Ekonom Minta Pemerintah Pastikan Nasib Fresh Graduate Setelah Magang: Jangan Sampai Nganggur Lagi
Sebanyak 548 perusahaan telah terdaftar sebagai penyelenggara Program Magang Nasional 2025 di platform MagangHub Kemnaker. Mulai dari BNI, BRI, KAI, hingga Toyota, program ini membuka peluang bagi lulusan baru untuk magang di berbagai sektor industri. Pendataran Magang Hub Kemenaker 2025 Dibuka, Klik Maganghub.kemnaker.go.id (tangkapan layar laman maganghub.kemnaker.go.id)
12:12
29 Oktober 2025

Ekonom Minta Pemerintah Pastikan Nasib Fresh Graduate Setelah Magang: Jangan Sampai Nganggur Lagi

Pemerintah diminta memberikan kepastian pekerjaan kepada para fresh graduate setelah mengikuti program magang pemerintah selama enam bulan (magang fresh graduate).

Direktur Eksekutif Center of Economic Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan, para fresh graduate bisa diberikan kesempatan untuk bekerja sebagai karyawan di perusahaan tempat mereka magang.

Harapannya, setelah magang para fresh graduate tidak kembali menjadi pengangguran.

Ilustrasi magang. Sebanyak 548 perusahaan telah terdaftar sebagai penyelenggara Program Magang Nasional 2025 di platform MagangHub Kemnaker. Mulai dari BNI, BRI, KAI, hingga Toyota, program ini membuka peluang bagi lulusan baru untuk magang di berbagai sektor industri. Ilustrasi magang. Sebanyak 548 perusahaan telah terdaftar sebagai penyelenggara Program Magang Nasional 2025 di platform MagangHub Kemnaker. Mulai dari BNI, BRI, KAI, hingga Toyota, program ini membuka peluang bagi lulusan baru untuk magang di berbagai sektor industri.

"Magang berbayar atau magang berdampak ini sudah oke dibayar sama negara. Tapi jangan sampai mengulangi kesalahan (program) Kartu Pra Kerja. Salahnya dimana? Setelah magangnya selesai (sebaiknya) langsung diikat MOU dengan perusahaan," ujar Bhima dilansir siaran YouTube Kompas TV, Rabu (29/10/2025).

"Jadi kalau sudah magang di sektor formal di industri, itu langsung jadi karyawan tetap atau karyawan kontrak setidaknya. Jangan sampai setelah magang dia jadi menganggur lagi," ujar lanjutnya.

Dengan begitu menurut Bhima, tenaga kerja Indonesia yang masuk ke dalam sektor informal bisa meningkat pada 2026 nanti.

Ia berharap, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli dan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bisa memberikan dorongan kepada perusahaan penyelenggara magang untuk bisa mempertimbangkan penyerapan tenaga kerja dari para fresh graduate.

Terlebih pemerintah sudah memberikan berbagai insentif untuk dunia usaha, salah satunya insentif pajak.

"Anda (perusahaan) sudah dikasih insentif pajak. Sudah ada tax holiday, tax allowance. Serap anak-anak magang ini Itu menjadi karyawan. Dengan cara itu yang masuk ke sektor formal Itu bisa melonjak di 2026," jelas Bhima.

Pencari kerja antre memasuki aula saat Job Fair Kudus 2025 di Gedung Hraha Mustika, Desa Getas Pejaten, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Jumat (10/10/2025). Pemerintah Kabupaten Kudus menggelar bursa kerja yang menghadirkan 20 perusahaan dengan total 1.401 lowongan pekerjaan bagi penyandang disibilitas, lulusan perguruan tinggi dan SMA sebagai upaya penyerapan tenaga kerja serta menekan angka pengangguran. ANTARA FOTO/Nirza Pencari kerja antre memasuki aula saat Job Fair Kudus 2025 di Gedung Hraha Mustika, Desa Getas Pejaten, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Jumat (10/10/2025). Pemerintah Kabupaten Kudus menggelar bursa kerja yang menghadirkan 20 perusahaan dengan total 1.401 lowongan pekerjaan bagi penyandang disibilitas, lulusan perguruan tinggi dan SMA sebagai upaya penyerapan tenaga kerja serta menekan angka pengangguran.

Lebih lanjut, ia pun menyinggung angka pengangguran usia muda Indonesia yang jumlahnya tertinggi se-ASEAN, yakni 13,1 persen.

Kondisi ini berdasarkan data dari organisasi perburuhan internasional (ILO) pada tahun 2024.

"Pengangguran usia mudanya tertinggi di ASEAN. Tapi yang lebih dalam daripada itu adalah ada 9 juta anak muda yang sebenarnya dia enggak ngapa-ngapain. Jadi dia enggak dalam posisi sedang kuliah atau sekolah. Tidak ikut training, Tidak dalam pendidikan atau pelatihan," jelas Bhima.

"Itu jumlahnya memang sangat besar. Jadi artinya kita menghadapi situasi di mana ekonomi ini belum mampu untuk mendorong lapangan kerja. Kalaupun ada anak muda dia enggak menganggur misalnya, itu cek saja pekerjaannya adalah pekerjaan yang sifatnya informal," tuturnya.

Sebagai informasi, pemerintah telah melaksanakan program magang fresh graduate gelombang I dengan kuota 20.000 orang.

Peserta magang yang lolos seleksi mengikuti masa pemagangan selama enam bulan sejak Oktober hingga April 2026.

Pemerintah sedang bersiap untuk membuka pendaftaran peserta magang fresh graduate gelombang II yang dibuka mulai 6 November hingga 12 November 2025 dengan kuota 80.000 orang.

Dengan demikian untuk 2025 ini pemerintah membuka kuota magang fresh graduate untuk 100.000 peserta.

Tag:  #ekonom #minta #pemerintah #pastikan #nasib #fresh #graduate #setelah #magang #jangan #sampai #nganggur #lagi

KOMENTAR