



ASDP Bakal Terapkan 'Delaying System' Selama Mudik Lebaran, Apa Itu?
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan menerapkan sistem penundaan (delaying system) melalui penyediaan titik zona penyangga (buffer zone). Penerapan delaying system ini sebagai upaya mengurai kepadatan arus kendaraan di kawasan pelabuhan.
Lewat sistem ini, para pengguna kapal penyeberangan akan ditempatkan di satu titik tertentu sebagai lokasi menunggu jadwal keberangkatan kapal. Sehingga, pengguna kapal ferry tidak menumpung di pelabuhan.
Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP M Yusuf Hadi mengatakan, penerapan sistem ini menyusul dengan adanya proyeksi peningkatan produksi sebesar 15% untuk penumpang dan 14% untuk kendaraan dengan total produksi di 8 lintas pantauan nasional sejumlah 5,78 juta penumpang dan 1,37 juta kendaraan.
"Kelancaran arus mudik Lebaran 2023 salah satunya didukung dengan adanya penerapan sistem penundaan (delaying system) melalui penyediaan titik lokasi zona penyangga (buffer zone) di beberapa titik sehingga langkah tersebut akan diberlakukan kembali pada angkutan lebaran tahun ini," ujarnya, di Jakarta yang dikutip, Kamis (4/4/2024).
Untuk arah menuju Pelabuhan Merak terdapat Rest Area KM.43, KM.68, Lahan Munic, dan Cikuasa Atas, dan lain-lain. Sedangkan untuk arah Pelabuhan Bakauheni meliputi Rest Area KM.87B, KM.67B, KM.49B, KM.33B, KM.20B, Jalur Arteri Gayam, Kantor Lama Balai Karantian Pertanian, RM Gunung Jati, dan lain-lain.
Hadi juga menambahkan untuk arah Pelabuhan Ketapang tersedia area buffer zone pada Terminal Sritanjung, Grand Watudodol, Lapangan Bola Areba, dan Jalur Lingkar; sedangkan untuk Pelabuhan Gilimanuk terdapat Terminal Kargo, UPPKB Cekik, dan Terminal Bus; Arah Pelabuhan Jangkar mencakup Lahan Parkir Paguyuban Petani Tebu; dan Arah Pelabuhan Lembar yaitu Terminal Sigenter dan Lapangan Parkir PDS.
Berdasarkan data Rabu (3/4) pukul 11.00 WIB, tiket kendaraan yang sudah direservasi oleh pengguna jasa untuk periode Posko Lebaran H-1 sd H-7 di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk serta Pelabuhan Perbantuan Ciwandan sejumlah 35.355 atau sama dengan 7,9% dari total kuota reservasi yang dibuka.
Sementara untuk periode 1 - 30 Maret 2024 atau periode Pra-Angkutan Lebaran, total tiket kendaraan yang terjual pada 4 (empat) pelabuhan utama adalah 652.118 tiket terjual.
Dari data reservasi, diperkirakan puncak Arus Mudik akan terjadi pada tanggal 6 April 2024 (H-4) dengan jumlah pengguna jasa yang telah reservasi untuk di Pelabuhan Merak sebanyak 3.124 tiket atau setara dengan 15% dari kuota reservasi yang dibuka.
Untuk kelancaran perjalanan, khususnya di lintas Merak-Bakauheni, dan Ketapang-Gilimanuk, ASDP mewajibkan pengguna jasa membeli tiket secara online via Ferizy sebelum keberangkatannya.
"Hal ini demi kelancaran dan kenyamanan selama penyeberangan, pastikan pengguna jasa sudah bertiket maksimal H-1 keberangkatan," pungkas Hadi.
Tag: #asdp #bakal #terapkan #delaying #system #selama #mudik #lebaran