Industri RI Hadapi Ujian Berat, Pemerintah Tancap Gas Siapkan Strategi Baru
- Industri nasional tengah dihadapkan pada berbagai tantangan baik ketidakpastian global, disrupsi teknologi, hingga tekanan transisi menuju ekonomi hijau.
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan dunia berada dalam situasi yang terus berubah tanpa arah pasti, bahkan muncul istilah baru yang disebut transcertainty yakni kondisi di mana ketidakpastian justru menjadi hal yang pasti.
Situasi ini membuat berbagai sektor, termasuk industri, harus siap menghadapi disrupsi dan perubahan mendadak yang dapat memengaruhi arah kebijakan, pasar, maupun rantai pasok secara global.
“Kita sedang hidup pada era dimana perubahan berlangsung sangat cepat, penuh ketidakpastian. Tapi intinya memang ada dunia ini sekarang sedang berada pada kondisi ketidakpastian. Dan seringkali bersifat disruptif,” ujar Agus saat membuka rapat kerja (raker) Kementerian Perindustrian di Jakarta, Senin (27/10/2025).
Beberapa tahun lalu, dunia menghadapi pandemi COVID-19 yang memberikan pelajaran berharga, khususnya bagi Indonesia.
Krisis tersebut membuka mata bahwa rantai pasok nasional ternyata sangat rapuh jika sebuah negara bergantung pada impor.
Ketergantungan semacam itu terbukti bisa menimbulkan dampak serius bagi keberlanjutan industri dalam negeri.
Dari situ, muncul kesadaran bahwa kemandirian industri bukan lagi sebuah pilihan, melainkan kebutuhan mutlak yang harus segera diwujudkan.
Belum usai dunia menghadapi dampak pandemi, dunia kini kembali diguncang ketegangan geopolitik yang memicu fragmentasi geoekonomi, perang dagang, dan meningkatnya ketidakpastian pasar global.
Di saat bersamaan, isu perubahan iklim juga semakin mendesak industri untuk segera bertransformasi. Dunia sedang bergerak menuju transisi energi bersih, dekarbonisasi, dan ekonomi hijau.
Agus mencatat, negara-negara maju memperketat standar lingkungan, menerapkan kebijakan carbon border adjustment, serta memperluas instrumen non-tariff barrier yang dapat menjadi penghalang bagi produk industri negara berkembang untuk menembus pasar global.
“Negara-negara maju memperketat standar lingkungannya memberlakukan kebijakan carbon border adjustment, dan memperluas instrumen non-tariff barrier, yang pada hakikatnya bisa menjadi penghalang masuknya produk-produk industri dari negara berkembang, masuk Indonesia ke pasar global,” paparnya.
Di tengah tekanan global tersebut, revolusi teknologi digital juga telah mengubah wajah industri secara menyeluruh.
Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), Internet of Things (IoT), big data, robotika, dan teknologi berbasis energi baru menciptakan peluang besar, tetapi juga ancaman nyata bagi industri yang tidak bertransformasi.
Pertanyaannya yang dilontarkan Agus bagaimana Indonesia sebagai negara besar dengan sumber daya alam (SDA) yang melimpah dengan penduduk lebih dari 287 juta jiwa dapat menjawab tantangan ini?
Bagaimana Indonesia memastikan bahwa industri tidak sekadar bertahan, tetapi juga bisa tumbuh, berdaya saing, dan berkelanjutan?
Menjawab tantangan tersebut, Kementerian Perindustrian menyiapkan Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN) sebagai arah dan cetak biru pembangunan industri menuju Indonesia Emas 2045. Menurutnya strategi ini telah dirumuskan secara teknokratis selama enam bulan terakhir agar mudah diimplementasikan dan terus berkembang sesuai kebutuhan zaman.
SPBN dipandang sebagai cetak biru industrialisasi Indonesia tahun 2045, namun lahir bukan sebagai kebijakan sektoral di internal Kemenperin saja, tapi satu strategis nasional untuk menjawab berbagai tantangan yang kini dihadapi industri di Tanah Air.
“Kita saja yang harus mengenalkan, melainkan juga strategi nasional yang berakar, berdasarkan pada visi presiden Yang tertuang dalam AstaCita dan juga sejalan dengan RPJPN 2025-2045,” beber Menperin.
Agus berharap, strategi baru tersebut dapat menjadi panduan komprehensif dalam memperkuat sektor industri sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
“Harapan kita, dengan strategi yang tepat, kita bisa terus menempatkan industri sebagai motor kemandirian ekonomi dan pendorong kesejahteraan rakyat,” pungkasnya.
Tag: #industri #hadapi #ujian #berat #pemerintah #tancap #siapkan #strategi #baru