menangis spontan tanpa penyebab yang spesifik, bisa jadi itu adalah gejala tersembunyi dari depresi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan lebih dari 264 orang di dunia mengalami depresi. Terkadang orang tidak menyadari dirinya sedang depresi atau berusaha menyembunyikannya, sebuah kondisi yang oleh para ahli disebut "depresi tersenyum" (smiling depression).
Penelitian yang dimuat dalam Frontier in Psychology menyebutkan, beberapa orang mungkin menyembunyikan gejalanya karena tidak ingin orang yang mereka sayangi khawatir. Yang lain mungkin merasa terlalu malu untuk meminta bantuan atau berjuang melawan perfeksionisme.
Beberapa orang mungkin juga merasa bersalah atau malu karena berjuang melawan depresi sejak awal, yang keduanya merupakan emosi umum yang sejalan dengan depresi.
Berikut beberapa gejala depresi yang kurang kentara, namun penting untuk diwaspadai:
1. Perubahan suasana hati yang tidak biasa
Depresi tidak selalu muncul dalam bentuk kesedihan. Banyak orang justru merasa mudah marah, cepat tersinggung, atau frustrasi terhadap hal-hal kecil. Perubahan suasana hati yang ekstrem tanpa sebab jelas bisa menjadi tanda peringatan.
Ilustrasi seseorang yang tengah bersedih. Menjaga keseimbangan fisik dan mental selama Ramadhan melalui pola makan sehat, hidrasi, tidur yang cukup, dan hubungan sosial yang baik.
2. Gangguan tidur
Baik kesulitan tidur maupun tidur berlebihan bisa terkait dengan depresi. Bangun terlalu dini atau merasa tidak segar meskipun sudah tidur cukup bisa mengindikasikan adanya gangguan suasana hati.
3. Keluhan fisik yang tidak membaik
Nyeri punggung, nyeri sendi, sakit kepala, atau gangguan pencernaan yang tidak jelas penyebab medisnya, dapat menjadi ekspresi fisik dari depresi. Banyak orang pertama kali mencari pertolongan karena keluhan fisik ini, tanpa menyadari bahwa akarnya adalah kondisi psikologis.
4. Menangis tanpa sebab yang jelas
Menangis secara spontan, bahkan terhadap hal-hal yang sebelumnya tidak menyentuh secara emosional, bisa menjadi salah satu tanda awal dari ketidakstabilan emosional akibat depresi.
5. Kesulitan berkonsentrasi
Jika kamu merasa sering lupa, sulit mengambil keputusan, atau tidak bisa fokus dalam menyelesaikan pekerjaan, ini bisa menjadi bagian dari spektrum gejala depresi ringan hingga sedang.
6. Isolasi sosial
Menarik diri dari aktivitas sosial, kehilangan minat berinteraksi dengan orang lain, atau merasa asing di tengah lingkungan yang akrab, bisa mengindikasikan perubahan suasana hati yang tidak sehat.
7. Perubahan pola makan
Penurunan atau peningkatan nafsu makan secara drastis juga bisa menjadi indikator depresi, terutama bila disertai perubahan berat badan dan pola makan kompulsif atau sebaliknya.
8. Ketergantungan pada alkohol atau zat lain
Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan terkadang menjadi cara seseorang mencoba mengatasi emosi yang tidak tertangani, dan sering kali menjadi bagian dari siklus depresi yang tak disadari.
Gejala berbeda pada pria dan wanita
Gejala depresi bisa muncul secara berbeda pada pria dan wanita. Kaum hawa yang depresi cenderung menunjukkan emosi seperti kesedihan dan rasa bersalah, sementara pria mungkin menunjukkan kemarahan, kelelahan, atau menarik diri secara sosial.
Pria juga cenderung lebih tidak terbuka dalam mengungkapkan perasaannya, dan mungkin menyamarkan depresi dengan perilaku sembrono atau kecanduan.
Karena gejala-gejala ini bisa terlihat ringan atau seperti masalah sehari-hari, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami bentuk depresi.
Jika kamu merasakan perubahan pola pikir, emosi, atau fisik yang berlangsung selama beberapa minggu dan mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, penting untuk mempertimbangkan konsultasi dengan profesional kesehatan mental.
Langkah awal bisa dimulai dengan membicarakan perasaan kepada orang terpercaya, lalu mencari bantuan medis atau psikologis. Pengobatan seperti terapi bicara, perubahan gaya hidup, dan dalam beberapa kasus, medikasi, dapat membantu secara signifikan.
Tag: #sering #sedih #menangis #tanpa #sebab #waspadai #gejala #depresi