Fantastis! Bio Farma Peroleh Kontrak Pengadaan Vaksin Rp 1,4 Triliun, Erick Thohir Dorong Tingkatkan Kapasitas Produksi
PT Bio Farma (Persero) peroleh kontrak pengadaan vaksin dari berbagai negara Rp 1,4 triliun. (Tazkia Royyan/JawaPos.com)
13:54
1 November 2024

Fantastis! Bio Farma Peroleh Kontrak Pengadaan Vaksin Rp 1,4 Triliun, Erick Thohir Dorong Tingkatkan Kapasitas Produksi

- PT Bio Farma (Persero) Tbk menyebut telah mengamankan kontrak pengadaan vaksin di luar negeri dengan nilai yang fantastis di tahun 2025, yaitu senilai Rp 1,4 triliun. Wakil Direktur Bio Farma Soleh Ayubi mengatakan, pihaknya dipercaya kembali untuk melakukan pengadaan berbagai jenis vaksin ke sejumlah negara pada 2025. Vaksin yang akan dipasok itu di antaranya vaksin polio dan difteri, pertusis, serta tetanus (DPT) untuk anak-anak.

Ia mengatakan bahwa kontrak pengadaan vaksin tersebut sudah diteken Bio Farma dalam pertemuan yang melibatkan perusahaan farmasi global dengan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) dan Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Children's Fund (UNICEF) di Sao Paulo, Brasil, beberapa waktu lalu.   "Itu pertemuan 43 perusahaan farmasi global beserta dengan WHO, UNICEF, termasuk beberapa negara. Nah, ada beberapa yang berperan sebagai buyer (pembeli). Di Sao Paulo, Brasil kita dipercaya kembali untuk memasok vaksin jenisnya macam-macam, di antaranya polio dan DPT, itu total Rp 1,4 triliun (nilai kontrak) untuk 2025," kata Soleh kepada wartawan dalam konfrensi pers di kantor Kementerian BUMN, Jumat (1/11).   Adapun nilai kontrak sebesar Rp 1,4 triliun yang berhasil diamankan itu, kata Soleh, berarti sudah mencapai lebih dari 40 persen target nilai ekspor Bio Farma pada 2025. Perusahaan holding utama BUMN itu diketahui menargetkan ekspor vaksin dengan nilai mencapai Rp 3 triliun di tahun depan.    Dengan begitu, Soleh meyakini bahwa pihaknya dapat mencapai sisa target 60 persen lainnya dengan mudah di tahun depan. "(Sebanyak) 700 juta anak di seluruh seluruh dunia, dari 153 negara itu menggunakan vaksinnya Bio Farma. Jadi sangat-sangat krusial ya, selain yang ada di Indonesia sendiri," paparnya.   Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa pemerintah terus mengupayakan agar Bio Farma bisa menjadi salah satu pusat produksi vaksin dunia. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kapasitas produksi Bio Farma yang saat ini diketahui mencapai 3,1 miliar dosis vaksin setiap tahunnya.   "Bahkan kita dorong produksinya untuk 10 tahun ke depan. Kalau bisa, bisa naik lima kali lipat. Ini berbagai jenis vaksin ya, ada vaksin kanker serviks ada macam-macam," pungkasnya.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #fantastis #farmaperoleh #kontrak #pengadaan #vaksin #triliun #erick #thohir #dorong #tingkatkan #kapasitas #produksi

KOMENTAR