Amazon Gelar PHK Terbesar dalam 31 Tahun, Engineer Paling Terdampak
— Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali melanda industri teknologi global.
Kali ini, dikutip dari CNBC, Minggu (23/11/2025), Amazon melakukan PHK terhadap lebih dari 1.800 orang engineer atau insinyur.
Untuk Amazon, raksasa teknologi berusia 31 tahun itu, efisiensi terbaru menjadi salah satu pemangkasan terbesar dalam sejarah perusahaan.
Ilustrasi gudang Amazon.
Pada Oktober 2025 lalu, Amazon mengumumkan PHK terhadap lebih dari 14.000 orang karyawan yang menjangkau hampir seluruh lini bisnis, mulai dari komputasi awan (AWS), perangkat, periklanan, ritel, hingga operasional toko kelontong.
Dari ribuan posisi yang dipangkas tersebut, insinyur menjadi kelompok yang paling terdampak.
Dokumen resmi yang diajukan perusahaan ke empat negara bagian, yakni New York, California, New Jersey, dan negara bagian asal Amazon, Washington, menunjukkan bahwa hampir 40 persen dari 4.700 PHK di wilayah tersebut adalah posisi engineering.
Data ini berasal dari pengajuan Worker Adjustment and Retraining Notification (WARN), yang diwajibkan bagi perusahaan yang melakukan PHK dalam jumlah besar.
Angka-angka dalam dokumen WARN hanya mewakili sebagian dari total pemangkasan karena setiap negara bagian memiliki persyaratan pelaporan yang berbeda.
Namun data tersebut memberikan gambaran jelas mengenai arah restrukturisasi internal Amazon, yakni perampingan struktur organisasi dan pengurangan lapisan manajerial, terutama di bidang teknik.
PHK Amazon meluas seiring industri teknologi lakukan pengetatan
Pengumuman PHK massal oleh Amazon menempatkan perusahaan ke dalam daftar panjang perusahaan teknologi global yang melakukan efisiensi tenaga kerja sepanjang tahun 2025.
Ilustrasi pemutusan hubungan kerja (PHK).
Menurut Layoffs.fyi, terdapat hampir 113.000 PHK di 231 perusahaan teknologi dalam rentang tahun berjalan.
Jumlah ini memperpanjang tren pemangkasan yang dimulai pada 2022, ketika banyak perusahaan teknologi menata ulang strategi setelah lonjakan besar selama pandemi Covid-19.
Amazon berada di baris terdepan dalam dinamika ini.
Setelah ekspansi besar-besaran di masa pandemi untuk memenuhi lonjakan permintaan e-commerce dan layanan digital, perusahaan kini melakukan penyesuaian skala bisnis yang dianggap terlalu besar dan tidak efisien.
CEO Amazon, Andy Jassy, dalam beberapa tahun terakhir secara terbuka mendorong transformasi budaya organisasi agar bergerak lebih cepat dan lebih lincah, mirip dengan “perusahaan rintisan terbesar di dunia”.
Strategi tersebut mencakup pemangkasan birokrasi, mempercepat pengambilan keputusan, serta mendorong tim untuk bekerja lebih efisien dengan sumber daya yang lebih sedikit.
Jassy dalam laporan keuangan perusahaan bulan lalu menyebut bahwa pemangkasan tersebut merupakan respons terhadap persoalan “budaya” yang muncul akibat gelombang perekrutan besar pada masa pandemi.
Menurutnya, perekrutan agresif telah menciptakan “lebih banyak lapisan” sehingga memperlambat proses pemutusan keputusan dan mengurangi kelincahan organisasi.
Amazon bahkan diperkirakan akan melakukan PHK tambahan pada Januari, sebagaimana dilaporkan CNBC.
AI: transformasi besar yang mengubah peta tenaga kerja Amazon
Walaupun Amazon menekankan bahwa PHK kali ini bukan didorong langsung oleh kecerdasan buatan (AI), Jassy sudah berkali-kali menyebut bahwa AI akan merevolusi cara perusahaan bekerja.
