Kinerja Multifinance dan Paylater Moncer Didorong Momentum Lebaran
ILUSTRASI. Petugas membersihkan mobil bekas yang di jual di Bursa Mobil Bekas Blok M Mall, Jakarta, Rabu (26/7/2023). Kredit kendaraan bermotor tumbuh didorong momentum Lebaran (Salman Toyibi/Jawapos)
22:00
30 April 2024

Kinerja Multifinance dan Paylater Moncer Didorong Momentum Lebaran

- Kinerja pembiayaan multiguna (multifinance) moncer pada awal 2024. Momen lebaran mengakselerasi permintaan finansial masyarakat untuk kebutuhan konsumtif. Begitu pula, layanan buy now pay later (paylater) memang tengah populer belakangan ini.

"Pembiayaan multiguna tumbuh 17 persen secara bulanan selama lebaran," ungkap Direktur Bisnis PT BRI Multifinance Primartono Gunawan, kemarin (29/4).

Sejalan dengan kemudahan fasilitas akses pembiayaan oleh perusahaan. Melalui BRI Flash, masyarakat bisa mendapatkan dana tunai dengan jaminan BPKB mobil. Plafon pinjaman hingga Rp 500 juta dengan bunga mulai 0,6 persen per bulan dengan tenor sampai empat tahun.

"Ini salah satu upaya kami untuk memberikan kemudahan akses dana tunai dengan suku bunga yang kompetitif," ungkap Primartono.

Selain itu, BRI Finance juga fokus membidik segmen pembiayaan refinancing. Targetnya naik hingga 72 persen tahun ini.

"Di tengah persaingan dan dinamika industri, BRI Finance fokus pada pertumbuhan bisnis untuk segmen high yield, salah satunya pembiayaan refinancing," imbuhnya.

Kinerja paylater perbankan juga positif di kuartal I 2024. Salah satunya, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang mendapat antusiasme dari nasabah sejak meluncurkan fitur paylater Oktober 2023 lalu.

Direktur BCA Santoso menuturkan, pengguna maupun pengajuan kredit melalui paylater meningkat. Hingga kuartal I 2024, nilai outstanding kredit dari paylater BCA meningkat 61 persen year-to-date (YtD) menjadi Rp 185 miliar. Berkontribusi sekitar 1 persen dari pinjaman konsumer lainnya, yang sebagian besar merupakan kartu kredit, sebesar Rp 17,1 triliun. 

Limit kredit yang bisa diajukan di paylater BCA maksimal Rp 20 juta. Hanya bisa digunakan dengan transaksi QRIS di aplikasi myBCA. Tak ayal, kualitas kredit BCA tetap terjaga dengan rasio kredit bermasalah alias non-performing loan (NPL) di level 1,9 persen.

"Ini menunjukkan bahwa kami terus menjaga paylater tetap prudent karena kualitas dan juga pertumbuhan portofolio sama-sama baik," ucap Santoso akhir pekan lalu.

Kenaikan total kredit BCA mencapai 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp 835,7 triliun per Maret 2024. Lebih rinci, kredit korporasi tumbuh 22,1 persen YoY senilai Rp 389,2 triliun. Sedangkan, kredit komersial naik 9,3 persen YoY menjadi Rp 125,2 triliun.

Kinerja kredit UKM melanjutkan tren pertumbuhan di atas rata-rata industri. Tercermin dari penyaluran kredit ke usaha rakyat meningkat 13,5 persen YoY mencapai Rp 110,4 triliun.

Tren positif juga terjadi pada kredit konsumer yang melesat 14,9 persen YoY menjadi Rp 201,6 triliun. Ditopang oleh KPR yang naik 11 persen YoY mencapai Rp 121,7 triliun dan kredit kendaraan bermotor (KKB) yang tumbuh 22,2 persen YoY menjadi Rp 59,8 triliun.

"Kami melihat optimisme konsumsi masyarakat, khususnya selama periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini, turut berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2024," ucap Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #kinerja #multifinance #paylater #moncerdidorongmomentum #lebaran

KOMENTAR