Waduh, Aliran Modal Asing Indonesia yang Kabur Tembus Rp 3,79 Triliun
-
Aliran modal asing terus keluar dari pasar keuangan Indonesia, terutama dari pasar saham, SBN, dan SRBI.
-
Sepanjang 2025, nonresiden mencatat jual neto besar yang menekan ketahanan eksternal ekonomi.
-
BI memperkuat koordinasi dan kebijakan bauran, sementara indikator seperti CDS dan yield SBN menunjukkan pergerakan yang relatif stabil
Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing yang keluar masih terus terjadi.
Berdasarkan data transaksi pada 10-13 November 2025 mencatat, aliran modal asing yang kabur sebesar Rp3,79 triliun.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan, aliran modal asing yang keluar terjadi di pasar keuangan domestik yang melakukan jual neto.
"Aliran modal keluar terdiri dari beli neto sebesar Rp 3,92 triliun di pasar saham, serta jual neto sebesar Rp 6,33 triliun di pasar SBN dan Rp 1,39 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (17/11/2025).
Selain itu, sepanjang tahun 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp 37,24 triliun di pasar saham.
Lalu, keluarnya aliran modal asing Rp 6,45 triliun di pasar SBN, dan Rp 140,40 triliun di SRBI.
PerbesarDirektur Eksekutif Komunikasi BI Ramdan Denny di Gedung BI. [Suara.com/Rina]"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," bebernya.
Sementara itu, berdasarkan data setelmen sampai dengan 13 November 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp 37,24 triliun di pasar saham, Rp 6,45 triliun di pasar SBN, dan Rp 140,40 triliun di SRBI.
BI terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
Sementara itu, premi Credit Default Swaps (CDS) Indonesia lima tahun per 13 November 2025 sebesar 73,51 basis poin (bps).
Angka ini turun dibanding dengan 7 November 2025 sebesar 76,05 bps.
Selain itu, Rupiah ditutup minggu lalu di level Rp16.720 per dolar Amerika Serikat (AS). Sedangkan, Yield SBN 10 tahun turun ke 6,12 persen.
Indeks Dolar (DXY) melemah ke level 99,16, sedangkan Yield US Treasury (UST) Note 10 tahun naik ke level 4,119 persen.
Tag: #waduh #aliran #modal #asing #indonesia #yang #kabur #tembus #triliun