BEI Banjir Obligasi! Bank-bank RI Ramai-ramai Cari Dana Puluhan Triliun lewat Pasar Modal
Karyawan berada di dekat layar pegerrakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (25/6/2025). (Salman Toyibi/Jawa Pos)
14:54
1 Juli 2025

BEI Banjir Obligasi! Bank-bank RI Ramai-ramai Cari Dana Puluhan Triliun lewat Pasar Modal

- Di tengah upaya memperkuat keuangan jangka panjang, sejumlah bank besar di Indonesia, baik BUMN maupun swasta, sedang gencar menerbitkan obligasi untuk menghimpun dana jumbo dari pasar modal. Langkah ini menjadi strategi penting untuk menjaga likuiditas dan mendukung ekspansi kredit, termasuk untuk sektor-sektor prioritas seperti KPR dan kesejahteraan pensiunan.

Apa itu Obligasi?

Sederhananya, obligasi adalah surat utang. Bayangkan seperti pinjam uang ke teman, tapi dalam skala besar. Bedanya, yang meminjam di sini adalah perusahaan atau bank, dan yang meminjamkan (alias investor) bisa siapa saja—dari individu sampai institusi besar. 

Si pemberi pinjaman akan mendapat bunga rutin (kupon) dan uang pokoknya kembali setelah jatuh tempo. Jadi, obligasi adalah cara perusahaan mencari dana tanpa harus ke bank, ironisnya, termasuk bank sendiri.

Empat bank BUMN terbesar yakni BNI, BRI, Mandiri, dan BTN memimpin gelombang penerbitan obligasi tahun 2025 ini. Bank BNI akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I sebesar Rp 5 triliun, bagian dari target jangka panjang senilai Rp 15 triliun.

Sementara Bank BRI sudah resmi menerbitkan Social Bond atau obligasi untuk pembiayaan kegiatan sosial sebesar Rp 5 triliun, dari program total Rp 20 triliun. Bank Mandiri mengeluarkan dua jenis obligasi: Green Bond (Rp 500 miliar) untuk proyek ramah lingkungan, dan Global Bond senilai USD 800 juta yang dijual ke pasar internasional.

BTN juga bersiap menerbitkan obligasi senilai Rp 10-15 triliun untuk memperkuat pembiayaan perumahan rakyat (KPR).

Swasta juga Ikut

Tak ketinggalan, bank swasta besar seperti BCA, CIMB Niaga, Danamon, OCBC NISP, Panin Bank, dan Maybank Indonesia juga ikut berlomba mengandalkan instrumen ini sebagai strategi pendanaan. Menurut analis Trimegah Sekuritas, Kharel Devin Fielim, pasar sangat antusias.

Obligasi sosial BRI bahkan disebut mengalami oversubscribe 2,5 kali lipat, artinya permintaan jauh melebihi jumlah yang ditawarkan. "Respons pasar sangat positif. Ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia," kata dia melalui keterangannya.

Indomobil Finance juga tak mau ketinggalan, ikut menerbitkan obligasi dengan target Rp 1,5 triliun. Sementara BTN sedang merancang penerbitan jumbo untuk memperkuat program perumahan rakyat.

Yang juga mencuri perhatian adalah Bank Mandiri Taspen, bank spesialis segmen pensiunan. Mereka akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II senilai Rp 3 triliun, dimulai dengan tahap pertama sebesar Rp 1,5 triliun pada Juli 2025.

"Respons investor sangat tinggi, bahkan sudah oversubscribe. Ini menunjukkan kepercayaan terhadap kami," ujar Putu Apriyanto, Direktur Finance, Risk, and Operations Bank Mandiri Taspen.

Menurut Putu, dana ini akan digunakan untuk memperluas layanan kredit pensiunan dan membangun ekosistem senior citizen yang kuat dan holistik. Tak hanya sekadar pembiayaan, tapi juga layanan yang mendukung kualitas hidup para lansia di seluruh Indonesia.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #banjir #obligasi #bank #bank #ramai #ramai #cari #dana #puluhan #triliun #lewat #pasar #modal

KOMENTAR