CEO Amazon Andy Jassy saat meninggalkan lokasi Konferensi Allen & Company di Sun Valley, Negara Bagian Idaho, Amerika Serikat, 8 Juli 2025. Setiap tahun, beberapa orang terkaya dunia beserta figur-figur berkuasa di media, finansial, teknologi, dan politik bertemu di acara yang berlangsung seminggu ini.
Pada Juni 2025 lalu, ia menyatakan bahwa jumlah karyawan Amazon dapat menyusut dalam beberapa tahun ke depan seiring peningkatan efisiensi melalui adopsi AI.
Direktur SDM Amazon, Beth Galetti, dalam memonya menegaskan bahwa inovasi tetap menjadi prioritas utama perusahaan. PHK kali ini, menurutnya, adalah bagian dari upaya tersebut.
“AI Generatif ini adalah teknologi paling transformatif yang pernah kita lihat sejak internet, dan memungkinkan perusahaan untuk berinovasi jauh lebih cepat daripada sebelumnya,” tulis Galetti dalam memo internal.
“Kami yakin bahwa kami perlu lebih terorganisir, dengan lebih sedikit lapisan dan lebih banyak rasa kepemilikan, untuk bergerak secepat mungkin bagi pelanggan dan bisnis kami.”
Amazon menekankan dalam pernyataannya bahwa fokus restrukturisasi lebih pada “mengurangi birokrasi dan menekankan kecepatan,” bukan menggantikan tenaga kerja dengan AI.
Namun, dinamika di lapangan menunjukkan bahwa teknologi tetap memiliki peran dalam perubahan kebutuhan tenaga kerja.
Insinyur, termasuk SDE II, menjadi kelompok paling terimbas
Salah satu kelompok yang paling terdampak merupakan tenaga insinyur di berbagai tingkatan.
Dokumen WARN menunjukkan bahwa peran Software Development Engineer (SDE) II, yang merupakan posisi menengah, terkena PHK dalam proporsi lebih besar daripada posisi lain.
Di saat yang sama, industri perangkat lunak global tengah mengalami transformasi besar akibat adopsi asisten pengodean berbasis AI atau platform pengkodean otomatis seperti Cursor, OpenAI, dan Cognition.
Amazon bahkan meluncurkan produk serupa bernama Kiro.
Pergeseran ini membuat perusahaan dapat membangun perangkat lunak dengan jumlah insinyur yang lebih sedikit, atau setidaknya dengan struktur tim yang lebih ramping.
Kecerdasan buatan (AI) terus berkembang dan mulai mengubah peta dunia kerja. Sejumlah profesi kini berada di ambang tergantikan oleh teknologi otomatisasi.
Lebih dari 500 manajer produk dan program turut kena PHK
PHK Amazon tidak hanya memukul tenaga engineering.
Berdasarkan dokumen negara bagian, lebih dari 500 manajer produk dan manajer program juga terdampak. Angka ini mewakili lebih dari 10 persen dari total PHK.
Perusahaan juga merampingkan posisi manajerial senior dan kepala sekolah (principal), yang selama ini memegang peran penting dalam mengarahkan strategi produk dan operasi.
Langkah tersebut sejalan dengan upaya Amazon selama beberapa tahun terakhir untuk mengurangi investasi pada inisiatif yang dianggap tidak menguntungkan atau terlalu eksperimental.
Beberapa layanan yang dihentikan sebelumnya termasuk:
- Layanan telehealth Amazon Care
- Perangkat panggilan video untuk anak-anak
- Perangkat fitness wearable
- Sejumlah jaringan ritel fisik
Divisi video game Amazon: perombakan besar dan akhir era Triple A
Divisi video game Amazon juga terkena imbas signifikan. Dokumen WARN di California menunjukkan bahwa PHK melanda studio game di San Diego dan Irvine.
