7 Kesalahan Frugal Living yang Justru Bisa Buat Kantong Anda Jebol
Ilustrasi frugal living, gaya hidup hemat. Hati-hati, tidak semua kebiasaan frugal living berdampak baik. Tujuh kebiasaan ini justru bisa merugikan keuangan Anda diam-diam.(FREEPIK/BEARFOTOS)
11:24
22 Juni 2025

7 Kesalahan Frugal Living yang Justru Bisa Buat Kantong Anda Jebol

Gaya hidup hemat atau frugal living sering dianggap sebagai langkah bijak dalam mengelola keuangan. Namun, tidak semua kebiasaan hemat berdampak baik. Ada sejumlah kebiasaan frugal living yang justru diam-diam bisa merugikan Anda.

Menghindari biaya servis kendaraan, membeli barang berkualitas rendah, atau melakukan segalanya sendiri demi menghemat uang mungkin tampak logis.

Tapi jika tidak dilakukan dengan perhitungan yang tepat, kebiasaan hemat ini bisa berubah menjadi jebakan finansial yang mahal.

Kenapa Frugal Living Kadang Keliru?

Secara psikologis, menghemat uang meski dalam jumlah kecil memberi efek senang pada otak. Rasa senang ini membuat kita merasa sedang melangkah menuju tujuan finansial. Padahal, bisa jadi kita justru sedang berjalan mundur.

Fenomena ini semakin sering terjadi dalam komunitas frugal living, di mana orang saling berbagi tips belanja hemat dan diskon terbesar. Hasilnya, banyak yang membeli barang hanya karena murah, bukan karena dibutuhkan.

7 Kebiasaan Frugal Living yang Bisa Merugikan

Dilansir dari New Trader U, Minggu (22/6/2025), berikut adalah tujuh kebiasaan frugal living yang diam-diam bisa merusak keuangan Anda—dan tips untuk menghindarinya.

1. Membeli Murah, Bukan Berkualitas

Barang murah sering kali cepat rusak. Pembuat kopi seharga Rp 300.000 mungkin harus diganti tiap enam bulan. Padahal, mesin seharga Rp 900.000 bisa tahan lima tahun.

Untuk barang yang digunakan setiap hari, seperti kasur, sepatu kerja, dan kursi kantor, investasi pada kualitas bisa menghemat lebih banyak dalam jangka panjang. Kesehatan dan kenyamanan juga ikut terjaga.

2. Mengabaikan Perawatan Berkala

Menunda perawatan untuk menghemat biaya bisa berakibat fatal. Contohnya, melewatkan ganti oli demi hemat Rp 450.000 bisa membuat Anda harus mengganti mesin mobil dengan biaya puluhan juta rupiah.

Hal yang sama berlaku untuk kesehatan dan rumah. Melewatkan pembersihan gigi atau memperbaiki atap bocor bisa memicu pengeluaran besar yang sebenarnya bisa dicegah.

Ilustrasi frugal living. Hati-hati, tidak semua kebiasaan frugal living berdampak baik. Tujuh kebiasaan ini justru bisa merugikan keuangan Anda diam-diam.DOK. Shutterstock/jd8. Ilustrasi frugal living. Hati-hati, tidak semua kebiasaan frugal living berdampak baik. Tujuh kebiasaan ini justru bisa merugikan keuangan Anda diam-diam.

3. Semua Dikerjakan Sendiri

Gaya do-it-yourself memang identik dengan frugal living. Namun, tidak semua hal layak dilakukan sendiri. Mengganti oli sendiri memerlukan alat, waktu, dan bisa menimbulkan risiko jika salah langkah.

Untuk pekerjaan kompleks seperti listrik dan pipa, kesalahan kecil bisa menyebabkan kerugian besar. Jasa profesional mungkin mahal di awal, tapi bisa menghindarkan Anda dari bencana finansial.

4. Belanja Grosir Secara Berlebihan

Membeli dalam jumlah besar memang bisa hemat, tapi hanya jika barang tersebut benar-benar dibutuhkan.

Makanan yang kedaluwarsa sebelum sempat dimakan atau produk rumah tangga yang menumpuk tak terpakai justru membuat uang Anda terbuang sia-sia.

Pertimbangkan ruang penyimpanan dan pola konsumsi sebelum berbelanja grosir. Fokuslah pada barang tahan lama dan benar-benar digunakan sehari-hari.

5. Mengejar Diskon ke Banyak Tempat

Menghabiskan waktu dan bensin untuk mengejar diskon kecil sering kali malah membuat pengeluaran lebih besar. Ongkos bensin, keausan kendaraan, dan godaan belanja impulsif bisa menambah beban biaya.

Lebih baik buat jadwal belanja yang efisien dan pertimbangkan jarak toko. Hemat bukan berarti harus berpindah-pindah tempat tanpa perhitungan.

6. Asuransi Minim demi Premi Murah

Banyak orang memilih asuransi dengan premi terendah demi hemat. Namun, saat musibah terjadi, mereka harus menanggung biaya sendiri karena perlindungan yang diberikan tidak memadai.

Asuransi bukan hanya soal harga, tetapi perlindungan jangka panjang. Pilihlah polis yang memberikan cakupan cukup dengan harga yang masuk akal.

7. Menghindari Jasa Profesional

Mengelola keuangan dan pajak sendiri untuk menghindari biaya jasa bisa merugikan. Tanpa pemahaman yang cukup, Anda berisiko salah langkah dan kehilangan potensi penghematan yang lebih besar.

Penasihat keuangan dan akuntan bisa membantu mengoptimalkan investasi dan menghindari kesalahan mahal. Biaya jasa mereka bisa terbayar dengan keuntungan jangka panjang.

Biaya Tersembunyi Frugal Living yang Salah Kaprah

Kerugian dari frugal living yang keliru tak selalu terlihat dalam angka. Stres akibat alat yang sering rusak, mobil mogok di tengah jalan, atau rumah yang bocor bisa menurunkan kualitas hidup.

Selain itu, penampilan dan profesionalisme Anda bisa terdampak. Barang murah yang cepat rusak, pakaian yang tak pantas untuk acara penting, atau alat kerja yang tidak mendukung bisa merusak reputasi dan karier.

Hemat yang Cerdas Lebih Penting daripada Sekadar Irit

Frugal living yang bijak adalah dengan memusatkan perhatian pada pengeluaran besar, bukan terjebak pada penghematan kecil. Biaya perumahan, kendaraan, dan pendidikan punya dampak besar terhadap kondisi keuangan Anda.

Selama Anda bisa menabung minimal 20 persen dari penghasilan dan mengelola biaya besar dengan baik, Anda tak perlu merasa bersalah membeli kopi favorit tiap hari. 

Hemat yang cerdas berarti memprioritaskan pengeluaran besar yang benar-benar berdampak terhadap kondisi keuangan Anda.

Tag:  #kesalahan #frugal #living #yang #justru #bisa #buat #kantong #anda #jebol

KOMENTAR