



Tutup E-commerce, Bukalapak Serius Garap Dunia Game lewat Multi Realm Games
- Setelah lebih dari satu dekade dikenal sebagai pionir e-commerce lokal, Bukalapak resmi menutup layanan marketplace-nya pada awal 2025. Namun langkah itu bukan akhir perjalanan perusahaan teknologi ini.
Justru, keputusan tersebut menjadi titik balik untuk fokus pada ekosistem digital terintegrasi, termasuk sektor fintech, logistik, dan kini, industri gaming.
Transformasi itu ditandai dengan peluncuran Multi Realm Games (MRG), entitas baru yang menaungi seluruh lini bisnis gaming Bukalapak Group. Peluncuran ini dilakukan bertepatan dengan Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2025, ajang tahunan yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital bersama Asosiasi Game Indonesia (AGI).
“Melalui Multi Realm Games, kami ingin mengangkat industri game Indonesia ke level yang lebih tinggi. Partisipasi kami di berbagai ajang global menunjukkan keseriusan untuk membawa karya lokal ke panggung dunia,” ujar Prasetya Setiawan, CEO Gaming Bukalapak Group, Jumat (10/10) di Jakarta.
Bukalapak kini bergerak sebagai perusahaan teknologi yang fokus pada layanan dan inovasi digital berkelanjutan. Kehadiran MRG mempertegas arah baru tersebut, dengan gaming sebagai salah satu pilar pertumbuhan utama.
Entitas ini mengintegrasikan sejumlah unit yang sebelumnya berjalan sendiri-sendiri, mulai dari Lapakgaming dan Joytify (layanan top-up game), Itemku (marketplace item digital), EXP (platform komunitas gamer), hingga Rexus, lini produk aksesoris gaming.
Integrasi ini diklaim tak hanya menyatukan layanan yang sudah ada, tapi juga membuka ruang untuk kolaborasi lintas industri serta pengembangan produk dan teknologi baru di ranah game dan hiburan digital.
Selama 2025, MRG sudah aktif menampilkan diri di berbagai ajang internasional bergengsi seperti Philippine Game Dev Expo, Gamescom Cologne di Jerman, Tokyo Game Show, dan Gamescom Asia/Thailand Game Show.
Langkah ini memperkuat eksistensi Bukalapak di pasar global, sekaligus membuka peluang kerja sama dengan pelaku industri game internasional. “Kami ingin menempatkan karya dan layanan gaming Indonesia di panggung global,” kata Prasetya.
Transformasi Bukalapak juga diyakini sejalan dengan tren industri game nasional yang tengah tumbuh pesat. Dengan lebih dari 190 juta gamer aktif dan nilai pasar yang diperkirakan menembus Rp 30 triliun pada 2025, Indonesia kini menjadi salah satu pasar terbesar di Asia Tenggara.
Namun, hingga kini, sebagian besar pendapatan industri masih dikuasai oleh produk asing. Kehadiran pemain besar seperti Bukalapak melalui MRG diharapkan bisa mengubah peta persaingan dan memperkuat posisi Indonesia sebagai kreator, bukan hanya konsumen.
“Multi Realm Games kami hadirkan untuk membawa ekosistem gaming BUKA Group melampaui pasar domestik menuju pasar global. Kami ingin menciptakan jembatan antara perdagangan digital, kreator game, dan komunitas gamer,” ujar Victor Putra Lesmana, Direktur BUKA Group dalam kesempatan yang sama.
Tag: #tutup #commerce #bukalapak #serius #garap #dunia #game #lewat #multi #realm #games