



Dibuka Menguat, IHSG Bakal Bergerak Positif Hari Ini
-
IHSG dibuka dan menguat signifikan 1,01 persen mencapai level 8.170.
-
Sentimen positif bursa global dan Asia dorong penguatan IHSG.
-
Saham Apple dan harapan selesainya shutdown AS positif pasar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menghijau pada awal sesi perdagangan, Selasa, 21 Oktober 2025. IHSG dibuka menguat ke level 8.165.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 09.07 WIB, IHSG masi betah di zona hijau ke level 8.170 atau naik 1,01 persen.
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 3,11 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 2,32 triliun, serta frekuensi sebanyak 205.00 kali.
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 326 saham bergerak naik, sedangkan 181 saham mengalami penurunan, dan 449 saham tidak mengalami pergerakan.
![Seorang pengunjung mengambil gambar pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/30/38202-ihsg-indeks-harga-saham-gabungan-bursa-efek-ilustrasi-bursa-ilustrasi-ihsg.jpg)
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, AMMN, BBCA, BESS, CASS, DNET, DSSA, FILM, INCO, JSPT, KONI, MDKA, PACK.
Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Loser diantaranya, ADMF, BBSI, BRAM, CBRE, CLAY, CMRY, COIN, DWGL, FITT, GPSO, JARR, MLPT.
Proyeksi IHSG
IHSG berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan Selasa (21/10/2025), seiring dengan sentimen positif dari bursa global dan optimisme terhadap perkembangan politik serta ekonomi di kawasan Asia.
Berdasarkan riset Phillip Sekuritas Indonesia, IHSG diprediksi bergerak bullish dengan level support di 7.850 dan resistance di 8.275. Kinerja positif bursa Asia dan Wall Street diperkirakan menjadi pendorong utama bagi laju indeks domestik hari ini.
Dari Amerika Serikat, bursa Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin waktu setempat, terdorong oleh lonjakan saham Apple serta harapan bahwa penutupan pemerintahan (shutdown) yang kini menjadi ketiga terpanjang dalam sejarah AS akan segera berakhir.
Direktur National Economic Council (NEC), Kevin Hassett, menyebut Gedung Putih siap mengambil langkah tegas untuk mengakhiri kebuntuan anggaran minggu ini.
Selain itu, komentar bernada lunak dari Presiden Donald Trump terkait ketegangan dagang dengan China juga menambah optimisme pasar. Trump menyatakan AS dan China akan membahas sejumlah isu utama seperti tanah jarang, fentanil, dan kedelai, serta mengisyaratkan bahwa ancaman tarif tambahan 100 persen terhadap produk asal China pada 1 November kemungkinan besar tidak akan diberlakukan.
Dari dalam negeri, sejumlah emiten mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III 2025. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) membukukan kenaikan laba bersih 28,53 persen menjadi Rp190,29 miliar, sementara PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) melonjak 63,9% menjadi Rp348,60 miliar.
Adapun PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengumumkan rencana buyback saham senilai Rp5 triliun, yang turut memperkuat sentimen di sektor perbankan.