



Wall Street Menguat, Harga Minyak Tergelincir Setelah Respons Iran Terkendali
– Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Senin sore waktu setempat atau Selasa (25/6/2025) pagi WIB.
Harga minyak mentah justru anjlok karena respons Iran terhadap serangan Amerika Serikat lebih terkendali dari perkiraan pasar.
CNBC melaporkan, indeks Dow Jones Industrial Average naik 374,96 poin atau 0,89 persen dan ditutup di level 42.581,78. S&P 500 naik 0,96 persen ke 6.025,17. Nasdaq Composite menguat 0,94 persen dan berakhir di 19.630,97.
Militer Iran menyebut telah menyerang pangkalan AS di Qatar sebagai balasan atas serangan AS ke lokasi nuklir di Fordo, Isfahan, dan Natanz. Namun, serangan itu dicegat oleh Qatar dan tidak menimbulkan korban.
Situasi ini memicu aksi jual di pasar minyak. Pelaku pasar menilai pasokan global tidak akan terganggu secara signifikan oleh konflik.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun lebih dari 7 persen dan ditutup di 68,51 dollar AS per barel. Sebelumnya, harga sempat menembus 78 dollar AS, tertinggi sejak Januari.
Presiden AS Donald Trump ikut menyuarakan sikapnya. Lewat unggahan di Truth Social, ia meminta semua pihak menjaga harga minyak tetap rendah. Ia menyebut menaikkan harga justru menguntungkan musuh.
Meski begitu, potensi risiko tetap ada. Iran disebut masih bisa menargetkan pangkalan AS lain atau menutup Selat Hormuz yang menjadi jalur penting perdagangan minyak dunia.
Menteri Luar Negeri AS Marc Rubio meminta China turun tangan mencegah Iran menutup selat tersebut. China merupakan pembeli utama minyak Iran.
Direktur Pelaksana Harris Financial Group, Jamie Fox menilai pasar hanya akan terguncang jika pasokan minyak benar-benar terganggu.
"Jadi selama guncangan itu tidak terjadi, kita akan melihat pasar naik tajam," kata Fox, dikutip CNBC, Selasa.
Pendapat serupa disampaikan Adam Crisafulli dari Vital Knowledge. Ia menyebut investor belum terlalu panik terhadap potensi bencana minyak.
"Pandangan yang tenang dan sesuai untuk saat ini," ujarnya.
Menurut Crisafulli, ketegangan memang meningkat di Timur Tengah. Namun, kondisi geopolitik dan pasokan minyak global masih mampu menahan dampaknya.
"Kami berpandangan bahwa asimetri ekstrem dari konflik tersebut dengan kemampuan militer Iran, dan mitra proksinya, yang menurun secara signifikan, ditambah dengan keterasingan relatif Teheran dengan sedikit, jika ada, sekutu yang bersedia membantunya dan pasokan minyak global yang melimpah, akan membantu menahan dampaknya," tutup dia.
Tag: #wall #street #menguat #harga #minyak #tergelincir #setelah #respons #iran #terkendali