RI-Jepang Kerja Sama Investasi Rp 75 Miliar untuk Produksi Jeli Halal Tujuan Ekspor
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza bersama Presiden Direktur PT NPS Adhi S Lukman, Presiden Kawasho Foods Corporation Yukimori Nakamura dan Presiden Tarami Corporation Yutaka Wada di Kantor Kemenperin Jakarta, Selasa (1/7/2025).(Kompas.com/Dian Erika)
18:20
1 Juli 2025

RI-Jepang Kerja Sama Investasi Rp 75 Miliar untuk Produksi Jeli Halal Tujuan Ekspor

Perusahaan makanan dan minuman PT Niramas Pandaan Sejahtera (NPS) melakukan kerja sama investasi dengan Tarami Corporation asal Jepang untuk produksi jeli buah halal dengan tujuan pasar ekspor.

Presiden Direktur NPS, Adhi S Lukman mengatakan, lewat kerja sama ini, NPS nantinya akan memproduksi jeli buah dalam kemasan cup dengan standar setara dengan produksi di Jepang melalui Japan Quality Line.

Japan Quality Line merupakan lini produksi khusus yang menjamin keamanan, kualitas, dan kelezatan produk yang setara dengan produk yang dihasilkan di Nagasaki, Jepang.

Ketum GAPMMI Adhi S Lukman di Kantor Wapres, JakartaKOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM Ketum GAPMMI Adhi S Lukman di Kantor Wapres, Jakarta

"Proyek ini juga didukung oleh Kawasho Foods Corporation (Tokyo, Jepang) yang menjadi mitra dalam pengadaan sebagian bahan baku," ujar Adhi dalam keterangannya di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (1/7/2025).

"Seluruh proses produksi, dari bahan baku hingga produk akhir, dilakukan secara halal dan sesuai dengan standar sertifikasi halal yang diakui secara internasional. Hal ini memungkinkan hadirnya produk jeli yang dapat dikonsumsi oleh konsumen muslim, sebuah langkah signifikan yang sebelumnya belum dapat direalisasikan di Jepang," jelasnya.

PT NPS merupakan anak perusahaan dari PT Niramas Utama (NU), produsen produk makanan dan minuman dengan merek dagang INACO.

Sedangkan, Tarami Corporation merupakan produsen jeli buah nomor satu di Jepang yang berbasis di Nagasaki dan merupakan bagian dari DyDo Group Holdings, Inc.

Adhi bilang, PT NPS, Tarami Corporation dan Kawasho Foods Corporation bersama-sama merencanakan peluncuran produk ini di beberapa negara, untuk mengisi kebutuhan produk halal yang semakin meningkat di pasar global.

Kolaborasi ini dapat terwujud setelah melalui proses yang panjang dan penuh tantangan selama kurang lebih dua tahun.

Pembangunan rumah produksi halal bersama dapat menjadi solusi bagi usaha kecil dan menengah (UKM) untuk mengembangkan bisnis merekaSHUTTERSTOCK/METAMORWORKS Pembangunan rumah produksi halal bersama dapat menjadi solusi bagi usaha kecil dan menengah (UKM) untuk mengembangkan bisnis mereka

"Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan produk yang sehat, aman, dan berkualitas tinggi bagi konsumen Muslim di seluruh dunia. Kami juga mengapresiasi partner kami atas program peningkatan etos kerja tehadap sumber daya manusia kami sehingga dapat menjadi lebih produktif dan efisien serta mampu menghasilkan mutu produk setara dengan produk Jepang,” jelas Adhi.

Menurut Adhi, dengan memanfaatkan investasi yang ada pada PT NPS sebesar Rp 60 miliar, kedua mitranya juga menambah investasi pada tahap awal sebesar Rp 15 miliar agar sistem produksi yang ada dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang sama dengan pabrik Tarami di Nagasaki, Jepang.

Ia bilang, investasi akan bertambah seiring dengan pengembangan proyek ini.

Selain dalam bentuk transfer teknologi, investasi juga dilakukan dalam pengembangan human capital.

Adhi menyampaikan, dari hasil kerja sama ini, ekspor perdana telah dimulai ke 10 negara tujuan dengan nilai order awal sebesar 1,3 juta dollar AS dan akan dikembangkan lebih lanjut ke negara-negara yang telah digarap oleh Tarami Corporation.

Sementara itu, Presiden Kawasho Foods Corporation, Yukimori Nakamura, menyatakan bahwa pihaknya gembira dengan pengumumkan dimulainya produksi produk jelly bersertifikat halal di Indonesia, yang bekerja sama dengan Tarami Corporation dan PT Niramas Utama.

Sementara itu, Presiden Tarami Corporation Yutaka Wada mengemukakan, sebagai tantangan baru dalam upaya bisnis ini, pihaknya mengumumkan bahwa perusahaan telah menciptakan ekosistem produksi untuk jelly buah dalam cup yang sesuai dengan ketentuan halal bagi konsumen muslim.

“Dengan tujuan mempertahankan kualitas tinggi yang sama seperti produksi domestik kami di pabrik Konagai di Nagasaki, Jepang, kami telah meluncurkan Japan Quality Line, di bawah pengawasan kami di pabrik mitra bisnis kami, PT Niramas Utama, sehingga memungkinkan produksi di luar negeri yang memenuhi standar keselamatan, keamanan, dan keunggulan kami,” tutur Yutaka.

Ilustrasi logo halal.SHUTTERSTOCK/METAMORWORKS Ilustrasi logo halal.

"Berkat dukungan mitra rantai pasoknya, yakni Kawasho Foods Corporation, perusahaan telah memastikan pengadaan bahan baku bersertifikat halal, sehingga memungkinkan dimulainya produksi dan penjualan produk halal secara penuh," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar dalam mengoptimalkan peluang industri halal pada sektor makanan dan minuman (mamin), termasuk untuk memenuhi kebutuhan pasar global.

Apalagi, selama ini industri mamin merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan karena telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional.

Agar sektor ini bisa bersaing di pasar global, Kemenperin aktif mendorong penguatan kerja sama internasional dalam pengembangan produk halal.

Wamenperin menyampaikan, kinerja industri makanan dan minuman di Indonesia terus menunjukkan tren pertumbuhan positif.

Pasca-pandemi Covid-19, PDB industri makanan dan minuman mampu tumbuh sebesar 6,04 persen pada kuartal I 2025.

“Capaian ini lebih tinggi dari pertumbuhan PDB industri pengolahan non-migas sebesar 4,31 persen dan PDB nasional sebesar 4,87 persen,” ungkapnya.

Performa positif industri mamin juga tercermin dari kontribusinya terhadap PDB industri pengolahan non-migas sebesar 41,15 persen pada kuartal I 2025. Selain itu, sektor ini mencatatkan nilai ekspor hingga 11,78 miliar dollar AS (termasuk minyak kelapa sawit).

"Capaian ini memberikan andil sebesar 22,42 persen dari total nilai ekspor industri pengolahan non-migas pada triwulan I-2025,” sebutnya.

Di sisi investasi, industri mamin merealisasikan modalnya sebesar Rp 22,64 triliun pada awal tahun 2025, yang terdiri dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 9,03 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 13,60 triliun.

Tag:  #jepang #kerja #sama #investasi #miliar #untuk #produksi #jeli #halal #tujuan #ekspor

KOMENTAR