Menperin Ungkap Fakta Baru Usai Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang. (Istimewa)
16:18
7 Mei 2024

Menperin Ungkap Fakta Baru Usai Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup

- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengungkapkan fakta baru usai Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat, resmi ditutup pada akhir April 2024.   Agus Gumiwang menyebut, PT Sepatu Bata Tbk (Kode saham: BATA) tengah melakukan transformasi bisnis dengan mengefisienkan perusahaan di tengah kerugian yang dialaminya.   “Bisa saya sampaikan (PT Sepatu Bata) sedang melakukan upaya transformasi bisnis dan mereka meng-adjust kegiatan bisnisnya untuk lebih efisien,” kata Agus kepada wartawan, Selasa (7/5).  

  “Termasuk yang kita ketahui bersama mereka sudah menjual aset dalam rangka untuk menjadikan perusahan kembali sehat dan efisien,” imbuhnya.   Sebelumnya, PT Sepatu Bata Tbk (Kode saham: BATA), secara resmi mengumumkan akan menghentikan aktivitas produksi pabrik di Purwakarta, Jawa Barat. Pabrik itu ditutup karena terus merugi selama empat tahun terakhir.   Keputusan penutupan pabrik itu sejalan dengan Keputusan Direksi pada tanggal 30 April 2024 yang sebelumnya telah disetujui berdasarkan persetujuan dari Keputusan Dewan Direksi tanggal 29 April 2024.   Sekretaris Perusahaan BATA Hatta Tutuko mengatakan, dia telah melakukan upaya selama empat tahun terakhir. Namun, kerugian dan tantangan industri akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat membuat perusahaan tidak mampu melanjutkan produksi di Purwakarta.   Hatta mengungkapkan bahwa kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang dapat diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia. “Dengan adanya keputusan ini, maka Perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di Pabrik Purwakarta,” ungkapnya.   Sebelum akhirnya memutuskan untuk menghentikan aktivitas produksi, ternyata Bata sempat menjual kantor pusatnya yang berada di Jakarta Selatan, pada Maret tahun ini.   Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen menjual Graha Bata, sebuah gedung kantor pusat BATA di Cilandak, Jakarta Selatan dengan nilai transaksi mencapai Rp 64 miliar. Gedung tersebut dijual terdiri dari aset tanah dan bangunan.   Manajemen mengatakan penjualan ini ditujukan untuk memperkuat posisi keuangan perseroan dengan melunasi sebagian pinjaman berbunga dan mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan pengelolaan properti.   Sehingga alokasi dana dari keuntungan Perseroan dapat dipergunakan untuk mendukung pertumbuhan bisnis Perseroan.

Editor: Nurul Adriyana Salbiah

Tag:  #menperin #ungkap #fakta #baru #usai #pabrik #sepatu #bata #purwakarta #tutup

KOMENTAR