Sri Mulyani Pastikan Hati-hati Tambah Utang Baru di 2025
- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memastikan akan mengelola pembiayaan melalui utang dengan hati-hati, termasuk untuk menambah utang baru pada 2025.
Selain itu, Bendahara Negara juga akan mencermati dinamika pasar keuangan dan menjaga keseimbangan antara upaya memelihara momentum dengan tetap menjaga risiko terkendali dalam batas yang dapat dikelola.
Pemerintah juga akan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) dalam mengelola pembiayaan utang pemerintah dan mendukung operasi moneter.
Ilustrasi utang.
"Pembiayaan utang dilakukan secara hati-hati dan terukur selaras dengan kebutuhan," ujarnya dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (24/1/2025).
Dia menjelaskan, pembiayaan utang perlu dikelola dengan hati-hati agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetap sehat. Pembiayaan anggaran juga harus dilakukan secara hati-hati dan berkelanjutan untuk mendukung agenda pembangunan.
"Pembiayaan yang terus dijaga secara hati-hati dan terukur dengan terus memperhatikan outlook dari defisit APBN dan likuiditas pemerintah, serta dinamika pasar keuangan yang terus meningkat dan kesegangan antara biaya utang dengan risiko utang," ucapnya.
Adapun selama 2024, realisasi pembiayaan anggaran mencapai Rp 553,2 triliun atau 105,8 persen dari APBN. Rinciannya terdiri dari pembiayaan utang sebesar Rp 556,6 triliun atau 85,9 persen dari APBN) dan pembiayaan non-utang sebesar minus Rp 3,4 triliun.
Realisasi pembiayaan utang lebih rendah dari yang direncanakan dan dipenuhi melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) neto sebesar Rp 450,7 triliun dan pinjaman neto sebesar Rp 105,8 triliun.
Sementara pada 2025, pemerintah akan menarik utang baru sebesar Rp 775,86 triliun pada 2025. Target penarikan utang ini meningkat Rp 27,76 triliun atau sekitar 19,7 persen dibandingkan target tahun lalu yang sebesar Rp 648,1 triliun.
Penarikan utang ini akan dilakukan melalui penerbitan SBN sebesar Rp 642,56 triliun dan pinjaman sebesar Rp 133,30 triliun.
Dengan demikian, komposisi utang pemerintah tahun depan didominasi oleh SBN yaitu sebanyak 82,8 persen dan 17,2 persennya berasal dari pinjaman.
Tag: #mulyani #pastikan #hati #hati #tambah #utang #baru #2025