Steve Boom, Vice President Audio, Twitch, dan Games Amazon, dalam memo internal menyebut bahwa akan ada “pengurangan peran yang signifikan” di kedua studio serta di tim penerbitan pusatnya.
Menurut dokumen tersebut:
- Desainer, artis, dan produser game menyumbang lebih dari seperempat PHK di Irvine.
- Sekitar 11 persen karyawan yang diberhentikan di San Diego berasal dari kategori pekerjaan ini.
Ilustrasi pemutusan hubungan kerja (PHK).
Boom juga menyampaikan bahwa perusahaan menghentikan sebagian besar pengembangan gim beranggaran besar (triple A), terutama pada kategori massively multiplayer online (MMO).
Amazon sebelumnya telah merilis MMO seperti Crucible dan New World, dan tengah mengembangkan MMO berbasis “Lord of the Rings” sebelum pemangkasan tersebut diumumkan.
PHK ini menandai pergeseran strategi Amazon di sektor gaming, dari ambisi besar membuat judul-judul AAA ke arah operasi yang lebih ramping.
Unit visual search dan AI shopping ikut dirampingkan
Unit visual search dan belanja berbasis AI, yang mengembangkan produk seperti Amazon Lens dan Lens Live, juga termasuk yang paling terdampak dalam gelombang PHK kali ini.
Sejumlah unggahan karyawan di LinkedIn menunjukkan bahwa tim ini dipangkas secara signifikan hampir di seluruh fungsi.
Tim visual search yang berbasis di Palo Alto mengembangkan:
- Amazon Lens, alat pencarian produk berbasis gambar
- Lens Live, fitur AI yang memungkinkan pembeli menemukan produk secara real-time melalui kamera
Lens Live baru saja diluncurkan pada September 2025, namun dokumen WARN menunjukkan bahwa insinyur perangkat lunak, ilmuwan terapan, dan insinyur jaminan kualitas yang menangani fitur tersebut turut terkena PHK.
Bisnis iklan Amazon yang sangat menguntungkan juga tak luput dari PHK
Ilustrasi PHK memengaruhi kepercayaan diri
Amazon Advertising, salah satu mesin laba terbesar perusahaan, juga mengalami pemangkasan.
Dokumen negara bagian New York menunjukkan bahwa lebih dari 140 posisi penjualan dan pemasaran iklan dipangkas. Angka ini mewakili sekitar 20 persen dari 760 posisi yang dipangkas di wilayah tersebut.
Perampingan ini menjadi sinyal bahwa bahkan unit dengan pertumbuhan paling kuat pun tidak imun terhadap strategi efisiensi baru perusahaan.
Restrukturisasi besar Amazon
Secara keseluruhan, gelombang PHK ini memperlihatkan arah baru strategi Amazon.
Perusahaan bukan hanya mengurangi biaya, tetapi juga mengalihkan sumber daya ke bidang yang dinilai lebih strategis, khususnya kecerdasan buatan, komputasi awan, dan layanan digital yang dapat dioperasikan secara lebih efisien.
Dengan pemangkasan yang meluas di engineering, manajemen produk, gaming, visual search, hingga periklanan, Amazon tengah menyiapkan struktur organisasi baru yang lebih ramping dan terfokus.
Meski demikian, perusahaan tetap menghadapi tantangan besar dalam memastikan bahwa transformasi ini tidak mengganggu inovasi: komponen yang selama ini menjadi ciri khas Amazon.
Jassy sebelumnya telah menegaskan bahwa perjalanan menuju organisasi yang lebih lincah tidak akan berakhir dalam waktu singkat.
Dengan laporan CNBC yang menyebut kemungkinan PHK lanjutan pada Januari 2026 mendatang, efisiensi Amazon tampaknya baru memasuki babak awal.
Tag: #amazon #gelar #terbesar #dalam #tahun #engineer #paling #terdampak