Tak Perlu Ribet Tukar Uang, Pakai QRIS di Luar Negeri Lebih Murah dan Praktis
- Pembayaran menggunakan QRIS tidak lagi terbatas di Indonesia. Warga negara Indonesia (WNI) kini bisa memanfaatkan QRIS untuk bertransaksi di sejumlah negara di Asia Tenggara atau ASEAN, salah satunya Malaysia.
Pembayaran digital berbasis QR antarnegara atau QRIS cross-border dinilai memberikan keuntungan bagi masyarakat Indonesia yang bepergian ke luar negeri, maupun bagi wisatawan mancanegara yang datang ke Tanah Air.
Head of Bank Indonesia (BI) Representative Office of Singapore, Widi Agustin mengatakan, penggunaan QRIS lintas negara setidaknya telah terhubung dengan tiga negara ASEAN, yakni Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Menurut dia, manfaat pembayaran lintas negara melalui QRIS tidak hanya mempermudah transaksi, tetapi juga memberi keuntungan kurs.
Ia menjelaskan, QRIS cross-border sudah menggunakan skema local currency transaction (LCT). Artinya, konversi mata uang dilakukan langsung antara rupiah dan mata uang negara asal tanpa melalui dollar AS.
"QRIS itu kursnya sudah langsung direct ke rupiah. Misal ringgit ke rupiah, atau rupiah ke ringgit. Tidak perlu konversi ke dollar AS. Jadi pasti lebih murah dan efisien," ujar Widi saat ditemui Kompas.com di Penang, Malaysia beberapa waktu lalu, dikutip Kamis (11/12/2025).
Transaksi menggunakan QRIS juga dinilai lebih murah ketimbang menggunakan kartu debit/kredit, ataupun melakukan penukaran uang di money changer.
Sebagai perbandingan, BI mencatat data rata-rata kurs transaksi Malaysia menggunakan QRIS di tahun ini sebesar Rp 3.880, sedangkan kartu debit/kredit sebesar Rp 3.930, dan kurs jual money changer sebesar Rp 3.990.
Selain biaya yang lebih rendah, QRIS juga dinilai lebih aman karena pengguna tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar.
"Dengan QRIS orang tidak perlu bawa uang banyak-banyak. Cukup dengan ponsel dan aplikasinya, sudah langsung mudah membayar," ujar dia.
BI pun menilai kemudahan penggunaan QRIS lintas negara dapat mendukung peningkatan kunjungan wisatawan ke Indonesia, khususnya dari kawasan ASEAN.
Saat ini, Malaysia tercatat sebagai pengguna QRIS lintas negara tertinggi. Berdasarkan data BI volume transaksi Inbound Malaysia ke Indonesia sebesar lebih dari 3,4 juta transaksi dengan nominal transaksi sebesar Rp 775 miliar sepanjang Januari-September 2025.
Sebaliknya, volume transaksi Outbond Indonesia ke Malaysia sebesar 516.000 dengan nominal transaksi sebesar Rp 178 miliar pada periode yang sama.
"Kalau kita lihat untuk ASEAN, itu yang tertinggi adalah Malaysia. Memang pembayaran QRIS ini harusnya menjadi salah satu yang dilihat oleh wisatawan yang datang ke Indonesia, mereka tidak perlu tukar-tukar uang, bisa langsung pembayaran," jelas Widi.
Senada, Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) Penang Wanton Saragih, mengatakan penggunaan QRIS di luar negeri juga sangat membantu warga negara Indonesia, termasuk mereka yang datang untuk keperluan medical tourism.
Ia menjelaskan, WNI yang berobat ke Penang tidak lagi perlu membawa uang tunai atau menanggung biaya konversi besar di money changer.
"Biaya konversi money changer itu besar. Kalau QRIS, fee-nya kecil dan sudah dipatok (oleh BI). Jadi lebih murah, lebih aman, dan tidak perlu bawa uang fisik," ujar Wanton.
Dia menambahkan, QRIS juga mempermudah pembayaran untuk jenis layanan medis yang biayanya berada pada kisaran di bawah Rp 10 juta per transaksi.
Melalui QR Cross Border Payment Indonesia-Malaysia, WNI bisa bertransaksi menggunakan rupiah hanya dengan memindai QR DuitNow (QR standar bank sentral Malaysia) yang ada pada merchant, melalui aplikasi perbankan Indonesia di ponsel pintar (smartphone).
"Kita harus memanfaatkan QRIS. Ini untuk memudahkan warga kita yang melakukan transaksi pembayaran di sini. Jadi lebih hemat, lebih mudah, lebih secure. Ini untuk kepentingan perekonomian nasional juga, karena kita menggunakan perangkat sistem keuangan Indonesia," kata Wanton.
Tag: #perlu #ribet #tukar #uang #pakai #qris #luar #negeri #lebih #murah #praktis