Triwulan I 2024 Laba Bersih Bank Jatim Capai Rp 310 Miliar, Berikut Strateginya Hadapi Era Suku Bunga Tinggi Tahun ini
Paparan kinerja laporan keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) di kawasan SCBD, kemarin (29/4). (Fedrik Tarigan/Jawapos)
15:09
30 April 2024

Triwulan I 2024 Laba Bersih Bank Jatim Capai Rp 310 Miliar, Berikut Strateginya Hadapi Era Suku Bunga Tinggi Tahun ini

- Sektor keuangan menghadapi kondisi yang dinamis. Seiring dengan tren suku bunga tinggi akibat gejolak ekonomi global. Meski demikian, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) mampu mencatatkan kinerja l positif sepanjang triwulan I 2024.

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menyampaikan, pertumbuhan kredit mampu tumbuh double digit. Yakni mencapai 18,76 persen year-on-year (YoY) dengan komposisi kredit konsumtif sebesar Rp 31,3 triliun atau meningkat 7,40 persen YoY. Kemudian, kredit produktif yang melesat 36,34 persen YoY sebesar Rp 25,6 triliun.

Menilik angka tersebut, Busrul akan terus menambah tenaga account officer untuk memperbesar pertumbuhan kredit pada sektor produktif.

"Sedangkan untuk kredit konsumtif yang menjadi captive market tetap akan dimaksimalkan melalui momentum penerimaan tenaga ASN dan P3K, momen libur Idul Fitri, serta peningkatan pertumbuhan kredit dari sektor properti untuk peningkatan penyaluran kredit konsumtif," terangnya dalam paparan kinerja laporan keuangan di kawasan SCBD, kemarin (29/4).

Penyaluran kredit Bank Jatim juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. Terlihat dari rasio kredit bermasalah alias non-performing-loan (NPL) gross yang melandai. Dari 3,03 persen pada triwulan I 2023 menjadi 2,82 persen saat ini. Dengan demikian, kualitas kredit semakin sehat sekaligus mengindikasikan pemulihan dari beberapa sektor ekonomi.

"Dengan demikian, pada triwulan I 2024 netprofit Bank Jatim tumbuh 1,5 persen menjadi Rp 310 miliar," ungkap Busrul.

Dalam menjaga laba perusahaan di tengah tren suku bunga higher for longer, Bank Jatim bakal fokus menjaga struktur pendapatan bunga. Tecermin dari net interest income (NII) yang mampu tumbuh 6,44 persen YoY.

Dalam memperbesar NII terdapat dua hal yang diperhatikan. Yakni pertumbuhan outstanding dan efisiensi biaya dana bank alias cost of fund. Mengingat, sumber pendapatan Bank Jatim sekitar 80 persen dari bunga. Yakni bunga kredit dan bunga treasury.

"Dari bunga kredit ini, artinya outstanding volume harus kami tumbuhkan. Nah, karena situasi sekarang itu BI-rate naik tentu kami lebih hati-hati lagi. Kami harus mampu memilih potensial debitur yang memang mampu menghasilkan profit yang bagus. Tanpa membuat NPL baru," jelas Busrul.

Dalam efisiensi di biaya dana, Bank Jatim bakal memperbesar porsi dana murah alias current account savings account (CASA). Yakni dengan memperbanyak penggunaan QRIS, kerja sama dengan merchant, dan mengembangkan fitur transaksi mobile banking. Tercatat CASA bank badan usaha milik daerah Jatim itu sebesar 60,59 persen.

Selain itu, juga meningkatkan pembentukan biaya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN). Biaya nonbunga juga bakal ditekan. Kemudian, meningkatkan produktivitas tenaga kerja atau sumber daya manusia (SDM).

"Kami harus berjuang lagi. Di tengah situasi bunga yang tinggi ya itu strateginya. Efisiensi kami lakukan, lending ditumbuhkan," ungkapnya.

Direktur IT dan Digital Bank Jatim Zulhelfi Abidin menuturkan, tengah mengembangkan ekosistem digital. Khususnya dengan rumah sakit di Jawa Timur milik pemerintah. Sekitar 150 unit rumah sakit masuk dalam ekosistem transaksi Bank Jatim. Sehingga disbursement rumah sakit tersebut menggunakan rekening Bank Jatim.

"Jadi, transaksi masuk maupun transaksi keluar dalam ekosistem kami. Misalnya transaksi untuk alat kesehatan dan apotek, nah ini sedang kami kerjakan dengan rumah sakit besar seperti di Malang dan Surabaya," bebernya.

Selain itu, Bank Jatim juga memperbaiki business process untuk pinjaman konsumen. Dalam tiga bulan pertama 2024, bank berkode emiten BJTM itu telah mencairkan pinjaman baru dengan angka 18 ribu debitur ASN, dengan plafon sekitar Rp 70-77 juta. Sejalan dengan payroll dinas maupun instansi menggunakan bank Jatim.

Direktur Keuangan, Treasury, dan Global Services Bank Jatim Edi Masrianto mengatakan, era suku bunga acuan tinggi memang bacaannya adalah bank menaikkan bunga pinjamannya. Namun kenaikan itu ditahan dulu. Karena kalau melihat liabilitas perusahaan, tabungan naik (saving account) naik 13,06 persen YoY. Sedangkan time deposit turun 4,11 persen YoY.

Menurut dia, ketika BI-rate naik tidak mungkin bank juga menolak kenaikkan. Karena harus mengikuti kondisi market. "Tapi kami juga wait and see, sisi mana yang bisa dinaikkan. Tapi kalau kita langsung naik duluan, bisa-bisa kita ditinggalkan," tandasnya.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #triwulan #2024 #laba #bersih #bank #jatim #capai #miliar #berikut #strateginya #hadapi #suku #bunga #tinggi #tahun

KOMENTAR