IHSG Ditutup ke Zona Merah, Turun 0,68 Persen ke Posisi 8.618
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis (18/12/2025).
Pada penutupan perdagangan hari ini, IHSG berada di level 8.618,19. IHSG melemah 59,15 poin atau 0,68 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip melalui RTI, IHSG sempat bergerak di zona hijau dan menyentuh level tertinggi di 8.730,71. Namun berbalik melemah hingga menyentuh level terendah di 8.618,19. Adapun IHSG dibuka di posisi 8.705,14.
Ilustrasi pasar saham.
Aktivitas transaksi pasar terpantau ramai. Total volume perdagangan mencapai 36,83 miliar saham dengan nilai transaksi sekitar Rp 23,23 triliun.
Frekuensi transaksi tercatat sebanyak 2,73 juta kali.
Sebanyak 411 saham turun, sementara 252 saham menguat dan 138 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia sebesar Rp 15.806,50 triliun.
Secara sektoral, teknologi mencatat penurunan 2,05 persen, infrastruktur turun 2,09 persen, barang konsumsi siklikal terkoreksi 2,18 persen, dan energi melemah 1,63 persen.
Kemudian, sektor bahan baku turun 0,86 persen, diikuti properti yang terkoreksi 0,67 persen, kesehatan melemah 0,49 persen, industri turun tipis 0,22 persen, transportasi dan logistik turun 0,02 persen.
Di tengah dominasi pelemahan, hanya dua sektor yang mampu bertahan di zona hijau. Sektor keuangan mencatat penguatan tipis 0,08 persen, sedangkan barang konsumsi non-siklikal menguat 0,16 persen.
Di lain sisi, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS juga ditutup melemah pada perdagangan Kamis sore ini. Mata uang garuda berakhir di posisi Rp 16.723 per dollar AS, seiring penguatan mata uang Amerika Serikat tersebut di pasar global.
Mengutip Bloomberg, rupiah melemah 29 poin atau 0,17 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, menilai rupiah berpeluang menguat secara terbatas terhadap dollar AS. Dukungan utama datang dari keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuannya.
Meski demikian, Lukman mencatat ruang penguatan rupiah masih relatif terbatas karena pelaku pasar cenderung bersikap wait and see.
Investor menantikan rilis data inflasi Amerika Serikat yang dijadwalkan malam ini, yang berpotensi mempengaruhi arah kebijakan moneter The Fed serta pergerakan dollar AS ke depan.
Dalam kondisi tersebut, rupiah diperkirakan bergerak terbatas di kisaran Rp 16.600 hingga Rp 16.750 per dollar AS.
“Rupiah diperkirakan akan menguat terbatas terhadap dolar AS didukung oleh langkah BI menahan tingkat suku bunga. Namun investor masih cenderung wait and see data penting inflasi AS malam ini. Range Rp 16.600 sampai Rp 16.750,” ujar Lukman kepada Kompas.com.
Tag: #ihsg #ditutup #zona #merah #turun #persen #posisi #8618