Trump Ancam Tarif Lebih Tinggi untuk Jepang, Tuding Ogah Beli Beras AS
Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat melakukan pidato kenegaraan di Gedung Putih, Washington DC, Sabtu (21/6/2025), ketika Angkatan Udara AS menyerang situs nuklir Iran di Fordo, Isfahan, dan Natanz.(AFP/CARLOS BARRIA)
16:16
1 Juli 2025

Trump Ancam Tarif Lebih Tinggi untuk Jepang, Tuding Ogah Beli Beras AS

- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam bakal menerapkan tarif yang lebih tinggi untuk ekspor Jepang ke AS.

Pasalnya, Trump menuding Jepang enggan membeli beras yang ditanam di AS.

“Mereka tidak akan mengambil beras kita, padahal mereka mengalami kekurangan beras yang sangat besar. Dengan kata lain, kita hanya akan mengirimi mereka surat, dan kita senang memiliki mereka sebagai mitra dagang selama bertahun-tahun mendatang,” kata Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social, dikutip dari CNN, Selasa (1/7/2025).

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berbicara di hadapan media ketika hendak menaiki helikopter kepresidenan Marine One dari South Lawn, Gedung Putih, Washington DC, untuk bersiap menghadiri KTT NATO di Den Haag, Belanda, 24 Juni 2025. Trump marah karena Israel melanggar gencatan senjata dengan Iran.AFP/MANDEL NGAN Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berbicara di hadapan media ketika hendak menaiki helikopter kepresidenan Marine One dari South Lawn, Gedung Putih, Washington DC, untuk bersiap menghadiri KTT NATO di Den Haag, Belanda, 24 Juni 2025. Trump marah karena Israel melanggar gencatan senjata dengan Iran.

Klaim Trump bahwa Jepang tidak membeli beras dari AS tidaklah benar. Jepang membeli beras senilai 298 juta dollar AS dari Negeri Paman Sam tahun lalu, menurut data perdagangan Biro Sensus AS. 

Selama periode Januari hingga April tahun ini, Jepang membeli beras Amerika senilai 114 juta dollar AS.

Namun, tidak jelas apakah pejabat Jepang yang terlibat dalam negosiasi perdagangan yang sedang berlangsung antara kedua negara telah mengatakan bahwa mereka akan berhenti membeli beras dari AS di masa mendatang.

Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi mengatakan, pembicaraan perdagangan antara kedua belah pihak sedang berlangsung, dan bahwa pemerintah Jepang mengetahui klaim Trump, meskipun ia menolak mengomentarinya.

“Meskipun kami menahan diri untuk tidak mengungkapkan secara spesifik diskusi kami dengan AS, Jepang akan terus dengan giat melakukan diskusi yang tulus dan jujur dengan tujuan mencapai kesepakatan yang akan menguntungkan Jepang dan AS,” ujar Hayashi.

Sebuah laporan tahun 2021 yang diterbitkan oleh Kantor Perwakilan Dagang AS di bawah mantan Presiden Joe Biden menyatakan, sistem impor dan distribusi beras Jepang yang sangat diatur dan tidak transparan membatasi kemampuan eksportir AS untuk memiliki akses yang berarti ke konsumen Jepang.

Ilustrasi beras. SHUTTERSTOCK/SURAKIT SAWANGCHIT Ilustrasi beras.

Trump baru-baru ini mengatakan pemerintahannya berencana mengirim surat kepada beberapa negara yang memberi tahu mereka tentang berapa tarif baru yang mungkin berlaku, setelah penghentian tarif timbal balik pada April 2025 terhadap mitra dagang AS.

Dam wawancara dengan Fox News pada akhir pekan lalu, Trump menunjuk Jepang sebagai salah satu negara yang mungkin akan menerima surat tersebut.

“Yang terhormat Jepang, ini beritanya: Anda akan membayar tarif sebesar 25 persen untuk mobil Anda,” katanya.

Unggahan Truth Social Trump muncul hanya beberapa hari menjelang batas waktu 9 Juli 2025, yakni ketika jeda 90 hari atas tarif tersebut berakhir. Tidak jelas apa yang akan terjadi pada tarif untuk puluhan negara yang terkena dampak.

Sebelum Trump mengumumkan jeda tersebut, ekspor Jepang sempat dikenakan tarif minimum sebesar 24 persen. Sejak jeda tersebut berlaku, ekspor Jepang ke AS dikenakan tarif universal sebesar 10 persen.

Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih Kevin Hassett pada Senin (30/6/2025) waktu setempat mengisyaratkan bahwa negosiasi dengan Jepang masih berlangsung.

“Tidak ada yang berakhir,” kata Hassett kepada wartawan di Gedung Putih.

"Saya tahu apa yang baru saja dia unggah, tetapi masih akan ada diskusi hingga akhir. Bahkan jika kita mendapatkan kerangka kerja, masih akan ada hal-hal yang harus diselesaikan," imbuhnya.

Tag:  #trump #ancam #tarif #lebih #tinggi #untuk #jepang #tuding #ogah #beli #beras

KOMENTAR