ASDP Tanam 3.000 Mangrove di Mawali, Jaga Pesisir Bitung
Upaya menjaga pesisir kembali menjadi sorotan setelah PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menanam 3.000 mangrove di Mawali, Bitung. Program ini dilakukan dalam rangkaian Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan sebagai bentuk mitigasi perubahan iklim sekaligus perlindungan ekosistem pesisir.
Kegiatan penanaman berlangsung pada Kamis (06/11/2025) pekan lalu. Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, mengatakan langkah ini merupakan komitmen jangka panjang perusahaan, bukan sekadar kegiatan seremonial.
“Lingkungan adalah ruang hidup bagi manusia dan seluruh ekosistem. Menjaganya berarti menjaga masa depan. Kami berharap penanaman mangrove ini menjadi langkah nyata menuju masa depan yang lebih hijau,” ujar Heru, melalui keterangannya, dikutip Minggu (9/11/2025).
Program TJSL ini dijalankan melalui kolaborasi dengan Jejakin. Selain penanaman, Jejakin bertanggung jawab pada pemantauan pertumbuhan, penghitungan karbon terserap, dan pelaporan berkala.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menegaskan bahwa pemantauan dilakukan tiga bulan setelah penanaman.
“Jika tingkat kelangsungan hidup berada di bawah 10 persen, kami akan melakukan penyulaman untuk mengganti bibit yang gagal bertahan. Prinsipnya, bukan hanya menanam, tetapi memastikan ia tumbuh,” jelas Shelvy.
General Manager ASDP Bitung, Rudy Mahmudi, menilai keberadaan mangrove menjadi benteng alami yang berdampak langsung pada masyarakat pesisir.
“Mangrove adalah benteng alami. Ia mencegah abrasi, memulihkan ekosistem, dan membuka peluang bagi masyarakat pesisir untuk mengembangkan ekowisata maupun sektor perikanan. Ini bukan hanya soal alam, tetapi juga pemberdayaan,” ujarnya.
ASDP menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 13 mengenai penanganan perubahan iklim dan poin 15 terkait ekosistem daratan.
Shelvy menambahkan bahwa penanaman mangrove berkontribusi pada keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati.
Sebelumnya, ASDP menanam 1.000 mangrove di Jepara pada 2023 dan 2.000 mangrove di Kayangan, NTB, pada 2024. Dengan penanaman terbaru di Mawali, total 6.000 bibit telah ditanam di tiga lokasi berbeda.
“Ini harus menjadi gerakan menumbuhkan kesadaran kolektif. Menjaga bumi adalah warisan bersama, dan menjadi tanggung jawab kita semua untuk menjaganya bagi generasi yang akan datang,” kata Shelvy.
Tag: #asdp #tanam #3000 #mangrove #mawali #jaga #pesisir #bitung