



Barito Renewables Putuskan 73 Persen Laba Bersih untuk Biayai Kegiatan Usaha
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Barito Renewables Tbk (BREN) putuskan sebesar USD 89,13 juta atau setara 73 persen laba bersih tahun berjalan untuk membiayai kegiatan perusahaan perseroan.
RUPS BREN juga memutuskan pembagian dividen tunai senilai USD 31,75 juta. Nilai dividen tersebut setara dengan 26% dari laba bersih perseroan sepanjang 2024 sebesar USD 122,1 juta.
Dalam keterangan manajemen BREN, perseroan telah membayar dengan dividen interim sebesar USD 31,75 juta pada 20 Desember 2024.
Selain untuk pembiayaan kegiatan usaha dan dividen, pemegang saham memutuskan 1% dari laba bersih disisihkan sebagai cadangan, dan sisanya sebesar USD 89,13 juta atau setara 73% sebagai laba ditahan untuk membiayai kegiatan usaha perseroan.
Dalam rapat juga diputuskan perubahan jajaran dewan direksi dan komisaris BREN, dengan susunan saat ini sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Agus Salim Pangestu
Komisaris: David Kosasih
Komisaris: Tan Suan Swee
Komisaris Independen: Tan Ek Kia
Komisaris Independen: Cholanat Yanaranop
Direksi
Direktur Utama: Tan Hendra Soetjipto
Direktur: Merly
Direktur: Kenneth Lee Reidel
Direktur: Agus Sandy Widyanto
Barito Renewables, bagian dari Barito Pacific Group, adalah perusahaan energi terbarukan yang berfokus pada pengembangan dan pengoperasian aset energi bersih di Indonesia. Perusahaan ini memainkan peran penting dalam mendukung transisi energi nasional menuju sumber energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dengan visi menjadi pemimpin energi terbarukan di Indonesia, Barito Renewables secara aktif mengembangkan berbagai proyek energi bersih, termasuk panas bumi, tenaga air, dan energi angin. Salah satu aset utama perusahaan adalah Star Energy Geothermal (SEG), operator pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) terkemuka di Indonesia.
SEG mengelola tiga wilayah kerja panas bumi, yaitu Wayang Windu, Salak, dan Darajat, yang secara kolektif menghasilkan kapasitas listrik yang signifikan untuk jaringan nasional.
Keberadaan PLTP yang dikelola oleh SEG berkontribusi besar dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Energi panas bumi merupakan sumber energi yang stabil dan dapat diandalkan, tidak seperti energi surya dan angin yang bersifat intermiten. Hal ini menjadikan panas bumi sebagai tulang punggung yang penting dalam sistem energi terbarukan di Indonesia.
Selain panas bumi, Barito Renewables juga menjajaki potensi energi terbarukan lainnya. Perusahaan berinvestasi dalam studi kelayakan dan pengembangan proyek tenaga air skala kecil dan menengah, serta mempertimbangkan peluang dalam energi angin. Diversifikasi portofolio energi terbarukan ini bertujuan untuk menciptakan sistem energi yang lebih tangguh dan berkelanjutan.
Komitmen Barito Renewables terhadap keberlanjutan tidak hanya terbatas pada pengembangan energi bersih. Perusahaan juga aktif dalam program-program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang berfokus pada pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya. Hal ini menunjukkan bahwa Barito Renewables memahami pentingnya membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat dan berkontribusi pada pembangunan sosial ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan dukungan dari induk perusahaannya, Barito Pacific, dan tim ahli yang berpengalaman, Barito Renewables berada dalam posisi yang baik untuk terus tumbuh dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi sektor energi terbarukan di Indonesia.
Tantangan yang dihadapi oleh perusahaan termasuk regulasi yang berubah-ubah, biaya investasi yang tinggi, dan kompleksitas pengembangan proyek energi terbarukan. Namun, dengan inovasi, kolaborasi, dan komitmen yang kuat, Barito Renewables dapat mengatasi tantangan ini dan memainkan peran kunci dalam mewujudkan masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk Indonesia.
Tag: #barito #renewables #putuskan #persen #laba #bersih #untuk #biayai #kegiatan #usaha