Sektor Perbankan dan Properti Bakal Jadi Primadona Baru? Simak Rekomendasi Saham IPOT Berikut
Ilustrasi Pasar saham.(PIXABAY/PETE LINFORTH)
08:28
1 Juli 2025

Sektor Perbankan dan Properti Bakal Jadi Primadona Baru? Simak Rekomendasi Saham IPOT Berikut

- Fokus investor dan pelaku pasar modal diprediksi akan beralih dari sentimen geopolitik ke arah prospek suku bunga dan kebijakan tarif dalam waktu dekat.

Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Indri Liftiany Travelin Yunus berpendapat pergeseran ini membuka peluang bagi sektor perbankan dan properti untuk menjadi primadona baru, menggantikan sektor komoditas.

Berbicara tentang potensi market pekan ini 30 Juni-4 Juli 2025, Indri mengimbau para trader untuk mencermati sentimen kunci dari global dan domestik.

Dari global ada sentimen Indeks NBS Manufacturing PMI China bulan Juni yang diperkirakan akan melemah terbatas ke level 49,5 dari level sebelumnya di 49,7 sebab dirasa masih terbebani dengan perang tarif dan deflasi yang berlanjut. Indeks ISM Manufacturing PMI Amerika Serikat bulan Juni yang berdasarkan konsensusnya diperkirakan akan meningkat terbatas ke level 48,8 dari level sebelumnya 48,5.

Selanjutnya ada data Non Farm Payrolls Amerika Serikat bulan Juni yang diperkirakan akan melemah ke level 129.000 dari laporan sebelumnya di level 139.000 dan Indeks S&P Global Composite PMI Final Amerika Serikat bulan Juni yang diperkirakan akan melemah terbatas ke level 52,8 dibandingkan laporan bulan sebelumnya di level 53.

Sementara itu dari domestik ada sentimen Indeks S&P Global Manufacturing PMI Indonesia bulan Juni yang diprediksi akan meningkat terbatas ke level 48,5 dari laporan sebelumnya di level 47,4.

Kemudian, neraca perdagangan Indonesia bulan Mei diperkirakan akan bertumbuh menjadi 1 miliar dollar AS dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang dilaporkan sebesar 0,15 miliar dollar AS dan tingkat inflasi Indonesia bulan Juni diprediksi akan meningkat ke level 2,4 persen dari sebelumnya di level 1,6 persen.

Secara garis besar, ia menyebut, sentimen dalam sepekan terakhir mulai dari aksi gencatan senjata hingga prospek pemangkasan suku bunga yang lebih cepat dapat menjadi sentimen positif untuk Indeks harga Saham Gabungan (IHSG).

"Saya menilai bahwa saat ini fokus para pelaku pasar akan mulai beralih dari ketegangan di Timur Tengah kepada prospek pemangkasan suku bunga dan kebijakan mengenai tarif, mengingat pada tanggal 09 Juli 2025 merupakan tenggat penundaan penerapan kebijakan tarif oleh Amerika Serikat," jelas Indri dalam keteranga tertulis, dikutip Selasa (1/7/2025).

Ia menambahkan, para pelaku pasar berpotensi mengambil akan sikap hati-hati sembari menunggu aliran dana asing kembali masuk ke pasar Indonesia.

Merujuk pada kondisi yang ada, ia menilai para pelaku pasar akan mengalihkan fokusnya dari sektor komoditas ke sektor perbankan dan properti dalam waktu dekat. Berdasarkan analisis ini IHSG berpotensi akan mengalami konsolidasi dalam rentang support 6.740 dan resistance 7.060.

Berikut ini adalah beberapa rekomendasi saham IPOT yang dapat dijadikan pilihan sepanjang pekan ini.

1. Buy CTRA (Current Price: 955, Entry: 955, Target Price: 1.015 (6,28 persen), Stop Loss: 920 (-3,66 miliar dollar AS) dan Risk to Reward Ratio 1:1,7).

CTRA berada dalam area konsolidasi yang cukup kuat di level 955. Menariknya lagi, pada akhir sesi penutupan pekan lalu CTRA ditutup membentuk candlestick marubozu dan ditutup diatas garis EMA 5 dan kini ada sentimen para pelaku pasar beralih ke arah suku bunga sehingga berpotensi berdampak positif bagi sektor properti.

2. Buy on Pullback ASSA (Current Price: 735, Entry: 705-720), Target Price: 780 (10,64 persen), Stop Loss: 685 (-2,84 persen) dan Risk to Reward Ratio 1:3,8).

Jelang berakhirnya penundaan kebijakan tarif, kegiatan ekspor-impor barang meningkat dan berdampak positif bagi ASSA. Pada fibonacci-nya, ASSA berpotensi retrace ke level 705 terlebih dahulu sebelum melanjutkan penguatannya. Jika ASSA mampu bertahan diatas level 725, maka ASSA berpotensi bergerak ke level 780.

3. Buy AMMN (Current Price: 8.525, Entry: 8.525, Target Price: 9.250 (8,50), Stop Loss: 8.200 (-3,81 persen) dan Risk to Reward Ratio 1:2,2).

Sepekan terakhir AMMN konsisten mengalami penguatan diiringi dengan kenaikan volume transaksi setiap harinya. Stochastic oscillator juga menunjukkan bahwa AMMN masih memungkinkan untuk melanjutkan penguatannya. Tercatat sepanjang pekan lalu, AMMN masih terus diakumulasi oleh asing.

Disclaimer: Artikel ini bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Semua rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor. Pastikan untuk melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi.

Tag:  #sektor #perbankan #properti #bakal #jadi #primadona #baru #simak #rekomendasi #saham #ipot #berikut

KOMENTAR