Serap 40 Ton Cabai Petani Aceh, Mentan: Kami Bayar Kontan di Lapangan
Menteri Pertanian akan Menerima Kedatangan Cabai dari Bener Meriah, Aceh, di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (17/12/2025)(KOMPAS.com/SUPARJO RAMALAN)
22:20
17 Desember 2025

Serap 40 Ton Cabai Petani Aceh, Mentan: Kami Bayar Kontan di Lapangan

- Kementerian Pertanian (Kementan) membeli 40 ton cabai dari petani di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah. Langkah ini dilakukan untuk membantu petani lokal sekaligus menjaga pasokan dan stabilitas harga pangan nasional.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengatakan seluruh cabai yang diserap dibeli dengan pembayaran tunai langsung di lapangan agar petani segera mendapatkan kepastian pendapatan.

Proses pembelian komoditas cabai tersebut dilakukan setelah Kementan menerima laporan dari daerah terkait melimpahnya stok cabai di Aceh. Amran menyebut, Bupati Aceh Tengah dan Aceh Bener Meriah menghubungi Kementan untuk menyampaikan kondisi panen cabai yang berlimpah, sementara akses distribusi yang terbatas membuat serapan pasar tidak optimal.

Menyikapi kondisi itu, Mentan memanfaatkan pesawat logistik yang selama ini digunakan untuk mengangkut bantuan ke Aceh. Pesawat yang biasanya kembali ke Jakarta dalam kondisi kosong kemudian dimanfaatkan untuk mengangkut cabai hasil panen petani agar dapat segera disalurkan ke daerah lain yang membutuhkan.

“Hari ini sengaja kami ingin melihat langsung cabai yang kita bawa dari Aceh. Kami dihubungi Bupati Aceh, Aceh Tengah dan Aceh Bener Maria bahwa ada banyak cabai, stoknya ada. Nah ini pesawat bolak-balik ke Aceh angkut bantuan dari pemerintah, maupun bantuan dari saudara-saudara Kementerian Pertanian dan mitra-mitranya, jadi pulangnya kosong,” ujar Amran saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta, Rabu (17/12/2025).

Total cabai yang diserap dari Aceh dilaporkan mencapai sekitar 40 ton. Dari jumlah itu, sebagian telah didistribusikan secara bertahap. Sekitar 20 ton lebih dahulu diberangkatkan, sementara 15 ton tiba di Jakarta pada Rabu sore. Selain Jakarta, sebagian cabai juga disalurkan ke Medan sesuai dengan kebutuhan pasokan di daerah.

“Totalnya tadi dilaporkan tadi 40 ton, sekarang 20 ton, sekarang tiba di sini 15 ton, ada yang dikirim ke Medan, ada dikirim ke Jakarta,” paparnya.

Amran menambahkan, proses panen cabai di Aceh berlangsung dalam situasi yang tidak mudah, termasuk saat terjadi gempa. Kementan kemudian mengoordinasikan distribusi cabai ke berbagai wilayah yang membutuhkan, baik di Aceh sendiri, Medan, maupun Jakarta.

“Berikutnya di lapangan panen, panen di saat gempa, kita kirim ke daerah-daerah seluruh Aceh, Medan, dan yang butuh. Kemudian selebihnya kita angkut ke Jakarta. Kami langsung kirim uangnya, bayar kontan di lapangan, kenapa? Kasihan saudara-saudara kita, butuh uluran tangan,” ucap Amran.

Dalam proses penyerapan tersebut, Amran menegaskan agar pembelian cabai dilakukan dengan harga yang menguntungkan petani. Ia secara tegas melarang praktik membeli dengan harga rendah dengan memanfaatkan kondisi petani yang terdesak.

“Saya katakan beli dengan harga yang menguntungkan, ‘jangan beli harga, karena mereka terdesak, ini cabai tidak bisa bertahan lama karena mereka terdesak, kita manfaatkan situasi’, saya katakan jangan, beli dengan harga yang menguntungkan petani kita karena itu adalah saudara kita,” lanjut Mentan.

Menurutnya, penyerapan cabai ini tidak hanya membantu petani mendapatkan kepastian pendapatan, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap pasokan pangan nasional. Dengan tambahan suplai dari Aceh, pasokan cabai ke Jakarta meningkat sehingga berpotensi menahan kenaikan harga di pasar.

Tag:  #serap #cabai #petani #aceh #mentan #kami #bayar #kontan #lapangan

KOMENTAR