Kemenko PM Dorong UMKM Lepas dari Ketergantungan Bantuan
Pemerintah mulai mengubah pendekatan pembangunan ekonomi. Dari pola bantuan sosial menuju pemberdayaan yang menumbuhkan kemandirian.
Perubahan arah itu terlihat dalam pelatihan “Berdaya Finansial” yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) di Pendopo Kabumian, Kebumen, Jawa Tengah.
Lebih dari 200 pelaku usaha mikro hadir. Mereka tidak lagi diajak menunggu bantuan, tapi diajarkan membangun usaha yang tangguh dan terhubung dengan pasar.
“Orientasinya sekarang bukan memberi, tapi memberdayakan,” kata Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/11/2025).
Ia menegaskan pendekatan lama pengentasan kemiskinan sudah tidak cukup. Masyarakat perlu ruang belajar, bimbingan, dan jejaring agar bisa mandiri secara ekonomi.
Program Berdaya Finansial menjadi bagian dari perubahan paradigma itu. Bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kebumen, INAmikro, dan mitra lain, kegiatan ini menggabungkan pelatihan literasi keuangan, strategi digital, dan pendampingan jangka panjang.
Fokusnya bukan sekadar teori. Peserta diajak memahami dasar keuangan usaha, teknik memasarkan produk di berbagai platform, dan strategi membangun merek. Materi disusun dengan pola inkubasi selama 13 minggu agar hasilnya terukur, tidak berhenti di ruang pelatihan.
“Peserta akan belajar langsung dari mentor, mengembangkan produk dengan standar dunia, dan memperkuat jaringan bisnis,” ujar Leon.
Kebumen dipilih karena memiliki jumlah usaha mikro terbanyak ketiga di Jawa Tengah, tapi masih menghadapi hambatan pembiayaan.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Februari 2025 menunjukkan rasio kredit macet (Non Performing Loan/NPL) UMKM di angka 4,15 persen, lebih tinggi dari non-UMKM yang hanya 1,76 persen.
Founder INAmikro, Debbie Sianturi, menyebut tantangan terbesar UMKM ada pada pendampingan.
“Kita tidak bisa jalan sendiri. Kuncinya pendampingan yang intensif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Pelatihan ini juga mencoba mendekatkan UMKM dengan teknologi. Ada sesi dari DCT Agency tentang cara menjadi host dalam live shopping, hingga penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan kualitas foto produk.
Selain itu, ada sesi coaching clinic yang membedah tantangan nyata di lapangan, bukan sekadar teori pemasaran.
Dari kegiatan seperti ini, pemerintah ingin menunjukkan arah baru pembangunan ekonomi: bukan menambah bantuan, tapi membangun kapasitas.
Jika berhasil, model seperti Berdaya Finansial bisa diterapkan di daerah lain, dengan ukuran keberhasilan yang jelas—omzet meningkat, jejaring meluas, dan pelaku UMKM makin siap bersaing di pasar global.
Tag: #kemenko #dorong #umkm #lepas #dari #ketergantungan #bantuan