IHSG Turun Dari Rekor Tertinggi Hari Ini, ke Level 8.521
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah pada perdagangan Selasa (25/11/2025). Indeks merosot 48,36 poin atau 0,56 persen ke level 8.521,88 setelah sempat dibuka di zona hijau pada awal sesi.
Mengutip data RTI, sejak pembukaan IHSG di posisi 8.570,84, namun indeks langsung bergerak turun dan berada di tekanan jual sepanjang sesi pertama. IHSG bahkan sempat menyentuh level terendah hari ini di 8.487,22 sebelum perlahan berbalik menguat tipis menjelang penutupan.
Sementara itu, level tertinggi yang sempat disentuh indeks berada di 8.574,38, namun penguatan tersebut tidak mampu dipertahankan akibat dominasi aksi ambil untung.
Dari sisi transaksi, volume perdagangan mencapai 57,28 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 31,11 triliun dan frekuensi mencapai 2.556.044 kali. Sebanyak 277 saham menguat, 364 melemah, dan 170 stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat berada di kisaran Rp 15.609,79 triliun.
Dari 11 sektor yang dipantau, sebagian besar mencatat penguatan, dengan sektor industri menjadi motor utama kenaikan.
Sektor industrial memimpin penguatan dengan lonjakan 3,10 persen, kesehatan (health) juga mencatat kinerja kuat dengan penguatan 1,50 persen, cyclical dan finance turut melaju masing-masing 0,76 persen dan 0,64 persen.
Kenaikan ringan terlihat pada sektor energi dan infrastruktur yang tumbuh 0,32 persen dan 0,13 persen.
Di sisi lain, beberapa sektor masih tertekan. Sektor properti menjadi salah satu yang melemah paling dalam dengan penurunan 0,94 persen, diikuti teknologi dan non-cyclical yang masing-masing terkoreksi 0,46 persen. Sektor basic-industry turun 0,28 persen, sementara transport melemah tipis 0,19 persen.
Saham-saham dalam indeks LQ45 bergerak bervariasi pada penutupan perdagangan Selasa ini. Beberapa emiten mencatatkan penguatan, sementara lainnya terkoreksi.
Dari sektor perbankan, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) bertahan di zona hijau dengan kenaikan tipis ke Rp 8.500 atau naik 0,29 persen. Sementara itu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) turun cukup dalam 3,77 persen ke Rp 3.830, diikuti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang terkoreksi 1,47 persen ke Rp 5.025.
Di sektor energi dan pertambangan, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menguat 2,39 persen ke Rp 3.000, sementara PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) melemah 1,07 persen ke Rp 1.855. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) juga turun 0,67 persen ke Rp 22.100. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terkoreksi 0,86 persen ke Rp 2.310.
Dari sektor barang konsumsi, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mencatatkan penguatan signifikan 2,69 persen ke Rp 8.575, sementara induknya PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) melemah 2,68 persen ke Rp 7.250. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) juga turun 1,50 persen ke Rp 2.630.
Sektor kesehatan terlihat kuat, dengan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melonjak 5,13 persen ke Rp 1.230, menjadi salah satu top gainer pada perdagangan hari ini. Sebaliknya, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) melemah 1,24 persen ke Rp 2.380.
Di sektor properti dan konstruksi, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) bergerak turun 1,16 persen ke Rp 855, sementara PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) terkoreksi 2,67 persen ke Rp 2.550.
Dari komoditas, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatat lonjakan mencolok 8,26 persen ke Rp 236, menjadi salah satu saham dengan penguatan tertinggi hari ini. Sementara itu, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) stagnan di level Rp 65, tidak berubah dari perdagangan sebelumnya, di tengah sorotan investor mengenai rencana perombakan jajaran Direksi dan Komisaris.
Tag: #ihsg #turun #dari #rekor #tertinggi #hari #level #8521