Jelang Libur Nataru, Jangan Sepelekan Pentingnya Asuransi Perjalanan
— Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, masyarakat dihadapkan pada tingginya mobilitas perjalanan, baik untuk liburan, mudik, maupun kunjungan keluarga.
Periode akhir tahun kerap menjadi salah satu masa tersibuk dalam sektor transportasi dan pariwisata, sekaligus membawa potensi risiko perjalanan yang lebih tinggi dibandingkan hari biasa.
PT Sompo Insurance Indonesia mengingatkan, persiapan perjalanan tidak hanya berkaitan dengan pemilihan destinasi dan akomodasi, tetapi juga mitigasi risiko yang mungkin terjadi selama perjalanan.
Ilustrasi asuransi.
Risiko tersebut dapat berupa keterlambatan atau pembatalan penerbangan, kehilangan atau keterlambatan bagasi, hingga kondisi darurat kesehatan.
Head of Travel Management & Direct Retail Sompo Insurance Maria Susana mengatakan, momen akhir tahun selalu identik dengan meningkatnya aktivitas bepergian masyarakat.
“Akhir tahun selalu memiliki cara untuk membuat kita kembali bersemangat. Aroma liburan, entah itu staycation bersama keluarga, liburan ke luar negeri, atau sekadar pulang kampung untuk berkumpul dengan orang tersayang, menjadi momen yang selalu ditunggu. Namun perlu diingat, musim liburan membawa tantangan tersendiri, selalu ada risiko yang perlu diantisipasi,” ujar Maria dalam keterangan tertulis, Rabu (17/12/2025).
Data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menunjukkan, puncak arus perjalanan pada masa libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026 diperkirakan terjadi pada 24 Desember 2025. Pada tanggal tersebut, jumlah pergerakan masyarakat diprediksi mencapai 17,18 juta orang.
Ilustrasi liburan bersama teman-teman.
Sementara itu, puncak arus balik diperkirakan berlangsung pada 2 Januari 2026 dengan jumlah pergerakan sekitar 20,81 juta orang.
Lonjakan volume penumpang pada periode tersebut berpotensi memicu berbagai gangguan perjalanan. Kepadatan jadwal transportasi dapat meningkatkan kemungkinan keterlambatan atau pembatalan penerbangan.
Selain itu, risiko bagasi tertukar atau hilang juga cenderung meningkat, seiring tingginya aktivitas di bandara dan terminal.
Faktor eksternal lain seperti cuaca yang sulit diprediksi serta kondisi di lokasi tujuan turut menjadi tantangan selama musim liburan.
Di sisi lain, aktivitas wisata juga berpotensi memicu gangguan kesehatan atau kecelakaan ringan yang memerlukan penanganan medis.
Menurut Maria, kondisi tersebut membuat perlindungan tambahan selama perjalanan menjadi salah satu hal yang perlu dipertimbangkan masyarakat.
Ia menilai, peningkatan volume perjalanan secara langsung berbanding lurus dengan potensi risiko yang muncul.
“Perlindungan perjalanan bukan lagi sekadar opsi, tetapi kebutuhan. Saat volume perjalanan meningkat dan potensi risiko bertambah, memiliki asuransi perjalanan dapat memberikan ketenangan ekstra,” kata Maria.
Sompo Insurance mencatat, kebutuhan perlindungan perjalanan tidak hanya datang dari pelancong internasional, tetapi juga dari masyarakat yang melakukan perjalanan domestik.
Produk asuransi perjalanan yang ditawarkan mencakup perlindungan untuk perjalanan dalam negeri maupun luar negeri, dengan cakupan antara lain jaminan medis darurat, kompensasi keterlambatan atau pembatalan perjalanan, serta perlindungan atas kehilangan atau keterlambatan bagasi.
Selain itu, tersedia pula layanan bantuan yang dapat diakses selama 24 jam, termasuk pada periode libur panjang. Layanan tersebut mencakup bantuan medis darurat dengan sistem nontunai, serta dukungan informasi dan pendampingan apabila terjadi kendala selama perjalanan.
“Liburan akhir tahun seharusnya diisi dengan kebersamaan, kehangatan, dan kenangan indah, bukan stres atau ketidakpastian,” ujar Maria.
Tag: #jelang #libur #nataru #jangan #sepelekan #pentingnya #asuransi #perjalanan