Kinerja Bank Mandiri dan BRI Impresif, Kredit Tumbuh Double Digit
–Bank-bank Himbara (Himpunan Bank milik Negara) telah menyampaikan pencapaian kinerja sepanjang 2023. Pertumbuhan kredit yang mencapai double digit menjadi penopang capaian perseroan. Memasuki 2024, tren positif tersebut diperkirakan masih berlanjut meski tetap waspada terhadap gejolak perekonomian global.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mampu membukukan laba bersih Rp 55,1 triliun. Tumbuh 33,7 persen year-on-year (YoY). Total aset secara konsolidasi menembus Rp 2.174,2 triliun di akhir 2023. Meningkat 9,12 persen YoY dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1.992,5 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menuturkan, kenaikan tersebut tidak lepas dari realisasi penyaluran kredit sepanjang 2023 yang mencapai Rp 1.398,1 triliun. Melesat 16,3 persen secara tahunan melampaui pertumbuhan kredit industri sebesar 10,38 persen YoY.
Menurut dia, dalam tiga tahun terakhir kondisi perekonomian global sangat volatil. Meski demikian, kondisi ekonomi Indonesia terbilang resilien. Didorong peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, dan inflasi yang masih terjaga.
Selama periode itu, Bank Mandiri membangun fundamental yang solid dengan strategi yang tepat. Alhasil, volume bisnis perlahan tumbuh di seluruh segmen dan semakin efisien.
Darmawan memperkirakan, outlook ekonomi Indonesia yang akan tetap tumbuh di kisaran 5 persen tahun ini. Sejalan dengan itu, Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan kredit secara konsolidasi berkisar 13-15 persen YoY. Net interest margin (NIM) setidaknya berada di 5,3 sampai 5,5 persen dan cost of credit sebesar 1-1,2 persen.
”Di 2024, kami akan terus melanjutkan strategi pertumbuhan yang telah dijalankan dalam tiga tahun terakhir. Yaitu, memperkuat core competence di segmen wholesale dan memaksimalkan potensi bisnis dari ekosistemnya,” ucap Darmawan Junaidi dalam paparan kinerja, Rabu (31/1).
Pertumbuhan kredit yang impresif Bank Mandiri, lanjut dia, didominasi kredit korporasi yang mencapai Rp 490 triliun atau tumbuh 18,3 persen YoY. Kredit komersial naik signifikan sebesar 21,2 persen YoY menjadi Rp 238 triliun.
”Untuk sektor prospektif dan menjadi salah satu sumber pertumbuhan Bank Mandiri antara lain sektor industri makanan-minuman, kesehatan, serta pertanian dan perkebunan,” terang Darmawan.
Untuk mengerek pertumbuhan kredit ritel, bank berlogo pita emas itu menggunakan pendekatan value chain berbasis ekosistem. Serta, menyasar sektor unggulan di masing-masing wilayah. Termasuk segmen small medium enterprise (SME) dan mikro.
Bank Mandiri juga bakal melanjutkan pengembangan inisiatif digital yang progresif. Sehingga dapat mendorong pertumbuhan dana murah alias current account saving account (CASA). Tercatat, komposisi dana murah terus meningkat sampai 74,3 persen secara konsolidasi dan 79,4 persen secara bank only. Angka tersebut berkontribusi menjaga biaya dana alias cost of fund (CoF) bank only di level yang rendah sebesar 1,75 persen.
Dana pihak ketiga (DPK) secara konsolidasi tumbuh 5,78 persen YoY menjadi Rp 1.577 triliun. Ditopang peningkatan dana murah 7,05 persen secara tahunan. Terdiri dari giro yang naik 7,92 persen YoY menjadi Rp 585 triliun dan tabungan yang meningkat 6,19 persen YoY menjadi Rp 587 triliun.
”Peningkatan dana murah tidak terlepas dari inisiatif digital Bank Mandiri di sepanjang 2023,” ucap Darmawan Junaidi.
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menutup 2023 dengan meraup laba Rp 60,4 triliun yang tumbuh 17,5 persen YoY dan konsolidasian aset sebesar Rp 1.965,0 triliun. Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, penopang utama kinerja BRI adalah pertumbuhan kredit sebesar 11,2 persen menjadi Rp 1.266,4 triliun.
Lebih rinci, kredit segmen mikro tercatat 10,9 persen YoY menjadi Rp 611,2 triliun. Untuk segmen konsumer tumbuh 13,4 persen YoY menjadi Rp 190,0 triliun. Sedangkan, segmen kecil dan menengah meningkat 8,6 persen menjadi Rp 267,5 triliun dan segmen korporasi tumbuh 13,8 persen YoY menjadi Rp 197,7 triliun.
”Apabila ditotal, portofolio kredit UMKM BRI mencapai 84,4 persen dari total penyaluran kredit BRI atau setara Rp 1.068,7 triliun. Sekali lagi membuktikan bahwa dengan strategic response yang tepat, perseroan dapat mengubah tantangan menjadi kesempatan, kesulitan menjadi kemudahan, sehingga secara keseluruhan BRI menjadi semakin tangguh, kuat, dan hebat,” ujar Sunarso.
Tag: #kinerja #bank #mandiri #impresif #kredit #tumbuh #double #digit