[POPULER MONEY] Jika PD 3 Pecah, Indonesia Jadi Salah Satu Negara Teraman | Iran-Israel Gencatan Senjata, Harga Minyak dan Emas Turun Drastis
Ilustrasi Indonesia di peta dunia.(canva.com)
05:08
25 Juni 2025

[POPULER MONEY] Jika PD 3 Pecah, Indonesia Jadi Salah Satu Negara Teraman | Iran-Israel Gencatan Senjata, Harga Minyak dan Emas Turun Drastis

1. Indonesia Jadi 1 dari 10 Negara Teraman Jika Perang Dunia 3 Terjadi, Benarkah Demikian?

Menurut seorang pakar terkemuka di bidang iklim dan sains atmosfer, Profesor Brian Toon, terdapat 10 negara teraman jika Perang Dunia III terjadi, dan salah satunya adalah Indonesia.

Indonesia menjadi salah satu negara yang aman dari Perang Dunia III karena pernah dengan tegas menyatakan tidak akan memihak negara manapun dalam konflik global.

Hal itu diungkapkan oleh Presiden Pertama Indonesia, Soekarno, saat menuturkan kebijakan luar negeri Indonesia berupa bebas dan aktif.

Presiden Indonesia berikutnya juga mengikuti arah kebijakan ini dengan terus menekankan pendekatan independen Indonesia terhadap hubungan internasional dengan fokus yang kuat pada perdamaian global.

Selengkapnya klik di sini.

2. Usai Trump Umumkan Gencatan Senjata Iran-Israel, Harga Minyak Turun Drastis

Harga minyak anjlok usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kesepakatan gencatan senjata antara Iran dengan Israel.

Dilansir dari CNBC, Selasa (24/6/2025) harga minyak turun ke level terendah dalam lebih dari sepekan. Harga minyak mentah Brent turun 2,69 dollar AS per barrel atau 3,76 persen menjadi 68,79 dollar AS per barel pada sesi perdagangan Selasa.

Diketahui, penurunan kembali terjadi setelah sebelumnya harga minyak Brent turun lebih dari 4 persen pada Senin. Penurunan pada Senin dan Selasa membuat harga minyak Brent berada di titik terendah sejak 11 Juni 2025.

Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate AS (WTI) juga turun harga 2,7 dollar AS per barrel atau setara 3,94 persen menjadi 65,46 dollar AS per barrel.

Selengkapnya klik di sini.

3. Israel Setuju Gencatan Senjata dengan Iran, Harga Emas Anjlok ke Level Terendah 2 Pekan

Harga emas turun lebih dari 1 persen ke level terendah dalam hampir dua minggu pada Selasa (24/6/2025), seiring membaiknya selera risiko investor setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan gencatan senjata antara Iran dan Israel.

Penurunan permintaan terhadap aset lindung nilai (safe haven) menjadi faktor utama menjadi pendorong turunnya harga emas.

Harga emas spot turun 1,4 persen ke level 3.319,84 dollar AS per ons pada pukul 13.39 WIB, menyentuh titik terendah sejak 11 Juni 2025. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS turun 1,7 persen ke 3.335,50 dollar AS per ons.

"Kelihatannya banyak risiko geopolitik yang keluar dari pasar dalam jangka pendek, terutama setelah muncul tanda-tanda meredanya ketegangan antara AS dan Iran," ujar Ilya Spivak, Kepala Riset Makro Global di Tastylive.

Selengkapnya klik di sini.

4. Bahlil Buka Peluang Impor Minyak dan Gas dari Rusia

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa Indonesia membuka peluang untuk mengimpor minyak dan gas bumi (migas) dari Rusia.

Hal itu berdasarkan hasil pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Rusia selama beberapa hari kemarin.

Bahlil mengatakan, kerja sama di bidang migas menjadi salah satu fokus yang dibicarakan kedua negara, termasuk potensi RI mengimpor minyak dan gas dari Rusia.

"Mereka (Rusia) menawarkan ada gas yang bisa kita beli, kemudian bisa juga kita melakukan impor minyak," kata dia usai menghadiri acara Jakarta Geopolitical Forum IX/2025 Lemhannas RI di Jakarta, Selasa (24/5/2025).

Selengkapnya klik di sini.

5. KCIC: Layangan Nyangkut di Jaringan Listrik Jalur Whoosh Meningkat saat Liburan Sekolah

Memasuki masa liburan sekolah, KCIC mencatat peningkatan signifikan gangguan perjalanan Whoosh akibat layang-layang yang menyangkut di jaringan listrik jalur kereta cepat.

Pada Juni 2025, telah terjadi 50 kali gangguan operasional yang disebabkan oleh layang-layang yang tersangkut pada Overhead Catenary System (OCS) atau jaringan Listrik Aliran Atas (LAA).

Salah satu gangguan terbaru terjadi pada Senin, 23 Juni 2025, yang menyebabkan keterlambatan perjalanan Whoosh hingga 50 menit dan membuat sejumlah perjalanan Whoosh terhambat.

General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, menjelaskan bahwa jumlah gangguan akibat layang-layang mengalami peningkatan sejak April dan Mei.

“Awal tahun kami hanya mencatat sekitar 7 hingga 8 kejadian per bulan. Namun, sejak April dan memasuki libur sekolah, jumlahnya melonjak menjadi lebih dari 20 kejadian per bulan. Ini harus menjadi perhatian serius semua pihak,” ujar Eva dalam siaran persnya, Selasa (24/6/2025).

Selengkapnya klik di sini.

Tag:  #populer #money #jika #pecah #indonesia #jadi #salah #satu #negara #teraman #iran #israel #gencatan #senjata #harga #minyak #emas #turun #drastis

KOMENTAR