Pertamina Lepas 4 Anak Usaha untuk Fokus Bisnis Migas dan Energi
Direktur Transformasi & Keberlanjutan Bisnis PT Pertamina Agung Wicaksono dalam acara Kompas CEO Connect Powered by PLN yang diadakan di Bentara Budaya Art Gallery, Menara Kompas, Jakarta, Kamis (16/10/2025).(KOMPAS.com/FREDERIKUS TUTO KE SOROMAKING)
20:32
19 November 2025

Pertamina Lepas 4 Anak Usaha untuk Fokus Bisnis Migas dan Energi

— PT Pertamina (Persero) mulai melepas empat anak usaha non-bisnis inti sebagai bagian dari strategi perampingan dan fokus pada bisnis minyak dan gas (migas) serta energi baru dan terbarukan.

Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina, Agung Wicaksono, mengatakan, anak usaha yang dilepas akan bergabung dengan perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor sejenis.

Proses konsolidasi ini berada di bawah koordinasi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

"Sedang dilakukan proses konsolidasi terhadap empat sektor bisnis yang dimiliki Pertamina di bawah naungan Danantara," ujar Agung dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (19/11/2025).

Lantas, apa saja anak usaha nonmigas yang dilepas Pertamina?

Keempat sektor yang dilepas Pertamina meliputi rumah sakit, perhotelan, maskapai penerbangan, dan asuransi.

Untuk sektor rumah sakit, Pertamina akan melepas PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC). Tahapan transaksi pengalihan saham IHC ke Danantara kini tengah berlangsung.

Di sektor perhotelan, anak usaha PT Patra Jasa yang memiliki sembilan unit hotel dan resort akan dilepas dan digabungkan dengan PT Hotel Indonesia Natour (HIN), bagian dari holding BUMN Pariwisata dan Pendukung (InJourney).

"Dengan kajian yang dipimpin oleh HIN, akan dilakukan implementasi proses konsolidasi ini," kata Agung.

Sektor ketiga adalah maskapai penerbangan Pelita Air Service (PAS), yang akan bergabung di bawah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Sementara itu, sektor asuransi Pertamina, yang saat ini terdiri dari PertaLife Insurance dan Tugu Insurance, akan dikonsolidasi dengan Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN yang bergerak di bidang asuransi, penjaminan, dan investasi.

"Secara bertahap ini bukan hanya Pertamina, tapi banyak sekali berbagai perusahaan asuransi di ekosistem BUMN yang akan dikonsolidasikan," ujar Agung.

Langkah ini diharapkan memperkuat fokus Pertamina pada bisnis inti migas dan energi baru, sambil menciptakan efisiensi dan sinergi di ekosistem BUMN.

Pertamina Pertahankan Kinerja di Tengah Tekanan Global

Sebagai tambahan informasi, sejalan dengan arahan Presiden
Sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, Pertamina tetap menjaga kinerja keuangan dan operasional pada 2025 di tengah tekanan ekonomi global.

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyebutkan bahwa perusahaan mengimplementasikan "Dual Growth Strategy" untuk memaksimalkan bisnis konvensional sekaligus mempercepat transisi menuju energi rendah karbon.

Strategi ini dirancang untuk mendukung swasembada energi, meningkatkan produksi migas, serta mendorong energi bersih yang terjangkau bagi masyarakat.

Selain itu, capaian operasional Pertamina juga menunjukkan tren positif. Produksi migas tetap di atas 1 juta MBOEPD, yield valuable kilang mencapai lebih dari 83 persen, volume penjualan menembus 100 juta KL, dan niaga gas stabil di atas 300 juta MMBTU.

Simon menekankan bahwa keberhasilan ini bukan sekadar angka, tetapi bukti nyata komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional dan mendukung target Indonesia Emas 2045.

Lebih lanjut, Simon menekankan pentingnya percepatan pembahasan Revisi Undang-Undang Migas sebagai solusi strategis untuk swasembada energi dan transformasi energi nasional.

“Dengan regulasi yang tepat, kita dapat mengubah tantangan menjadi peluang dan menjadikan energi sebagai pilar kedaulatan bangsa,” ujar Simon. Langkah ini sekaligus memperkuat posisi Pertamina sebagai pemimpin transisi energi menuju target Net Zero Emission 2060.

Tag:  #pertamina #lepas #anak #usaha #untuk #fokus #bisnis #migas #energi

KOMENTAR