Banyak Kepala Daerah Ingin Punya Mal, Pertumbuhan Pusat Belanja Diproyeksi Berlanjut
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APBI), Alphonzus Widjaja, dalam konferensi pers BINA Indonesia Great Sale 2025 di Kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta Pusat, Jumat (21/11/2025).(dok. HIPPINDO)
16:44
18 Desember 2025

Banyak Kepala Daerah Ingin Punya Mal, Pertumbuhan Pusat Belanja Diproyeksi Berlanjut

Pusat perbelanjaan atau mal di Indonesia diperkirakan masih akan terus bertambah pada tahun depan.

Bahkan, kehadiran mal kini bukan lagi sekadar fasilitas belanja, melainkan menjadi simbol pertumbuhan ekonomi daerah yang banyak diidamkan pemerintah daerah (pemda).

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, mengatakan minat kepala daerah untuk memiliki pusat perbelanjaan di wilayahnya masih sangat tinggi.

Ilustrasi belanja produk lokalPEXELS/PORAPAK APICHODILOK Ilustrasi belanja produk lokal

Menurutnya, mal dipandang mampu mendorong aktivitas ekonomi, pariwisata, hingga membuka lapangan kerja baru.

"Dua hari lalu kami baru pulang dari Kutai Kartanegara karena Pak Bupati minta dibuka mal di sana. Jadi banyak sekali pemerintah-pemerintah daerah yang berharap memiliki pusat perbelanjaan," ujar Alphonzus saat Opening Ceremony Belanja di Indonesia Aja (BINA)-Indonesia Great Sale (IGS) 2025-Wisata Belanja di Indonesia Jakarta Selatan, Kamis (18/12/2025).

Antusiasme tersebut juga tercermin dari partisipasi pusat perbelanjaan dalam program BINA-IGS 2025. Alphonzus menyebut, jumlah mal yang terlibat dalam program tersebut bertambah dari semula 411 mal menjadi 412 mal.

Tambahan tersebut berasal dari City Mall Tuban di Jawa Timur yang resmi beroperasi pada hari ini dan langsung bergabung dalam program nasional tersebut.

“Indonesia Great Sale didukung pusat perbelanjaan baik kelas bawah, menengah, maupun atas. City Mall Tuban salah satu contoh yang di kelas menengah ke bawah yang ikut serta program ini,” ucap Alphonzus.

Ia memastikan APPBI akan terus mendorong pertumbuhan industri ritel nasional, terutama dengan memanfaatkan momentum musim belanja besar. Periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 hingga Lebaran di tahun depan disebut sebagai peak season yang menentukan kinerja industri ritel.

Dengan berbagai agenda promosi dan dukungan pemerintah, Alphonzus optimistis kinerja industri ritel akan tetap kuat hingga awal tahun depan.

“Kami sangat optimistis bisa membuka 2026 dengan kinerja yang memuaskan. Untuk teman-teman peritel, silakan berjualan semaksimal mungkin, berikan banyak promo dan diskon, supaya kita bisa memaksimalkan penjualan di kuartal IV-2025 dan kuartal I-2026,” kata Alphonzus.

Optimisme tersebut diharapkan mampu menjaga geliat konsumsi masyarakat, sekaligus memperkuat peran pusat perbelanjaan sebagai motor penggerak ekonomi daerah dan nasional.

Tag:  #banyak #kepala #daerah #ingin #punya #pertumbuhan #pusat #belanja #diproyeksi #berlanjut

KOMENTAR