



IHSG Dibuka Melemah Senin Pagi, Pelaku Pasar Khawatir Efek Serangan AS ke Situs Nuklir Iran dan Potensi Pemblokiran Selat Hormuz
– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat melemah pada Senin (23/6) pagi.
Kondisi itu terkait dengan kekhawatiran pelaku pasar terhadap eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah, khususnya pasca serangan AS ke situs nuklir Iran dan ancaman penutupan selat Hormuz.
IHSG dibuka melemah 114,26 poin atau 1,65 persen ke posisi 6.792,88. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 15,68 poin atau 2,05 persen ke posisi 749,25.
“Pasar akan sangat sensitif terhadap potensi penutupan Selat Hormuz, eskalasi militer, atau kemajuan diplomatik seperti gencatan senjata Iran dan Israel. Untuk pekan ini fokus pada sektor perbankan dan komoditas merespons beberapa sentimen di atas,” ujar Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin, sebagaimana dilansir dari Antara.
Dari mancanegara, pelaku pasar terus mencermati eskalasi konflik antara Iran dan Israel, di mana Amerika Serikat (AS) mulai ikut campur melalui serangan yang dilakukan pada Sabtu (21/6) waktu AS.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan pasukan AS telah melancarkan serangan pada tiga lokasi nuklir di Iran, diantaranya di Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Kekhawatiran semakin diperparah seiring pernyataan otoritas Iran pada Minggu (22/6) bahwa mereka akan secara resmi memblokir selat Hormuz, yang berpotensi besar meningkatkan harga minyak mentah dunia.
Kenaikan harga minyak bisa berdampak luas terhadap inflasi global. Inflasi yang semakin memanas cukup dikhawatirkan karena bisa menunda prospek penurunan suku bunga dan membawa efek suku bunga tinggi bertahan lebih lama.
Pelaku pasar selapanjang pekan ini tampaknya masih akan berhati-hati karena sejumlah kekhawatiran yang mencuat. Terutama tensi geopolitik di Timur Tengah dan sejumlah rilis data ekonomi yang memperkuat sikap hawkish the Fed.
Harga minyak mentah dunia Brent tercatat berada di level 76,90 dolar AS per barel, sedangkan harga minyak mentah WTI berada di level 75,39 dolar AS per barel pada perdagangan Senin (23/6) pagi pukul 09.05 WIB.
Dari kawasan Asia, pelaku pasar juga menantikan rilis data ekonomi dari Tiongkok, yang dijadwalkan mengumumkan suku bunga pinjaman satu tahun dan lima tahun untuk bulan Juni dalam waktu dekat.
Pada perdagangan Jumat (20/6), bursa saham Eropa masih bergerak menguat. Di antaranya indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,35 persen, Euro Stoxx 50 menguat 0,70 persen, indeks DAX Jerman naik 1,27 persen, dan index CAC Prancis naik 0,48 persen.
Bursa saham AS di Wall Street juga kompak melemah pada perdagangan Jumat (20/6). Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,08 persen, berakhir di 42.206,79.
Lalu indeks S&P 500 jatuh 0,22 persen dan ditutup di 5.967,97, sementara Nasdaq Composite melemah 0,43 persen dan berakhir di 21.623,83.
Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 182,43 poin atau 0,48 persen ke 38.220,50, indeks Shanghai menguat 3,24 poin atau 0,10 persen ke 3.356,76.
Sedangkan indeks Hang Seng turun 176,26 poin atau 0,75 persen ke 23.353,00, dan indeks Strait Times menguat 20,05 poin atau 0,52 persen ke 3.863,33.
Tag: #ihsg #dibuka #melemah #senin #pagi #pelaku #pasar #khawatir #efek #serangan #situs #nuklir #iran #potensi #pemblokiran #selat #hormuz